Selasa, 04 Juni 2024

SEJARAH SINGKAT JAKARTA

 Jakarta itu sejarahnya panjang..

Mulai dari Kerajaan Tarumanegara yang pernah berjaya bahkan telah meninggalkan Prasasti sebagai bukti sejarah.
Selanjutnya muncullah Kerajaan Sunda Kelapa yang merupakan kerajaan terhormat setelah Kerajaan Pajajaran. Sunda Kelapa bahkan namanya pernah ditulis oleh Tome Pires seorang pelancong Portugis.
Sunda Kelapa pudar muncullah kekuatan pemerintahan otonomi Fathan Mubina yang didirikan oleh Al Hajj Fatahillah bin Maulana Mahdar Ibrahim Patakan (Mufti Kesultanan Pasai) setelah berhasil memukul mundur pasukan portugis yang dipimpin oleh Fransesco De Sa..
Dari Fathan Mubina yang dasar hukumnya Islam kemudian berubah menjadi Jaya Karta yang pemerintahannya banyak dipegang oleh Trah Banten, Cirebon dan Demak.
Tahun 1546 saat berkecamuk konflik Politik di Demak, Sultan Trenggono (Sultan Demak Ke 3) berkata dan berpesan kepada Al Hajj Fattahillah agar keberadaan Jayakarta wajib dipertahankan dari nilai nilai Islam serta dijaga dari adanya kekuatan asing yang mau menjajah. Sultan Trenggono bahkan bersumpah bahwa dia lebih baik kehilangan Demak daripada kehilangan Jayakarta.
Kesultanan Banten berdiri dari tahun 1552 maka sejak saat itu Jaya Karta menginduk kepada kesultanan Islam besar ini..
Hampir 100 tahun dari sejak 1527 maka Jaya Karta berubah menjadi Batavia di tahun 1619 saat kedatangan Jan Pieterzoon Coen Yahudi dari negeri Bataf. Batavia terutama kawasan Benteng Kota berubah kehidupannya menjadi jahililah oleh Coen. Sedangkam Masyarakat di luar benteng masih tetap memegang teguh ajaran Islam.
Batavia kemudian menjadi kota penting karena disinilah pusat pemerintahan kolonial. Tidak heran kekuatan eropa lainnya mengincar Batavia untuk direbut. Di masa tahun 1850 - 1940an kekuatan Islam perlahan mulai bergerak lagi...ulama ulama besar serta tokoh tokoh besar banyak bermunculan dan menjadi inspirasi. Kota Batavia banyak memunculkan organisasi besar. Peristiwa juga silih berganti muncul.
Perjalanan Panjang Batavia, akhirnya harus berakhir ketika Jepang datang dan dirubahlah nama Batavia menjadi Jakarta...asal nama Jaya Karta atau Fathan Mubina..
Sejak tahun 1942 sd sampai agresi Belanda pasca kemerdekaan Jakarta telah menjadi salah satu ladang pertempuran hebat para pejuang dari mulaI KH Noer Ali, Haji Darip, dll.
Di tahun 1950an Jakarta masih terus hidup...Partai partai besar bermunculan, tokoh tokoh hebat juga ikut mewarnai...
Tahun 1960an adalah masa pergolakan politik yang berakhir dengan gagalnya PKI yang akan kudeta...
1970an Jakarta secara perlahan mulai berhias...kehidupan masih sebagian tradisional
1980an Jakarta menjadi ramai dan bertambah padat namun tidak mengurangi kebesarannya sebagai kota penting yang bersejarah
1990an Jakarta memasuki era modernisasi yang mengglobal disana sini
2000an Jakarta terus berbenah untuk bersaing dengan kota kota besar lainnya di dunia..
Sampai di tahun 2024 Jakarta terus menciptakan sejarah demi sejarah...
Tiba-tiba ada orang yang ngotot ingin segera pindah hanya karena kemenangan politiknya....
BUTA SEJARAH !!!