Minggu, 22 Maret 2015

KISAH NABI SYAM’UN AS DAN TURUNNYA SURAH AL QADR & PELECEHAN FIGUR NABI ISLAM DALAM FILM SAMSON

Sudah lama sebenarnya saya ingin mengetahui siapakah sebenarnya sosok SAMSON yang sering difilmkan dalam beberapa puluh tahun ini (termasuk yang sekarang ini yang terdapat disalah satu televisi swasta dengan pemeran utamanya komedian yang bernama ADUL). Sebelum itu dulu juga pernah dibuat dalam versi Betawi yang diperankan oleh Benyamin S yang berjudul Samson Betawi (The Strong Man) tahun 1975 atau La Revanche De Samson yang diperankan oleh Suzana dan Paul Hay tahun 1987, atau Samson And Delillah yang diperankan oleh Michael Gambon dan Elizabet Hurley tahun 1996, atau  juga Samson and Delillah yang diperankan oleh Hedy Lamar, Victor Mature, George Sanders dkk tahun 1949 atau Sansone (Samson Versi Italia) yang diperankan Oleh Brad Harris tahun 1961 atau Hercules-Samson-Ulysses yang diperankan oleh Kirk Morris, Richard Loyd dan Liana Orfei tahun 1963, atau Samson and Delillah yang diperankan oleh Bellidan Bauer and Antony Hamilton yang dibuat tahun 1984, atau film Australian, Samson and Delilah yang diperankan oleh Marisa Gibson and Rowan Mc Namara tahun 2009 dan masih banyak lagi film Samson dengan berbagai versi.

Terus terang berapa kali saya merasa resah bila melihat kisah yang satu ini, karena pada waktu kecil salah satu guru ngaji saya mengatakan kalau Samson itu sebenarnya seorang Nabi pada masa Bani Israil,  namun karena  selama kita ini hanya diwajibkan mengetahui yang 25 Nabi dan Rasul saja, maka keberadaan Nabi-Nabi lain yang jumlahnya 123.975mungkin kita tidak pernah ketahui kalau saja tidak ada ulama yang menerangkan. Kalaupun kita tahu tentang para Nabi yang jumlahnya 124.000 tersebut selain yang 25 tersebut, paling-paling kita hanya mengetahui beberapa saja (termasuk saya). Terus terang ketika guru ngaji saya mengatakan kalau Samson itu adalah seorang Nabi, dulu saya sangat tidak percaya dan senyum-senyum saja, namun ketika pada masa ini saya baru tahu bahwa Samson adalah seorang Nabi saya langsung teringat kembali apa yang pernah diucapkan guru ngaji saya, (ini menandakan jika beliau memang rajin membaca kitab-kita sejarah para Nabi). Dan puncaknya ketika Film Samson yang diperankan si Adul itu disukai anak-anak saya tersentak, dan ketika anak saya menanyakan siapa sebenarnya Samson, maka akhirnya sayapun menceritakan bahwa Samson itu sebenarnya adalah seorang Nabi  pada masa Bani Israil. Saya jelaskan kepada anak-anak saya yang usianya masih dibawah 8 tahun, bahwa Samson itu adalah Nabi yang mempunyai banyak kelebihan dan beliau adalah Nabinya umat Islam, jadi kalau ada cerita tentang Samson yang macam-macam maka itu bukanlah Samson yang asli, kata saya kepada anak saya.

