1. Al Hajj Fattahillah (Sayyid Ahmad Fathullah bin Maulana Mahdar Ibrahim). Berasal dari Aceh, bernasabkan kepada Sayyid Abdul Malik Azmatkhan bin Alwi Ammul Faqih bin Muhammad Shohib Mirbath (Makam Fattahillah di Cirebon). Keturunannya banyak yang menjadi Mujahid seperti Raden Inten, Guru Amin, Tuan Umar Baginda Saleh, Pangeran Senopati Cibarusah Bekasi), dll.
2. Maulana Hasanuddin bin Sunan Gunung Jati (makam di Banten), keturunannya puluhan ribu dan banyak menyebar di Jakarta, Jawa, Sumatra dan sekitarnya.
3. Aria Jipang Jayakarta/Pangeran Aria Penangsang bin Pangeran Sekar Seda Lepen bin Raden Fattah (makam di Palembang), keturunannya banyak menyebar di beberapa daerah, terbanyak di Jakarta, Jawa Barat, Demak, Malaka, Pasuruan, Gresik, Patani, Palembang, Aceh, Sumatra Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur. Beberapa keturunannya yang cukup menonjol adalah Pituan Pitulung, SM Kartosuwiryo. Pangeran Kertadria Pecah Kulit.
4. Pangeran Kuningan Awangga (makam di Kuningan, Gedung Telkom), banyak menurunkan ulama-ulama dan tokoh masyarakat di daerah kuningan Jakarta Selatan
5. Raden Wijayakusuma bin Al Hajj Fattahillah (makam di Kampung Gusti Jelambar Jakarta Barat). Keturunannya banyak di Jabodetabek, beliau adalah salah satu tokoh yang mewariskan ilmu silat Jayakarta
6. Raden Ahmad Jayawikarta/Pangeran Ahmad Jaketra bin Raden Sungereksa Jayawikarta (makam di Jatinegara Kaum), keturunannya banyak terdapat di Jabodetabek. Makamnya menjadi pusat ziarah di wilayah Jakarta Timur. Makam beliau ini adalah asli dan beliau bukan bernama "Mas Ahmad" seperti yang pernah diungkap salah satu sejarawan Jakarta.
7. Raden Raksa Manggala bin Rana Manggala (Makam di Kampung Bandan Ancol), makam ini jauh lebih dahulu ada sebelum adanya tiga makam Habaib dari Fam Al Qudsi
8. Raden Bagus/Ki Mas Wisesa Adimerta (makam Kampung Katengahan Banten)
9. Raden Surya Kawisa Adimerta bin Ki Mas Wisesa Adi Merta
10. Raden Wirayuda (cicit Pangeran Wijakusuma)
11. Raden Wiranegara (makam di Jipang Pulorogo/Palmerah, makam sudah hilang
12. Raden Mertakusuma bin Raden Surya Kawisa Adi Merta (makam di Demak), keturunannya banyak di Jakarta, Palembang, Medan. Makam di Angke. di Jawa mereka dikenal dengan nama Mertokosumo
13. Raden Sena Wijaya Manggala bin Raden Raksa Manggala (makam di Senayan). Daerah Senayan sudah digusur untuk pembuatan Istora Senayan
14. Raden Wirantayudha (makam di Pasuruan), keturunannya banyak di Pasuruan. Beliau adalah salah satu pelatih pasukan perang dari Untung Surapati. Beliau adalah keturunan Aria Jipang.
15. Pangeran Wirakusuma
16. ---
17. Raden Nitikusuma I (makam di Angke)
18. Raden Abbas Mertakusuma/Raja Bungsu (makam di halaman masjid Angke)
19. Raden Kertadria/Karta Aria bin Raden Wirantayuda (makam Kampung pecah kulit), Syahid bersama Peter Ebverbelt. Beliau adalah keturunan Aria Jipang Jayakarta
20. Raden Wirasoma/Raden Abu Fattah/Raden Sumain/Raden Sri Gunung (Gugur di Pisangan Batu Gunung Sari)
21. Raden Bunyamin Mertakusuma (makam di Semarang)
22. Raden Abul Fattah Nitikusuma II/Pangeran Gunung Nyungcung (makam di Gunung Munara)
23. Raden Mustafa Nitikusuma III , terkenal dengan nama Pangeran Angke, gugur dan dimakamkan di belakang Masjid Angke
24. Raden Purbaya bin Sultan Ageng Tirtayasa (wafat di Gunung Cikur, makam Gunung Putri Cibinong)
25. Raden Sugiri/Raden Shogir (makam Jatinegara Kaum), leluhur ulama-ulama yang ada di daerah Bogor, Purwakarta, Klender, Mampang, Pancoran, Tegal Parang, Bangka, Pasar Minggu, Kuningan, Cililitan, dll
26. Raden Syahi/Raden Sake (adik Raden Sugiri), makam di Citereup, leluhur para ulama yang berada di daerah Jakarta, Bogor, Depok dan sekitarnya
27. Raden Aria Wiratanudatar (makam di Cianjur), leluhurnya para ulama Cianjur, salah satunya adalah KH Raden Abdullah bin Nuh. Hijrah dari Jakarta ke Cianjur setelah markas besarnya yang ada Tanjung Barat dirampas penjajah
28. Raden Ali Basya h bin Raden Aria Wiratudatar : Berjuang di Front Timur (Tanjung Barat, Condet)
29. Raden Cakrajaya Nitikusuma (makam di halaman masjid Jami Kampung Sawah Lio), beliau adalah leluhur Guru Mansur dan Syekh Junaid Al Batawi
30. RM Sosrodiningrat (makam di masjid Pangeran Jayakarta Mangga Dua), beliau melakukan koordinasi perjuangan dengan fihak Kraton Surakarta
31. Raden Bahsan Mertakusuma (makam di halaman wisma Jipang Slipi, makam ini sudah dipindah)
32. Ratu Ayu Mas Suriyah binti Raden Bahsan (makam dihalaman wisma Jipang, makam ini sudah dipindah)
33. Raden Ainal Alyasa (makam di Senajayaan/Senayan)
34. Raden Ahmad Muhammad/Pangeran Papak (makam di Wanaraja Garut), keturunannya banyak yang menjadi ulama besar di wilayah Garut. Beliau hijrah dari Jayakarta ke Garut karena diburu penjajah
35. Raden Jidar Nitikusuma (Makam Grogol Kemanggisan), keturunannya banyak yang menjadi mujahid. Syahid setelah mati-matian mempertahankan markas Jipang.
