Minggu, 28 November 2021

PELURUSAN SEJARAH ORGANISASI SDI (SYARIKAT DAGANG ISLAM)

Oleh : Iwan Mahmud Al-Fattah

Ditahun 1955 muncul beberapa pendapat tentang kapan sebenarnya organisasi SDI itu lahir, karena selama ini tidak adanya data tertulis yang dikeluarkan pemerintah kolonial Belanda, biasanya setiap organisasi yang ada selalu mendaftarkan organisasinya.
Tentu ada alasan tersendiri mengapa organisasi sekelas SDI tidak melaporkan organisasinya secara resmi ke pemerintah kolonial, salah satunya mungkin karena mereka membawa nama Islam dan juga karena aktifitas mereka berpotensi untuk dicurigai karena bergerak dibidang perekonomian Islam. Sikap pemerintah kolonial sangatlah fobia terhadap gerakan perjuangan politik Islam makanya mereka berusaha keras menekan organisasi² yang dianggap "radikal" pada saat itu. Organisasi Islam lain bukan tidak mengerti akan hal ini, oleh karena itu sekalipun organisasi mereka terdaftar di pemerintah belanda dan lebih banyak ditujukan pada dunia pendidikan dan dakwah, boleh jadi mereka juga punya jaringan-jaringan perjuangan khusus yang diperuntukkan bagi ummat Islam.
Oleh karena itu di momen sejarah yang langka, terutama di tahun 1955, Haji Samanhudi yang merupakan pendiri dan pelaku langsung akan munculnya Syarekat Dagang Islam datang ke Jakarta memberikan keterangan sebenarnya asal muasal kelahiran dari SDI itu. Beliau diwawancarai oleh Tamar Jaya dan hasil wawancara itu terangkum dalam majalah hikmah edisi tahun 1955. Hasil wawancara, Haji Samanhudi menegaskan bahwa SDI lahir pada tanggal 16 Oktober 1905 atau 3 tahun sebelum munculnya Boedi Oetomo.
Jujur saja saya sangat percaya dengan keterangan ini karena bersumber langsung dari pelaku sejarah yang masih hidup. Tentunya keterangan beliau ini menjadi rujukan yang kuat dan bisa dipertanggungjawabkan apalagi integritas beliau sudah teruji.
Nampak sosok Haji Samanhudi yang terlihat sudah sepuh namun tetap gagah...
Silahkan bagi anda yang mau menyimpan foto beliau disini..Insya Allah setiap apa yang saya peroleh akan saya share sebagai data informasi sejarah...
Mungkin gambar teks yang menyatakan 'H. Samanhudi saudagar batik Solo, Tirtoadisurjo, informatiebureau Ban- dung, buah perkumpulan sosial dengan nama Mardi Budhi. Pada pokoknja perkumpulan ini, adalah emata-mata mengurus kemati- an. Ja perkumpulan kongsi mati belaka. H. SAMANHUDI (sebelah kiri) sewaktu datang ke Djakarta dapat mendjelaskan kekeliruan sedjarah.'

Suka
Komentari
Bagikan