Nabi-nabi pada masa Bani Israil jelas menjalankan risalah yang datang dari Allah SWT yang kemudian nanti akan disempurnakan oleh penutup Para Nabi dan Rasul yaitu Sayyidina Muhammad Rasulullah SAW. Oleh karena itu jika para Nabi dari Bani Israil itu dilecehkan, itu sama saja melecehkan Nabi-Nabi dalam kepercayaan Agama Islam. Jika saya amati banyak sekali film-film yang dibuat secara “nekat” yang menggambarkan  tentang sosok para Nabi dan juga beberapa orang-orang Sholeh pada masa lalu. Lebih celaka jika pembuatan film itu bukan merujuk kepada kotab-kitab yang mu’tabar yang telah disepakati para ulama. Pembuatan film Islam bertemakan kisah para Nabi dan Rasul menurut saya lebih banyak mudaratnya ketimbang manfaatnya, karena kebanyakan dunia film itu target utamanya kebanyakan lebih bersifat materi, sehingga jika kita berharap kebenaran sejarah dari sebuah film apalagi film bertemakan sosok para Nabi dan Rasul dan dibuat oleh kaum kapitalis, liberalis dan dunia barat sana, itu merupakan kesia-sian.

Film-film yang selama ini dibuat menurut kami jelas merupakan pelecehan pada sosok seorang Nabi, beberapa film Samson bahkan menggambarkan sosok Samson dengan bertelanjang dada, bahkan disamping itu banyak gambaran-gambaran di beberapa film tersebut sangat tidak sesuai dengan gambaran Samson sebagai seorang Nabi, tidak jelasnya sosok Samson pada film-filem tersebut karena rujukan yang mereka paki tentu tidak sesuai dengan pengetahuan atau rujukan yang dimiliki oleh para ulama Islam.

Oleh karena itu demi untuk mengetahui siapa Samson ini sebenarnya, untuk sementara ini sambil saya berusaha mencari buku-buku yang berkaitan dengan beliau ini, akan saya sajikan terlebih dahulu beberapa tulisan tentang Nabi yang satu ini dari beberapa blog yang saya anggap bisa mewakili gambaran sosok asli dari Nabi pada masa Bani Israil ini.

Sosok Samson ternyata bila kita mau mempelajari Asbabun Nuzulnya Surat Al Qadar, maka sedikit banyak kita akan mengetahui siapa beliau ini, oleh karena itu semoga kita bisa lebih mempelajari lagi siapa saja sosok-sosok Nabi selain yang 25 tersebut.

Inilah Kisah Nabi Syam’un atau Samson itu……….

ASBABUN NUZUL SURAT AL QADR

"Sesungguhnya Kami telah menurunkan (al Quran) ini pada Malam Laitatul-Qadar." (Surah al Qadr: 97: 1)
"Dan apajalannya engkau dapat mengetahui apa dia kebesaran Malam Lailatul-Qadaritu?" (Surah al Qadr: 97: 2)
"Malam Lailatul Qadar lebih baik daripada seribu bulan." (Surah al Qadr: 97: 3)
"Pada Malam itu, turun malaikat dan Jibril dengan izin Tuhan mereka, kerana membawa segala perkara (yang ditakdirkan berlakunya pada tahun yang berikut)." (Surah al Qadr: 97:4)
"Sejahteralah Malam (yang berkat) itu hingga terbit fajar!" (Surah al Qadr: 97: 5)

Dalam suatu riwayat ada dikemukakan bahawa Nabi s.a.w. bermimpi melihat Bani Umayyah menduduki dan menguasai mimbarnya setelah baginda wafat. Oleh itu, baginda merasa tidak senang disebabkan perkara itu. Maka turunlah ayat "inna a'thainakal kautsar" (Surah al Kautsar: 108: 1) dan (Surah al Qadr: 97: 1-5) untuk membesarkan hati baginda. (Diriwayatkan oleh at Tirmizi dan al Hakim dan Ibnu Jarirdari al Hasan bin Ali)

KETERANGAN

Al Qasim al Hirani menyatakan bahawa kerajaan Bani Umayyah itu memegang pemerintahan selama lebih kurang 1,000 bulan.
Menurut at Tirmizi riwayat ini adalah gharib sedangkan al Muzani dan Ibnu Katsir menyebutnya sebagai sangat munkar.

