Senin, 20 Juni 2016

PANCASILA SUDAH LEBIH DULU ADA SEBELUM 1945...INI ORANGNYA YANG BERJASA BESAR...

Mengenang BAPAK MEI KARTAWINATA
LAHIRNYA KAULANING NAGARA
PANCA SILA (Wadah) - PANCA DRIA (Isinya).

Pada tanggal 17 September tahun 1942 yang lalu, bertempat di Yogyakarta, terjadilah pertemuan historis, antara Ir. Soekarno dan Bpk. Mei Kartawinata, disaksikan oleh pendiri Paguyuban Kamandaka sendiri (KRHT Arip M. Yahya Kartanagara), yaitu suatu dialog interaktif dan dinamis perihal intisari fondasi/dasar-dasar negara yang akan menjadi pedoman bernegara rencana pendirian Republik Indonesia.
Pada saat itu Ir. Soekarno, secara langsung dibekali oleh Bpk. Mei Kartawinata (Tokoh kasepuhan Elmu Kasiliwangian-Pajajaran, tinggal di Jalan Sukasirna Bandung) tentang konsep bernegara berdasarkan akar budaya nusantara yang menjadi warisan para leluhur, yang mempunyai nilai strategik dalam membentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia (dikenal NKRI, saat ini).
Hasil dialog interaktif ini sebagai salah satu sumber, disamping inspirasi dari Prof Moh Yamin, Prof. Wongsonegoro, (dst), yang mengilhami Ir. Soekarno menyampaikan Pidato legendaris: Lahirnya Pancasila pada Tanggal 1 Juni 1945 di depan Sidang Paripurna BPU-PKI di Jakarta (dalam pidato tersebut, beliau menyampaikan bahwa ada seseorang—ahli bahasa, yang membisiki saya tentang Pancasila, seseorang ini (yang tidak disebutkan namanya oleh beliau, sesuai dengan pesan Bpk. Mei Kartawinata sendiri—adalah Bpk. Mei Kartawinata!, sejarah harus diluruskan, fakta kebenaran haruslah dikemukakan, sebagai suatu kebenaran sejarah, agar anak bangsa ini mengetahui secara pasti ideolog Pancasila yang sebenarnya), baca: Pidato Lahirnya Pancasila 1 Juni 1945, oleh Ir. Soekarno.
KETERANGAN LAINNYA :
#//---Dalam sidang-sidang Dewan Konstituante hasil Pemilu 1955 partai PERMAI berjuang mati-matian mempertahankan Dasar Negara Pancasila, dan berhasil dengan keluarnya Dekrit Presiden pada tanggal 5 Juli 1959 untuk kembali kepada UUD 1945 dan Pancasila.---//
Mei Kartawinata sebagai tokoh pergerakan kemerdekaan, pada tahun 1937 ditangkap dan dipenjarakan oleh Belanda di Penjara Banceuy, akibat pergerakan dan aktivitasnya yang dianggap membahayakan pemerintahan colonial. Kemudian tahun 1942 di masa pendudukan Jepang juga pernah ditangkap dan dipenjarakan di Cigereleng dan kemudian dipindahkan ke Penjara Banceuy selama tiga bulan kemudian dikeluarkan dan ditahan lagi di Penjara Sukamiskin.
Tahun 1946 pada waktu agresi Belanda bapak Mei Kartawinata ditangkap lagi dan dipenjarakan di Penjara Cirebon dan kemudian dipindahkan ke Yogyakarta dan ditahan selama 2 bulan. Kemudian pada pertengahan tahun 1947 beliau bersama pasukannya yang terdiri dari para pemuda membentuk kelompok Barisan Macan Putih yang hijrah dan bergeriliya di daerah Gunung Wilis, bergabung dengan Batalyon 2000 pimpinan Mayor Mustapa.
Pada tahun 1949 bapak Mei Kartawinata ditangkap dan dipenjarakan di Glodok, Jakarta selama beberapa hari akibat tuduhan dan fitnah yang tidak berdasar.
Bapak Mei Kartawinata sebagai orang pergerakan mempunyai hubungan yang cukup akrab dengan BUNG KARNO, terutama ketika beliau bertempat tinggal di Jl. Ciateul Bandung sekitar tahun 1930 an. Kedekatan itulah yang menyebabkan pada waktu jaman partai di awal tahun 1950an, bapak Mei Kartawinata membentuk Partai Persatuan Rakyat Marhaen Indonesia (PERMAI), dengan tujuan mempertahankan Pancasila sebagai Dasar Negara Republik Indonesia.
Dalam sidang-sidang Dewan Konstituante hasil Pemilu 1955 partai PERMAI berjuang mati-matian mempertahankan dasar Negara Pancasila, dan berhasil dengan keluarnya Dekrit Presiden pada tanggal 5 Juli 1959 untuk kembali kepada UUD 1945 dan Pancasila.
..dst.

TABAYYUN-II. Hal : 44-51.
Sumber : Keluarga Sukapura Tasikmalaya
KESIMPULANNYA :
PANCASILA DI DALAMNYA DIPENUHI AJARAN LELUHUR YANG LUAR BIASA BESAR MAKNANYA....DAN SUMBANGSIH TERBESARNYA ADALAH BERASAL DARI ISLAM..