36. Raden Syah Aria Amin Mertakusuma (makam di Desa Jati Lanang Bekasi)
37. Raden Karta Daim Syah (Datuk Kidam), makam di Kayu Putih utara tepatnya di depan masjid Al Ghoni Kayu Putih Utara. Pendiri pertama pondok pesantren di Kayu Putih Jakarta Timur. Banyak menurunkan ulama di Rawa Mangun, Kayu Putih, Rawa Sari.
38. Raden Arbain Mertakusuma/Pangeran Aria (makam di Kampung Jawa Rawasari)
39. Raden Agung Jaya Di Karta (makam di Jatinegara Kaum), dalam sebuah penelitian diketahui bahwa salah satu keturunannya adalah ulama besar dan Pejuang legendaris Bekasi
40. Raden Abdul Wahab Mertakusuma (makam di Kampung Duri Gang Jamblang), terkenal sebagai ahli silat dan pemegang kitab Al Fatawi
41. Raden Muhammad Ali Nitikusuma (Penghulu Pituan Pitulung/Pitung), makam di Bandengan Utara, Syahid mengikuti jejak para pendahulunya dengan cara diputus tubuhnya oleh penjajah
42. Ratu Bagus/Radin Muhammad Roji'ih Nitikusuma (makam Kemandoran VII, ada juga yang mengatakan di Rawamangun), syahid tertembak.
43. KH Ratu Bagus/Radin Ahmad Syar'i Mertakusuma (Kong Syari'), makam di Palembang dikenal dengan nama BABE BETAWI. Wafat tahun 1959. Penyalin kitab Al Fatawi lama
44. Guru Ghani/Pangeran Abdullah Ghani Mertakusuma (makam Kayu Putih Utara), Waliyullah dan ulama karismatik Betawi yang berhubungan erat dengan Habib Ali Kwitang dan sezaman dengan Guru Marzuki.
45. KH Naipin (Informasi terakhir makam beliau berada di Bekasi), paman dari Radin Muhammad Ali Nitikusuma
46. Muhammad Husni Thamrin Al Qodri (makam di karet), sedangkan makam kakeknya berada di samping makam buyutnya yaitu Sultan Pontianak Hamid Al-Qodri Masjid Angke
47. KH Muslim (Guru Pituan Pitulung), makam di Bekasi
48. KH Muhammad Mansur Nitikusuma (Guru Mansur Sawah Lio), makam di halaman masjid Al Mansuriyah Sawah Lio)
49. KH Noer Ali (makam di Bekasi )
50. KH Darip (makam di Klender)
51. KH Guru Amin (makam di Kalibata)
Jumlah yang saya tulis ini baru sebagian saja, masih banyak tokoh besar lain seperti misalnya Al Allamah Guru Marzuki Cipinang Muara, Al Allamah Guru Mugni Kuningan, Guru Kholid Gondangdia, Guru Riun Tegal Perang, Al Allamah Guru Madjid Pekojan, Guru Romli Menteng, Guru Mujib Tenabang, Guru Bandan Malaka, KH Muhammad Najihun Basmol, Guru Dulloh Kelapa Dua, Guru Salam Kebon Nanas, belum lagi mereka yang baru-baru ini makamnya kami temukan dan juga masih banyak trah lain yang mempunyai riwayat masing-masing leluhurnya. Semua tokoh-tokoh tersebut rata-rata mempunyai garis keturunan yang jelas dan terpelihara. Mereka para mujahid dan Syuhada ini banyak menurunkan ulama-ulama besar dan juga tokoh-tokoh penting di negeri Fathan Mubina (Jakarta). Dan keturunan mereka sampai sekarang masih terus melanjutkan roda estafet perjuangan dalam menegakkan jihad fisabillah..
(Sumber penulisan utama berdasarkan Kitab Al-Fatawi yang ditulis dalam bahasa arab melayu pada tahun 1910 oleh Al Allamah KH Ahmad Syar'i Mertakusuma/Kumpi Syari). juga buku Wangsa Aria Jipang di Jayakarta