Dalam suatu riwayat ada dikemukakan bahawa Rasulullah s.a.w. pernah menyebut tentang seorang dari Bani Israel yang berjuang fisabilillah menggunakan senjatanya selama seribu bulan secara berterusan. Kaum Muslimin berasa kagum dengan perjuangan orang tersebut.

Maka Allah menurunkan ayat ini (Surah al Qadr: 97: 1-3) yang menerangkan bahwa satu malam lailatul qadar itu lebih lebih baik daripada perjuangan Bani Israel selama 1000 bulan. (Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim dan al Wahidi dari Mujahid)

Dalam riwayat lain ada dikemukakan bahawa pada zaman Bani Israel terdapat seorang lelaki yang beribadat pada malam hari dan berjuang memerangi musuh pada siang harinya. Perbuatan ini dilakukan selama seribu bulan.

Maka Allah menurunkan ayat ini (Surah al Qadr: 97: 1-3) yang menjelaskan bahawa satu malam lailatulqadarliu adalah lebih baik daripada amalan 1000 bulan Bani Israel tersebut. (Diriwayatkan oleh Ibnu Jarirdari Mujahid).

Pemuda bani Israil bernama Syam`un Al-Ghazy – Lelaki yang beribadah 1000 bulan.

Pada suatu saat malaikat Jibril AS datang menemui nabi Muhammad SAW, kemudian menuturkan cerita tentang seorang laki-laki. Nama orang itu adalah Syam`un Al Ghazy, dia telah memerangi orang-orang kafir selama seribu bulan, sedangkan senjata yang digunakannya hanyalah jenggot unta.
Dikisahkan setiap kali dia memukul orang kafir dengan jenggot untanya tersebut, maka sudah dapat dipastikan orang yang bersangkutan akan langsung tewas. Entah sudah berapa banyak orang yang mati ditangan Syam`un yang memiliki senjata yang sangat aneh itu.

Menghadapi kekuatan Syam`un yang teramat sulit ditandingi, maka orang- orang kafir yang jumlahnya tak terhitung itu merasa kewalahan. Dan karena sudah kehabisan cara, akhirnya mereka berusaha membujuk isteri Syam`un yang juga termasuk orang kafir, agar mau diajak bersekongol untuk bersama-sama membunuhnya.

“Kami akan memberimu uang dan harta yang sangat banyak, agar engkau bersedia membunuh suamimu!” kata  salah seorang diantara kafir itu kepada isteri Syam`un.

“Saya tidak mampu membunuhnya,” jawab isteri Syam`un.

“Kami akan memberimu tali yang sangat kuat. Dengan tali itu, ikatlah kedua tangan dan kakinya sewaktu tidur. Setelah itu kamilah nanti yang akan membunuhnya,” kata orang kafir itu lagi.

Wanita kafir ini pun menyanggupinya, dan berhasil melakukan apa yang diperintahkan oleh orang- orang yang memusuhi suaminya.

Alkisah, ketika bangun tidur, tentu Syam`un merasa sangat terkejut mendapati kedua tangan serta kakinya sudah dalam keadaan terikat dengan tali yangi sangat kuat.

“Siapa gerangan orang-orang yang telah mengikat saya” tanya Syam’un sambil menatap isterinya.

“Akulah yang telah mengikatmu, sekadar untuk mencoba kekuatanmu saja”, jawab isterinya. Rupanya sang isteri sengaja menjawab demikian dengan pertimbangan bila ternyata suaminya nanti mampu melepaskan- . diri dari ikatan itu, maka hal itu tak akan membahayakan dirinya. Kenyataannya Syam’un memang berhasil melepaskan diri.

Tak berhasil dengan cara itu, orang-orang kafir itu kemudian datang lagi sambil membawa rantai yang sangat kokoh. Isteri Syam’un lagi-lagi menyatakan kesediaannya untuk melakukan apa yang dikehendaki oleh mereka dan berhasil. Ya… suaminya diikat dengan menggunakan rantai tersebut.

