Minggu, 28 November 2021

MISTERI PENGORBANAN 1000 SAPI OLEH RAJA PURNAWARMAN TARUMANEGARA, HINDU APAKAH AGAMA FATRAH ?

Oleh : Iwan Mahmud Al-Fattah 

 Kerajaan Tarumanegara seperti yang kita tahu adalah merupakan kerajaan tertua di Indonesia. Dan ini merupakan tonggak awal untuk mengenal dan mempelajari peradaban bangsa ini.

Usia Kerajaan yang tua ini sudah banyak disepakati oleh para ahli sejarah dan maupun para ahli arkeologi. 7 Prasasti sudah menunjukkan bukti fisik yang cukup kalau Kerajaan ini usianya sudah lebih dari 1500 tahun.
Membaca sejarah kerajaan Tarumanegara memang sangat menarik, apalagi kalau dihubungkan dengan sejarah Jakarta. Sekalipun ke 6 Prasasti ditemukan di Jawa Barat, 1 ditemukan di Cilincing (Desa Batutumbuh, Tugu) tidak menutup kemungkinan kalau Ibu Kota Tarumanagara berada di Jakarta. Sehinggga mau tidak mau sejarah kerajaan ini lekat hubungannya dengan Jakarta.
Berbicara tentang Tarumanegara semua sudah maklum kalau kerajaan yang satu ini diidentikan dengan agama Hindu. Pendapat itu semakin kuat manakala di salah satu prasasti yaitu Prasasti Ciareteun Ciampea Bogor telah menulis kalimat "TELAPAK KAKI SEPERTI KAKI DEWA SIWA" . Jadi sangat wajar kalau sejarawan dan arkeolog sepekat dengan fakta ini.
Sisi lain keterangan dari Prasasti lain seperti Prasasti Jambu (Bogor), Prasasti Pasit Awi (Bogor), Prasasti Muara Cianteun Bogor, Prasasti Lebak (Banten) lebih menerangkan tentang kehebatan Raja Purnawarman dalam menguasai dunia. Beliau digambarkan raja yang luar biasa. Beliau digambarkan sebagai raja yang senang memakai baju Zirah (warman) yang tidak bisa ditembus oleh musuh musuhnya. Intinya Raja Purnawarman digambarkan sebagai sosok Raja diraja yang kekuasaannya cukup luas.
Raja Purnawarman sendiri bila dipelajari dari Prasasti yang ada serta catatan dari pencatat perjalanan (Fa Sien) dari negeri china hidup pada tahun Abad 400an akhir sampai Abad 500 awal. Kehidupan beliau sudah ada sebelum kedatangan Rasulullah SAW. Rasulullah SAW lahir sekitar tahun 570 - 571 Masehi. Dan baru diangkat pada tahun 610 (sesuai usia beliau yang 40 tahun).
Dalam catatan sejarah yang ditulis Sagimun MD di buku Sejarah Jakarta Dari Tepi Air Ke Masa Proklamasi) halaman 37 - 39 mengenai kerajaan ini ada satu fakta yang sejak dulu selalu menjadi pertanyaan saya.
Dalam Prasasti Tugu yang ditemukan di Desa Batutumbuh Tugu Pada tahun 1911 (kini masuk wilayah Tugu dimana banyak terdapat keturunan Portugis) terdapat keterangan yang cukup mengejutkan. Prasasti itu menyebutkan bahwa dalam rangka menanggulangi Banjir dan untuk mengairi sawah sawah rakyat. Purnawarman memerintahkan untuk membuat galian kali sepanjang 24 kilometer. Kali tersebut dinamakan _Gomati (Chandrabaga/Bagasasi/ Backasi/ Bekasi)_
Berhasilnya Purnawarman membuat galian kali sepanjang 24 km itu menandakan bahwa sisten teknologi pertanian sudah cukup tinggi, ini menandakan Tarumanegara mempunyai peradaban yang luar biasa.
Setelah berhasil membuat kali atau sungai yang menomental itu Purnawarman dengan rakyatnya mengadakan *SELAMATAN dengan mengurbankan *1000 SAPI*. Korban 1000 SAPi Itu dipersembahkan untuk rakyat. Ini menandakan betapa kayanya Kerajaan Tarumanegara.
Nah membaca kalimat *PENGORBANAN 1000 SAPI* inilah yang membuat saya bertanya tanya....Bukankah Purnawarman diidentikan dengan Hindu yang jelas jelas melarang keras umatnya memakan daging sapi ?. Sapi bagi umat hindu adalah sosok hewan yang dihormati karena nantinya SAPI akan berkaitan dengan Dewa Krisna. Dewa yang sangat dipuja oleh umat Hindu. Memotong Sapi atau memakan Daging Sapi itu adalah hal yang tabu yang hukumannya neraka.
Sebagai seorang raja yang digambarkan Arif dan bijaksana dan dikenal taat akan "agamanya" tentu Purnawarman tidak akan sembarangan melanggar titah agamanya. Sampai sekarang di India yang merupakan asal muasal ajaran hindu hewan sapi masih dihormati.
Lantas bila demikian bagaimana analisanya adanya informasi penting ini ?
Ada beberapa kemungkinan yang nantinya bisa kita diskusikan sama sama ..
Pengurbanan hewan dalam beberapa agama adalah hal yang biasa dilakukan. Yahudi, Islam dan beberapa keperxayaan lain sering melaksanakan hal ini, bahkan sekelas agama hindu juga ada pengorbanan dengan binatang selain Sapi. Pengorbanan bahkan sudah dimulai pada masa Nabi Adam AS.
Bagaimana untuk pengorbanan Raja Purnawarman ini ?
Raja Purnawarman diperkirakan hidup sebelum datangnya Islam. Dari masa Nabi Isa sampai kepada Nabi Muhammad SAW ada kekosongan Nabi, sehingga mereka yang masuk pada fase ini dihukumi "bebas" dengan catatan mereka menjaga nilai,-nilai keilahiaan (Ustadz Abdul Shomad pernah membahas hal ini). Masa ini sering disebut *MASA FATRAH* masa dimana tidak ada Nabi namun ada beberapa manusia yang masih mampu menjaga dirinya dari perbuatan perbuatan yang menyimpang.
Bila mempelajari 7 Prasasti yang berasal dari Abad ke 5 Masehi terutama pada Prasasti Tugu, boleh jadi apa yang dilakukan Purnawarman bisa masuk kategori *Golongan Fatrah* dimana beliau banyak melakukan perbuatan baik dan bermanfaat terhadap orang banyak serta tidak ada jejak rekam yang kiranya terdapat penindasan terhadap kepercayaan lain seperti halnya yang terjadi pada Bani Israil.
Pengorbanan 1000 Sapi kepada rakyat Tarumanegara adalah sikap yang jelas antitesis terhadap kepercayaan Hindu. SAPI ataupun LEMBU hewan yang sakral bagi Hindu; bahkan sekelas SUNAN KUDUS saja sampai melarang orang Islam dimasanya menyembelih sapi demi menghormati ummat Hindu.
Pengorbanan 1000 Sapi dalam rangka SELAMATAN karena berhasil menggali Kali Gomati atau Candrabaga sepanjang 24 km dan dilakukan kurang lebih sekitar 20 tahun adalah satu Misteri sejarah buat kita kaji bersama karena infornasi ini memang disebutkan pada Prasasti Tugu yang merupakan salah satu "Buku" sejarah yang kontekstual dan otentik pada masa itu...
Wallahu A'lam Bisshowwab...
*Alfaqir, Iwan Mahmud Al Fattah*
24 Agustus 2019.