Senin, 20 Juni 2016

"JAKARTA DALAM BAHAYA !"

Ya Jakarta kini dalam bahaya besar...
Semua ini karena adanya peristiwa peristiwa kontroversial yang berkaitan dengan salah satu Gubernurnya.
Sosok ini diidentikan sebagai manusia yang tidak lepas dari masalah...kalau boleh saya menyimpulkan masalah yang paling menonjol adalah perilakunya yang kelewat batas terhadap nilai nilai kemanusiaan, sehingga sangat wajar kalau saya mengajukan sebuah pertanyaan bahwa yang benci kepada AHOK karena agama dan etnisnya itu sebenarnya siapa ? (Kali ini saya sebut nama panggilannya langsung). Sengaja saya lontarkan pertanyaan seperti itu karena isu isu inilah yang paling sering diangkat baik mereka yang kontra dan pro.
Sebenarnya waktu AHOK jadi Wagub DKI tidak banyak yang mempermasalahkan agama dan etnisnya, ini menandakan betapa tolerannya bangsa pribumi pada pendatang seperti AHOK ini. Orang Jakarta sendiri sejak dulu memang sangat menjaga betul toleransi terhadap pendatang, saking toleransinya mereka banyak yang bersabar terhadap perilaku pendatang seperti AHOK ini.
TOLERANSI di Jakarta itu sangat unik, semua suku bisa bersatu dalam kehidupan sosial kemasyaratan, apakah dia china, arab, india, Belanda, Bugis, Ambon, Madura, Palembang, Padang, Sunda, Jawa, Papua, Kalimantan, Aceh, semua suku suku tersebut bisa saling gotong royong, tidak peduli dia Islam, Kristen, Hindu, Budha, Kong Hu Cu atau yang tidak beragama sekalipun, bila sudah bersatu dalam kehidupan di daerah ini betapa indahnya negeri Fathan Mubina ini.Pribahasa dimana Bumi dipijak disitu langit di Junjung terasa indah diwilayah bersejarah ini.
Tapi sejak AHOK menjadi Gubernur DKI tatanan yang sudah berlangsung ratusan tahun seperti ini mulai runtuh dan tercerai berai. Kebencian akan etnis khususnya China sudah seperti Api dalam sekam, tinggal tunggu kapan meledaknya saja. Isu-isu agama yang selama ini bisa diredam para alim ulama dan tokoh tokoh agama lain kini mulai menggelegar ketengah masyarakat. Jelas ini adalah hal yang berbahaya. AHOK tanpa sadar (atau pura pura tidak sadar) sedang memasang perangkap Devide Et Impera terhadap pribumi. Keberfihakannya terhadap Konglemerat yang banyak berasal dari bangsanya sendiri semakin menambah dendam rakyat kecil terhadapnya. Perlakuannya yang tidak manusiawi terhadap rakyat kecil semakin menjadi-jadi, kata-katanya bahkan lebih tajam daripada pedang. Dia menjadikan rakyat seperti semut yang mudah diinjak sedangkan para konglemerat china dijadikannya gajah untuk siap menginjak siapa saja. Para Konglemerat yang banyak berasal dari Hokkian China betul-betul dianak emaskan AHOK melalui berbagai mega proyek. Harus diakui memang solidaritas etnis china ini sangat kuat, sekalipun mereka berada jauh di negeri asalnya, tapi semua bisa disatukan dengan adanya pengagungan terhadap asal usul leluhur mereka.
Jakarta yang merupakan daerah multi kultur betul-betul sekarang ini seolah sudah seperti "BOM" yang siap ditekan tombolnya. Di sisi lain banyak etnis-etnis china yang sebenarnya baik dan tidak sepakat dengan prilaku ahok mulai gelisah dan ketar ketir kalau - kalau tragedi 98 terjadi lagi (walaupun kasus ini masih pro dan kontra). Mereka inilah justru yang banyak was was karena berdasarkan pengalaman sejarah sering menjadi salah sasaran kemarahan rakyat, sedangkan para konglemerat dan pejabat seperti AHOK ini justru sulit untuk disentuh..Dia bahkan semakin jumawa saat beberapa media besar menjadi corong informasi dirinya, dia juga mampu membuat bungkam pemimpin negeri ini dalam menyikapi berbagai penggusuran, dia juga mampu membuat aparat seperti TNI dan POLRI untuk selalu mau mengikuti kemauannya atas nama konsitutusi dan aturan sekalipun nanti akan banyak darah tertumpah dan derasnya air mata kesedihan....dia bahkan sudah berani menghina lembaga negara kita yang telah dibangun dengan susah payah dan memiliki sejarah yang panjang..
Suasana Politik yang harusnya meriah dalam tataran normal, kini terasa mencekam dan seolah penuh dengan horor, Di sisi lain gerakan dukungan terhadap AHOk baik yang terlihat maupun yang berada dibelakang layar semakin intensif untuk terus mempertahankan AHOK menjadi Gubernur DKI atau mungkin nanti menjadi PRESIDEN !
Saya tidak bisa membayangkan jika suatu saat gerakan rakyat itu meledak, sudah pasti akan banyak terjadi kerusuhan seperti peristiwa 1998 itu. Hal ini karena disebabkan arogansinya seorang pemimpin seperti AHOK ini.Saya bukan memprovokasi, karena saya sendiri tidak senang dengan kekerasan, namun jika melihat AHOK ini bukan tidak mungkin peristiwa-peristiwa Rasial seperti yang dulu bisa terulang lagi...
Belajarlah sejarah HAI AHOK.....Pemimpin Yang Zholim itu tidak akan lama berkuasa......Saya yakin jika perilakumu itu dirubah, sikapmu terhadap agama Islam juga mulai terbuka dan toleran, kepeduliannmu terhadap rakyat kecil tanpa harus kau gusur mulai kau tanamkan, kepedulianmu kepada wong cilik mulai kau utamakan daripada konglomerat Hokkian yang selama ini kau akrabi, maka aku yakin bahwa rakyat Jakarta tidak akan pernah mempermasalahkan apa "agama" dan etnismu itu.....tapi kalau kau masih bersikeras dengan watakmu yang sekarang ini, ingatlah Hai "Ir. Basuki Cahya Purnama".... "Sejarah itu Seringkali Berulang...." janganlah kau "jadikan" Jakartaku ini seperti Tragedi Angke.....
Iwan Mahmud Al-Fattah....
Hamba Allah Yang Mencintai Perdamaian di Jakarta...