“Siapakah orang yang telah mengikat saya dengan rantai ini ? tanya Syam`un kepada isterinya, saat terbangun dari tidurnya.
“Saya yang melakukan itu,  sekadar untuk menguji kekuatanmu” ,jawab isterinya.. .

Maka Syam`un pun lalu menarik tangannya, dan seketika rantai yang membelenggu tangan serta kakinya langsung terputus.

“Hai isteriku, saya adalah seorang Wali Allah. Tak ada seorangpun yang akan sanggup merontokkan kekuatan saya, kecuali rambutku ini!” jelas Syam`un. Perlu diketahui, laki-laki yang dinugerahi karamah luar biasa oleh Allah SWT ini memang rnemiliki rambut yang sangat panjang. Disitulah rupanya letak kekuatannya (Kisah ini lah yang meng-inspirasikan kisah Samson).

Isteri Syam’un pun menyimak baik- baik apa yang dikatakan oleh suaminya itu. Malam harinya dengan nekad dia kemudian memotong rambut Syam`un selagi Syam`un sedang tidur, dan mengikatnya. Alat atau tali yang digunakan untuk mengikat tak lain adalah rambutnya itu pula.

Ketika Syam`un terbangun dari tidurnya, lagi-lagi dia merasa terkejut karena tubuhnya telah dalam keadaan terikat.

“Siapakah yang telah mengikat tubuhku ini?” tanyanya kemudian. Dan isterinya pun memberi jawaban sama seperti yang sudah-sudah.

Syam`un menarik tali yang mengikat tubuhnya. Tetapi kali ini, meskipun sudah berusaha dengan sekuat tenaga, dia tetap tak bisa melepaskan tali pengikat yang terbuat dari rambut kepalanya sendiri itu.

Menyaksikan usahanya telah berhasil, isteri Syam`un buru-buru menemui orang kafir dan menceritakan apa yang terjadi. Maka segeralah mereka menemui Syam`un  lalu membawanya ke tempat penjagalan manusia. Laki-laki ini diikat disebuah tiang yang ada disitu dan orang-orang kafir itu kemudian memotong- motong anggota tubuhnya. Dengan sadisnya mereka mencungkil matanya, memotong kedua tangan dan kakinya, telinganya, lidahnya, bibirnya ,dan lain-lain.

Namun Allah SWT tak membiarkan seorang wali-Nya menderita seperti itu terlalu panjang. Dia lalu berfirman kepada Syam`un : “Apakah yang engkau kehendaki Syam`un?”

Syam`un pun menjawab, “Saya menghendaki agar Engkau memberi kekuatan kepada saya, sehingga nantinya mampu meruntuhkan tiang bangunan dan reruntuhannya menimpa mereka.”

“Allah SWT pun memberikan kekuatan luar biasa kepadanya. Lalu Syan`un menggerakkan tubuhnya, menyebabkan tiang bangunan menjadi patah berantakan, disusul ambruknya seluruh badan bangunan tersebut menimpa orang-orang kafir, mereka, termasuk isteri Syam`un semuanya langsung tewas.

Adapun Syam`un sendiri diselamatkan oleh Allah SWT, bahkan Dia juga mengembalikan semua anggota tubuhnya. Setelah itu Syam`un beribadah kepada Allah SWT siang malam selama seribu bulan…

Salah seorang diantara para sahabat lalu bertanya, “Wahai Rasulullah, apakah engkau mengetahui?” (maksudnya pahala ibadah Syam`un).

Rasulullah SAW mengatakan bahwa Beliau tidak mengetahui, berapa banyak pahala yang dianugerahkan Allah kepada Syam`un tsb.

Oleh karena itu maka Allah SWT kemudian menurunkan surat Al-Qadar melalui malaikat Jibril AS. Pada surat ini Allah menjelaskan, bahwa ibadah yang dilakukan seseorang pada malam Qadar (salah satu malam dibulan Ramadhan), itu adalah lebih baik dari ibadah yang dilakukan selama seribu bulan.

