Minggu, 28 November 2021

"GERAKAN THEOSOPHI DI INDONESIA"

Oleh : Iwan Mahmud Al-Fattah 

Sampai saat ini gerakan theosofi yang digagas oleh seorang wanita dari bangsawan Rusia keturunan Yahudi (Petrovna Helena Blavatsky) ternyata masih eksis di Indonesia...! Saya fikir semua itu berhenti di tahun 1961 ketika Bung Karno melarang adanya Freemason yang berkembang di Indonesia yang juga merupakan induk dari gerakan theosophy..2 buku yang saya beli tempo hari adalah bukti jelas bahwa keberadaan mereka masih eksis.
Jujur saja, buku-buku saya tentang keyahudian lumayanlah, karena sudah lama saya kumpulkan, sebenarnya sudah lama saya ingin menulis tentang sejarah Yahudi di Jakarta dan Indonesia, namun berhubung sekarang ini begitu mudahnya mencap hoax sebuah tulisan apalagi hal hal yang bersifat "konspirasi", maka saya pun menahan diri..
Namun ketika saat ini saya sedang menulis sebuah buku bertemakan sejarah Islam ternyata mau tidak mau, saya juga harus mengkaitkan itu dengan gerakan theosopi karena tokoh tokoh yang saya tulis nanti ada kaitannya dengan Yahudi dan freemason yang memang dalam sejarahnya sangat berkaitan dengan bangsa kita, dimulai dari Portugis sampai kepada Belanda. Dimulai sejak Jan Pieterrzoon Coen (Cohen) sampai kepada Snock Hurgronye dan Sneevlit. Walaupun mereka "beralih rupa" menjadi orang eropa dan beragama kristen, jejak sejarah mereka sebagai seorang yahudi dan juga berkaitan freemason masih bisa terlacak karena memang mereka itu sangat tertib administasi dalam dokumentasi..
Akhirnya mau tidak mau saya pun akhirnya "terseret" juga.

Mungkin ada yang bertanya, apa itu Theosopi ?
Intinya theosphy itu adalah ajaran yang berasal dari sinkretisme agama dan kepercayaan kuno. Ajaran ini juga terinspirasi dari mistisme Kabbala yang berasal dari Yahudi kuno. Ajaran ini kemudian berkembang ke berbagai negara dan kemudian lebih eksis di India yang dianggap kondusif dan cocok karena mistisme di sana sangat kental. Sehingga ada yang mengatakan bahwa theosofi adalah sebuah gerakan hindu baru karena didalamnya terdapat ajaran² tersebut. Sedikit agak mirip dengan ajaran ini adalah Bahaiyah yang tempo hari viral yang ternyata masih satu pongkol keatasnya karena pencetusnya adalah salah satu anggota freemason...
Ketika ajaran ini masuk ke Indonesia responnya ternyata "cukup meriah" dari tokoh tokoh pergerakan dan tokoh budaya karena ajarannya dianggap mirip dengan masyarakat kita khususnya yang di pulau jawa. tercatatlah nama-nama seperti Cipto Mangunkusumo, Gunawan Mangunkusumo, Rajiman Widyaningrat, Supomo, Armin Pane, Agus Salim, Muhammad Yamin, Kartini yang pernah aktif di organisasi theosopi. Anggota organisasi theosopi sendiri jumlahnya sudah mencapai ribuan, dan banyak dari mereka yang merupakan kaum intelek.
Tentu saja ketika responnya bagus akhirnya para tokohnya melebarkan sayap ke berbagai daerah. mereka sangat gencar menyebarkan ke wilayah Jawa terutama Jawa tengah, Jawa Timur dan juga Jakarta. Mereka, cerdik, karena ajaran theosopy diajarkan lewat pementasan wayang, bahkan mereka juga mendirikan sekolah dan seolah-olah "menyokong" perjuangan pergerakan pemuda.
Dalam perkembangannya theosophy bukan tidak ada penentangan terutama di basis basis yang keislamannnya kuat. theosophy oleh sebagian kalangan Islam yang menolak, dianggap sebagai sebuah ajaran yang bisa merusak akidah ummat islam karena didalamnya terdapat campur baur pemikiran banyak agama, dan hal kebatinan juga dianggap tidak selaras. Salah satu wanita yang merupakan anggotanya bahkan pernah membuat tulisan yang menghina Nabi Muhammad SAW sehingga akhirnya mendapat reaksi keras ummat Islam saat itu.
Sebagian dari anggota dari organisasi ini kemudian keluar karena dianggap ajarannya tidak sesuai, karena telah terjadinya sinkretisme agama, sehingga dikhawatirkan akan terjadi keracuan pemikiran.
(Keterangan foto : Perkumpulan Teosofi di Jogyakarta dengan latar belakang gambar Pendiri Theosophy dan Bintang David )
Keterangan foto tidak tersedia.

Suka
Komentari
Bagikan