OIeh : Iwan Mahmud Al Fattah
Diantara sekian anggota Pituan Pitulung yang terkenal, ada satu nama yang juga paling sering diwaspadai penjajah dan tuan tanah cina, Pitung tersebut bernama JEBUL.
Dari seluruh anggota Pitung, sosok Bang Jebul dikenal sangat pemberani dan tidak takut mati. Kalau dalam bahasa sekarang Bang Jebul ini tergolong Pitung "GARIS KERAS". Tidak ada rumus dalam dirinya untuk mengenal takut apalagi terhadap para penguasa zalim dan antek-anteknya.Seperti kita ketahui 7 orang anggota Pitung terkenal akan ketegasannya, terutama nama Bang Muhammad Ali dan Bang Muhammad Roji'ih yang terkenal militan, nama Bang Jebul pun ternyata juga setara dengan kekerasan hati dua dedengkot Pitung itu.
Selain berani dan bernyali macan, Bang Jebul salah satu sosok yang sangat handal dalam ilmu bela diri, khususnya ilmu silat warisan Jayakarta. Dalam pertarungan di beberapa daerah sekitar Jakarta Bang Jebul biasanya selalu maju duluan terutama untuk membela rakyat kecil. Ilmu silatnya diperoleh dari Guru Besar Pituan Pitulung yaitu Asy-Syekh KH Naipin dari Kebon Pala Tenabang, selain dari KH Naipin beliau juga belajar dari Kyai Haji Muslim dari Bekasi.
Tidak mengherankan dengan kemampuan silatnya yang handal, nama Bang Jebul cukup membuat jerih para centeng-centeng bayaran tuan tanah cina dan marsose (pasukan bayaran Penjajah). Pernah pada satu acara keramaian di Tangerang yang diadakan oleh seorang Cutak (Tuan Tanah cina), Tuan Cutak dalam kegiatan itu mengadakan banyak acara yang salah satunya pertarungan silat. kebetulan pada saat itu Schout Van Hinne musuh besar Pituan Pitulung juga hadir karena diundang oleh si Cutak. Dalam acara tersebut Cutak mempersilahkan kepada mereka yang mempunyai kemampuan silat untuk mau diadu tanding.
Tidak lama Schout Van Hinne dengan jumawanya mengajukan diri sekaligus menantang yang hadir untuk adu kemampuan bela diri. Hinne sendiri dikenal mempunyai banyak kemampuan bela diri yang dia pelajari dari banyak aliran baik yang dari cina, jepang ataupun dari aliran pribumi. Dengan gayanya yang pongah dia menantang semua yang hadir. Pada saat itu kalangan yang hadir adalah jago-jago pukul dari Tangerang dan sekitarnya. Melihat kepongahan opsir sombong ini, 7 orang Anggota Pitung yang kebetulan hadir dengan cara menyamar langsung bereaksi, salah satu mereka yang merupakan ketua Pitung yaitu Radin Muhammad Ali langsung membisikkan Bang Jebul untuk meladeni tantangan Hinne.
Semua yang hadir pada saat itu tidak ada yang tahu jika 7 orang anggota Pitung hadir dalam acara tersebut. kehadiran anggota Pitung atas undangan tuan rumah yang simpati atas perjuangan Pitung. Inilah satu-satunya Cutak yang pro terhadap perjuangan Pitung, Cutak ini segera didatangi Raden Muhammad Ali sebagai ketua Pitung dan membisikinya untuk kemudian mempertandingkan antara Bang Jebul dengan Hinne.
Pertandingan pun dimulai...Hinne dengan pongahnya maju kedepan untuk segera mau menghabisi Bang Jebul. Tapi apa yang terjadi ? hanya dalam beberapa jurus saja Schout (Sherif) yang sombong ini dibuat babak belur dan terbanting jungkir balik oleh gerak jurus Bang Jebul. Bang Jebul sebenarnya dalam pertarungan itu hanya mengeluarkan beberapa jurus saja, terutama Jurus Sira Cikalang dan Jurus Jepit Kantung Mayat yang merupakan ajaran KH Naipin. Tapi baru beberapa gebrakan saja Schout Van Hinne telah dibuat KO oleh Pendekar Pitung ini.
Hinne benar-benar dibuat tidak berdaya dan babak belur..dia tidak menyangka hanya dengan beberapa gebrakan jurus bisa kalah oleh Bang Jebul. Melihat Hinne kalah, para marsose pun sangat marah dan berteriak serta mau menembak kesana kemari, tapi keburu dicegah Cutak yang tidak ingin acaranya buyar hanya gara-gara ulah anak buah Hinne.
Dari awal kejadian inilah akhirnya Bang jebul sangat didendam oleh Schout Van Hinne. Hinne mengira kalau Bang Jebul hanya merupakan jago-jago pukul biasa, padahal yang dihadapinya adalah salah satu musuh besarnya sendiri. Kekalahan yang disaksikan banyak orang itu tentu telah meruntuhkan image Hinne yang katanya intel dan polisi yang hebat serta tangguh di seantero kota Batavia. Sejak dari pertandingan ini akhirnya HInne tahu bahwa Bang Jebul ternyata salah satu Pitung yang dicari-cari penjajah. Tidak heran sejak pertarungan itu nama Bang Jebul selalu diburu Penjajah bersama 6 anggota Pitung lainnya..
Adapun nama asli beliau adalah Jaebullah (Abdullah) atau kadang dipanggil Ki Dullo, asal beliau dari Kramat Togo Rawa Belong. Menurut arsip lama keluarga besar KH Ahmad Syar'i, salah satu petilasan beliau berada di depan Gedung Telkom Rawa Belong. Sebagian mengatakan kalau itu adalah makam beliau. Yang jelas Bang Jebul atau Jaebullah atau Abdullah adalah asli kelahiran Rawa Belong dan merupakan satu dari 7 Pitung yang telah banyak menginpirasi rakyat kecil untuk berani melawan kezaliman yang dilakukan Penjajah, tuan tanah cina dan centeng-centeng bayaran....
Al-Fatehah untuk Mujahid Jaebullah/Abdullah/Ki Dullo/Bang Jebul....
Sumber : Intisari Kitab Al Fatawi dan Arsip Keluarga Besar KH Ahmad Syar'i