Sumber :



KISAH NABI SAM'UN DAN SEBAB TURUNNYA SURAT AL QADR 

Kisah Nabi Sam’un Ghozi AS / samson /Samson bermula dengan wahyu kepada ibunya bahawa ia akan mendapat anak namun dengan syarat dia tidak boleh minum arak dan memotong rambut anak lelakinya nanti.

“Dalam bible diceritakan rambut panjang Samson bila dikuasai semangat perang dari Allah akan berlaga sesama sendiri hingga boleh didengar dari jauh kedatangannya”.

Simson atau Samson adalah seorang nabi di dalam ajaran islam yang dikenal dengan nama Nabi Sam’un Ghozi AS. Kisah nabi ini, terdapat di dalam kitab-kitab, seperti kitab Muqasyafatul Qulub dan kitab Qishashul Anbiyaa. Nabi Sam’un Ghozi AS memiliki kemukjizatan, yaitu dapat melunakkan besi, dan dapat merobohkan istana. Cerita Nabi Sam’un Ghozi AS adalah kisah Israiliyat yang diceritakan turun-temurun di jazirah Arab.

Cerita ini melegenda jauh sebelum Rasulullah lahir. Dari Abi Zar ra, bahwa Rasulullah SAW bersabda ketika ditanya tentang jumlah para nabi, “Jumlah para nabi itu adalah seratus dua puluh empat ribu (124.000) nabi.” “Lalu berapa jumlah Rasul di antara mereka?” Beliau menjawab, “Tiga ratus dua belas (312).” (Hadits riwayat At-Turmuzy)Dari kitab Muqasyafatul Qulub karangan al Ghazali, diceritakan bahwa Rasulullah berkumpul bersama para sahabat dibulan Suci Ramadhan. Kemudian Rasulullah bercerita tentang seorang Nabi bernama Sam’un Ghozi AS, beliau adalah Nabi dari Bani Israil yang diutus di tanah Romawi.

Sebab turun surat Al-Qodr ialah sebagaimana riwayat Ibnu Abbas, beliau berkata ; Suatu hari malaikat Jibril bercerita kepada Nabi Saw, tentang kisah seorang hamba yang memiliki kekuatan super, namanya Sam’un Al-Ghozy, seorang pembela agama, berperang melawan kaum kafir selama 1000 bulan, hanya berbekal tulang dagu unta [versi lainnya tulang keldai] sebagai senjata, tidak memiliki senjata lain.

