Suatu saat sekitar 6 tahun lalu saya pernah bersilaturahim kepada KH Abdullah Nahrawi Tanah Baru Bogor. Di kota Bogor Mama Sepuh adalah sosok ulama karismatik. Pesantren dan majelis beliau tergolong unik karena tidak menggunakan pengeras suara. Tapi bila ada kegiatan acara jamaah yang datang membludak puluhan ribu massa.
Mama Ajengan KH Abdullah Nahrawi dikenal sebagai sosok yang murah senyum dan ramah kepada siapa saja. Ini terbukti saat saya berkunjung ke pondok pesantren beliau saya diterima dengan sangat ramah. Dalam kesempatan itu saya banyak bertanya tentang sejarah dan nasab. Beliau menjawab dengan panjang lebar. Beliau benar² ramah, saya bahkan ditahan pulang dan dipersilahkan makan sepuasnya. Pokoknya saya betul betul dijamu seperti raja.
Di tengah pertemuan itu saya juga minta didoakan agar mendapat anak laki laki lagi, kebetulan istri sedang hamil. Tapi kemudian beliau menatap saya sambil berkata, "lha ini laki laki sambil menunjuk anak saya (Umar). Kemudian beliau mendoakan anak saya secara khusuk sambil juga menasehati saya agar lebih fokus kepada anak saya ini untuk melanjutkan dakwah Islamiah. Beliau memandang anak saya sambil diusap kepalanya. Sepertimya beliau mendoakan khusus.
Saya sempat minta izin untuk mengambil foto, tapi oleh beliau ditolak halus sambil berkata, buat apa foto saya ? Sudah pandangi saya saja...sambil tersenyum. Saya pun tahu diri untuk tidak mencuri curi foto.
Dalam kunjungan saya, banyak juga tamu² lain yang datang termasuk habib². Saya dan beberapa teman sempat mengamati perilaku beberapa habib yang bersikap tidak sopan. Ada yang minta inilah minta itulaj...saya dan beberapa teman saling pandang...sambil bergumam...ini kok ada yang kayak begini ya ? Salah satu tamu ada yang berbisik...udah biasa itu mah kalau Mama Sepuh didatangi habib² yang model macam macam kayak begitu sambil tersenyum.Tapi yang membuat saya kagum Mama Ajengan Nahrawi tetap tersenyum dan ramah. Mama bahkan menuruti apa kemauan beberapa habib yang datang bahkan mereka juga didoakan beliau. Beliau saya lihat sangat tawadu kepada habib walaupun modelnya unik. Santri santri beliau juga hormat kepada habib² yang datang dengan berbagai perilaku yang beraneka ragam. Benar benar senyum dan kebaikan beliau mengagumkan saya.
Dalam hati saya....pantesan Mama Ajengan dicintai ummat dan juga habaib. Keramahan beliau benar² tidak tebang pilih, mau yang datang alim, nakal, begundal, preman, habib, pejabat....semua diterima dengan tangan terbuka. Mereka yang katanya dawir kesana kemari tetap saja dilayani dengan senyum ramah.
Namun saya yakin kunci kemuliaan akhlak beliau karena Mama Nahrawi mengikuti jejak datuk²nya. Beliau adalah juga seorang Dzuriyah Rasulullah SAW karena leluhur beliau adalah Maulana Hasanuddin Banten bin Sunan Gunung Jati Cirebon. Sunan Gunung Jati adalah salah satu Wali Songo yang mashur keturunan dari Imam Ubaidhillah bin Ahmad Al Muhajir.
Akhlak datuk datuknya Mama Ajengan telah melekat kuat dalam kehidupan sehari-hari dan ini diakui oleh masyarakat.
Saya sendiri ketika ada habaib yang berperilaku tidak baik maka saya lebih mencoba dan belajar mengikuti sikap Mama Ajengan. Saya sendiri banyak murid dari kalangan Habib. Kalau ada yang bangor paling saya panggil dan saya nasehati sambil mengingatkan bagaimana datuk²nya dalam berakhlak. Kadang saya tegas dan "keras" kalau sudah masalah akhlak dan ibadah. Kalau ngeyel ya paling saya tarik dan saya bacain sholawat didada dan kepalanya.
Altatehah untuk Mama Ajengan KH Raden Abdullah Nahrawi Tanah Baru Bogor..
Mohon maaf saya tidak lampirkan foto beliau karena ingat pesan beliau yang tidak mau difoto...
Wallahu A'lam bisshowab...
