Senin, 20 Juni 2016

MUHAMMAD ALI DAN ORANG INDONESIA

Kalau ingat Petinju Muhammad Ali, paling seru adalah pertandingan di Kinzasa Zaire tahun 1974 yang dijuluki pertarungan "RUMBLE IN THE JUNGLE" (Keriuhan ditengah Hutan) waktu melawan petinju badak Raja KO dengan rekor 40 - 0 George Foreman yang saat itu berusia 25 tahun...Pada pertandingan itu Foreman dikerjain habis habisan tenaganya sama Ali, dari ronde 1 s/d 7 Ali berhasil mengelabui dengan tehnik bersandar di tali ring hingga puncaknya pada ronde 8 Foreman tumbang sempoyongan setelah menerima 3 pukulan telak Ali. Ali berhasil mengalahkan Foreman dengan menggunakan kecerdasannya. Dia gunakan psikologi massa agar berfihak kepadanya dan menjadikan Foreman musuh bersama sehingga pada pertarungan yang berisik itu semua berteriak Ali ....Ali....Ali bomaye (bunuh dia).
Tidak ada yang percaya kalau Ali bakal menang lawan Foreman mengingat usianya sudah 32 tahun. James Brown penyanyi blues legendaris Amerika saja bahkan meragukan kualitas Ali pada saat itu, sehingga ketika sedang bertarung Ali sempat sempatnya dalam sebuah ronde meledek James yang dianggap meremehkan Ali.
Pertarungan yang juga tidak kalah menegangkan adalah saat terjadi trilogi "Drama Menegangkan" di Manila melawan Joe Fraizer tahun 1975, 14 ronde mereka saling hajar sampai keduanya kelelahan dan wajah babak belur. Sepertinya dua musuh bebuyutan ini memang sudah siap saling menghabisi, apalagi dua pertandingan yang lalu skor 1 - 1. Tapi pada pertarungan yang brutal ini keduanya akhirnya mengalami titik nadir. Ali pada ronde 14 bahkan sempat teriak agar sarung tangannya dilepas oleh pelatih Angelo Dundee karena ingin berhenti bertarung, tapi akhirnya justru keajaiban terjadi. Joe Fraizer lah yang disuruh berhenti oleh pelatihnya karena matanya telah buta sebelah...
Pertandingan yang juga tidak kalah menegangkan sewaktu Ali kalah dan rahangnya sempat retak melawan Ken Norton tahun 1973 tapi hebatnya Ali bertarung sampai ronde 15. Muhammad Ali adalah legenda yang paling dicintai rakyat kita...saya masih ingat setiap Ali bertarung, jalan jalan di Jakarta sepi karena menonton pertandingannya. Sewaktu Ali tanding lawan Larry Holmes tahun 1980 jalanan sepi sekali..dan saat Ali kalah secara dramatis dari Holmes banyak banget saya lihat orang yang nangis....Holmes saja ikut nangis karena tidak tega menghabisi mantan sparing partnernya itu...Bagi orang Indonesia Ali adalah sosok yang dekat dan sangat dikagumi...
Ali adalah legenda...Saya sendiri adalah pengagum berat sosok ini sampai sampai ketika istri saya mengandung anak yang kedua nyaris setiap hari saya "ngidam" menonton pertandingan Ali sejak dari tahun 1964 yaitu waktu dia bertanding melawan Sony Liston s/d 1982 saat dia bertanding terakhir dengan trevor berbick dan kalah KO.
Saya senang dengan gaya Ali yang selalu bangga dengan agamanya....saya senang dengan Ali karena pernah menentang perang Vietnam dan saya kagum pada Ali ketika dihari tuanya dia masih bisa bermaaf maafan dengan Joe Fraizer, Ken Norton, Foreman dan Holmes...khusus kepada Joe Fraizer yang pernah diledeknya dengan panggilan GORILLA Ali menyatakan penyesalannya, bahkan waktu Joe wafat Ali terlihat sangat bersedih. Ali juga akhirnya mau mengakui kesalahan dirinya ketika dia dahulu berani mengklaim dirinya dengan julukan "The Greatest". Dia bahkan tidak ingin wartawan mengulang kata tersebut dihadapannya...Sebagai muslim yang sudah lama dijalaninya Ali juga tidak ingin kembali namanya yang dulu diungkit ungkit kembali...
Sekalipun Ali diakhir akhir usianya terkena penyakit parkinson karena pekerjaan tinju yang digelutinya......Ali tetaplah Ali...Ali masih seperti yang dulu, penuh optimis dan masih periang. Didalam kecintaannya terhadap Islam, dia sangatlah cinta kepada Rasulnya sehingga ketika namanya akan diabadikan di lantai jalanan dia tidak ingin nama MUHAMMAD diinjak injak...sehingga sampai sekarang Muhammad Ali adalah satu satunya nama yang diabadikan di tembok, dalam bagian tokoh tokoh terkenal dI Amerika....
Alfatehah untuk Muhammad Ali....