Setiap kali menghantam kaum kafir dengan janggut untanya, terbunuhlah banyak kaum kafir dalam jumlah yang tidak terhitung. فَإِذاَ عَطَسَ يَخْرُجُ مِنْ مَوْضِعِ الأَسْناَنِ ماَءُ عَذَبٍ فَيَشْرِبَهُ , وَإِذاَ جاَعَ يَنْبُتُ مَنْهُ لَحْمٌ فَيَأْكُلَهُ , فَكاَنَ عَلَى هَذاَ كُلَّ يَوْمٍ حَتَّى مَضَى مِنْ عُمْرِهِ أَلْفَ شَهْرٍ وَهِىَ ثَلاَثُ وَثَمَانُوْنَ سَنَةً وَأَرْبَعَةُ أَشْهُرٍ , فَعَجَزَ الكُفاَرُ عَنْ رَدِّهِ , فَقاَلُوْا ِلإِمْرَأَتِهِ وَهِىَ كاَفِرَةٌ إِنّاَ نُعْطِيْكِ أَمْواَلاً كَثِيْرَةً إِنْ قَتَلْتِ زَوْجَكِ , قاَلَتْ أَناَ لاَأَقْدِرُ عَلَى قَتْلِهِ Jika ia merasa haus maka keluar air tawar dari tempat giginya, untuk ia minum, jika ia lapar maka dari tempat itu pula tumbuh daging dan ia memakannya. Demikianlah keadaan Sam’un sang super power dalam hari-harinya, sehingga usianya sampai 1000 bulan, yaitu 83 tahun 4 bulan. Kaum kafir tetap tidak mampu mengalahkannya.Dia suatu kesempatan Kaum kafir ini berkata kepada istri Sam’un, karena istri Sam’un ini seorang kafir, “Kami akan memberi uang banyak, jika kamu dapat membunuh suamimu” Sang istri menjawab “Aku tidak sanggup membunuhnya” فَقاَلُوْا نُعْطِيْكِ حَبْلاً شَدِيْداً فَشَدِّى بِهِ يَدَيْهِ وَرِجْلَيْهِ فىِ نَوْمِهِ وَنَحْنُ نَقْتُلُهُ , فَشَدَتْهُ المَرْأَةُ فىِ نَوْمِهِ فاَسْتَيْقَظَ فَقاَلَ مَنْ شَدَّنِى ؟ فَقاَلَتْ شَدَدْتُ ِلأَجْرِبَكَ فَجَدَبَ يَدُهُ فَقَطَعَ الحَبَلُ , ثُمَّ جاَءَ الكُفاَرُ بِسِلْسِلَةٍ فَشَدَتْهُ المَرْأَةُ بِهاَ فاَسْتَيْقَظَ , فَقاَلَ مَنْ شَدَّنِى ؟ قاَلَتْ أَناَ شَدَدْتُ ِلأَجْرِبَكَ فَجَدَبَ يَدُهُ فَقَطَعَ السِّلْسِلَةُ

Kaum kafir memberikan saran, kami memberimu tali tambang yang kuat, ikatlah kedua kaki dan tangan Sam’un di saat ia tidur, dan kami akan membunuhnya. Singkat cerita, Sam’un diikat istrinya di saat tidur, ia terbangun dan berkata “Siapa yang mengikatku ?” istrinya menjawab “Aku mengikatmu karena ingin mengujimu.” Kemudian Sam’un menggerakkan tangannya, sekali gerakan terputuslah ikat tambang itu.Keesokan harinya kaum kafir datang lagi kepada istri Sam’un membawa rantai, Sam’un diikat saat tidur, Sam’un terbangun dan berkata “Siapa yang mengikatku?” istrinya menjawab “Aku mengikatmu karena ingin mengujimu.” Kemudian Sam’un menggerakkan tangannya, sekali gerakan terputuslah rantai itu. فَقاَلَ ياَإِمْرَأَتِى أَناَ وَلِىٌّ مِنْ أَوْلِياَءِ اللهِ تَعاَلىَ لاَيَغْلِبُ عَلَىَّ شَيْءٌ مِنْ أَمْرِ الدُّنْياَ إِلاَّ شَعْرِى هَذاَ , وَكاَنَ لَهُ شِعْرٌ طَوِيْلٌ , فَسَمِعَتْ امْرَأَتُهُ

Sang super power Sam’un berkata “Wahai istriku aku wali diantara wali kekasih Allah, segala perkara dunia ini tidak ada yang sanggup mengalahkan diriku, aku punya rambut ini, ia memang berambut panjang. Dan ucapan itu terdengar istrinya. فَلَمَّا ناَمَ قَطَعَتْ ذَواَئِبَهُ فىِ حاَلِ نَوْمِهِ , وَكاَنَتْ ثَماَنِىُ قَطْعٍ مِنْ شَعْرِ رَأْسِهِ وَكُلُّهاَ تَجِرُّ عَلَى الأَرْضِ , فَشَدَّتْ بِأَرْبَعَ ذَوَائِبَ , مِنْهاَ يَدَيْهِ وَبِالأَرْبَعِ الأُخْرَى رَجْلَيْهِ فىِ نَوْمِهِ , فاَسْتَيْقَظَ فَقاَلَ مَنْ شَدَّنِى ؟ قاَلَتْ أَناَ شَدَدْتُ ِلأَجْرِبَكَ فَلَمْ يَقْدِرُ عَلَى قَطْعِهاَ Ketika Sam’un tertidur, istrinya mengunting rambut panjang Sam’un, guntingan rambutnya menjadi 8 potong, semua jatuh ke tanah, sang istri mengikat Sam’un dengan 4 potongan rambut, 4 potong pertama mengikat kedua tangannya, 4 potong kedua mengikat kedua kakinya. Sam’un terbangun dan berkata “Siapa yang mengikatku ?” istrinya menjawab “Aku, aku mengikat karena ingin mengujimu.”Kali ini Sam’un tidak mampu melepaskan ikatan itu. فَأَخْبَرَتْ امْرَأَتُهُ الكُفاَرَ , فَجاَؤُا وَذَهَبُوْا بِهِ إِلىَ مَذْبَحِهِمْ وَكاَنَ فِيْهِ عُمُوْدٌ فَأَوْثَقُوْهُ عَلَى ذَلِكَ العُمُوْدِ , فَقَطَعُوْا أُذُنَيْهِ وَعَيْنَيْهِ وَشَفَتَيْهِ وَلِساَنَهُ وَيَدَيْهِ وَرِجْلَيْهِ وَكُلُّهُمْ يَجْتَمِعُوْنَ فىِ ذَلِكَ البَيْتِ Kemudian sang istri memberitahukannya kepada kaum kafir, mereka beramai-ramai membawa Sam’un ke sebuah rumah, tempat mereka menghukum mati seseorang dengan memenggal lehernya, di tengah rumah itu terdapat tiang, mereka mengikat Sam’un di tiang itu, mereka memotong kedua telinga Sam’un, mencongkel kedua mata Sam’un, menggunting bibir dan lidah Sam’un, kedua tangan dan kedua kakinya pun di potong, semua orang berkumpul menyaksikan Sam’un di mutilasi di rumah tersebut. فَاَوْحَى اللهُ تَعاَلىَ إِلَيْهِ ؛ أَىُّ شَيْءٍ تُرِيْدُ بِهِمْ أَصْنَعُهُ ؟ فَقاَلَ أَنْ تُعْطِيَنِى مِنَ القُوَّةِ حَتَّى أَحْرَكَ عُمُوْدَ هَذاَ البَيْتِ فَيَنْهَدِمَ عَلَيْهِمْ , فَقَواَهُ اللهُ وَحَرَّكَ نَفْسَهُ فَوَقَعَ السَّقَفُ عَلَيْهِمْ وَأَهْلَكُوْا جَمِيْعاً وَامْرَأَتُهُ مَعَهُمْ , فَأَنْجاَهُ اللهُ تَعاَلىَ مِنْهُمْ وَرَدَّ اللهُ عَلَيْهِ أَعْضاَءَهُ

Disaat kritis seperti itu Allah memberi wahyu (kasih sayang) kepada Sam’un dan menawarkan “Apa yang kamu inginkan pada kaum kafir ini, Aku akan melakukannya wahai Sam’un ?” Sam’un menjawab “Berilah aku kekuatan, aku ingin menghancurkan tiang ini, sehingga rubuh dan menimpa mereka.
Allah Swt pun memberinya kekuatan dan Sam’un menggerakkan dirinya, dan hancurlah tiang rumah itu, atapnya menimpa semua orang sehingga tewas, termasuk istrinya. Allah selamatkan Sam’un dan Allah kembalikan keadaan tubuh Sam’un seperti sedia kala. فَبَعْدَ ذَلِكَ عَبَدَ اللهَ أَلْفَ شَهْرٍ مَعَ قِياَمِ لَيْلِهاَ وَصِياَمِ نَهاَرِهاَ , فَضَرَبَ بِالسَّيْفِ فىِ سَبِيْلِ اللهِ Setelah peristiwa itu Sam’un melakukan ibadah selama 1000 bulan, malamnya tahajud siangnya berpuasa. Ia juga berperang membela Agama Allah. فَبَكَى أَصْحاَبُ النَّبِىِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِشْتِياَقاً لِذَلِكَ , فَقاَلُوْا ياَرَسُوْلَ اللهِ هَلْ تَدْرِى ثَواَبَهُ ؟ فَقاَلَ عَلَيْهِ الصَّلاَةُ السَّلاَمُ لآَأَدْرِىMendengar kisah Sam’un itu, para sahabat Nabi Saw terharu, mereka bertanya “Wahai Rasulullah apa tuan tahu, berapa besar pahala Sam’un ibadah seperti itu ?”

Nabi menjawab “Aku tidak mengetahuinya” فَأَنْزَلَ اللهُ جِبْرِيْلَ عَلَيْهِ السَّلاَمُ بِهَذِهِ السُّوْرَةِ (القَدْرِ) وَقاَلَ ياَمُحَمَّدْ أَعْتَيْطُكَ وَأُمَّتَكَ لَيْلَةَ القَدْرِ العِباَدَةُ فِيْهاَ أَفْضَلُ مِنْ عِباَدَةِ سَبْعِيْنَ أَلْفِ شَهْرٍ

Maka Allah turunkan malaikat Jibril membawa surat Al-Qodr, dan berkata “Wahai Muhammad aku berikan kamu dan ummatmu Lailatulqodr, melakukan ibadah di malam itu lebih baik dari ibadah 70 ribu bulan”. قاَلَ الإِماَمُ الرَّازِى فَإِذاَ طَلَعَ الفَجْرُ فىِ لَيْلَةِ القَدْرِ ناَدَى جِبْرِيْلُ عَلَيْهِ السَّلاَمُ ياَمَعْشَرَ المَلاَئِكَةِ الرَّحِيْلَ الرَّحِيْلَ , فَيَقُوْلُوْنَ ياَجَبْرَئِيْلُ ماَصَنَعَ اللهُ بِالمُسْلِمِيْنَ فىِ هَذِهِ اللَّيْلَةِ مِنْ أُمَةِ مُحَمَّدٍ عَلَيْهِ الصَّلاَةُ السَّلاَمُ فَيَقُوْلُ لَهُمْ ؛ إِنَّ اللهَ تَعاَلىَ نَظَرَ إِلَيْهِمْ بِالرَّحْمَةِ وَعَفاَ عَنْهُمْ وَغَفَرَ لَهُمْ إِلاَّ أَرْبَعَةَ نَفَرٍ , قاَلُوْا مَنْ هَؤُلاَءِ الأَرْبَعَة ؟ قاَلَ مُدَمِنُ الخَمْرِ وَعاَقُ الواَلِدَيْنِ وَقاَطِعُ الرَّحْمِ وَالمَشاَحِنُ , يَعْنِى المُصاَرِمُ وَهُوَ الَّذِى لاَيُكَلِّمُ أَخاَهُ فَوْقَ ثَلاَثَةِ أَيّاَمٍImam Ar-Rozi berkata ; Apabila fajar telah terbit di malam qodar, maka malaikat Jibril berkata (jumpa pers) Jibril Wahai para malaikat, kumpul kemari dan kumpul kemari.., Para malaikat Ya Jibril apa yang Allah perbuat untuk kaum muslimin di malam ini dari ummat Nabi Muhammad SAW ?

Jibril Sesungguhnya Allah memandang kepada mereka dengan penuh kasih sayang, Allah memaafkan serta ngampuni dosa-dosa mereka, kecuali empat kelompok. Para malaikat Siapa empat kelompok itu ? Jibril Pertama, orang yang membiasakan diri minum arak, mabuk-mabukan. Kedua, Orang yang durhaka kepada orang tua. Ketiga, orang yang memutus silaturrahmi. Keempat, orang yang bertengkar, yaitu pertengkaran dengan sesama yang belum damai dalam jangka waktu tiga hari.

Sumber :