Lagi-lagi dalam penelitan sejarah Jakarta, saya menemukan kembali sebuah situs bersejarah yang cukup penting. Kali ini saya menemukan makam salah satu Mujahid Jakarta tempo dulu yaitu Bang Ronda. Saya sengaja tidak menulis panggilan "SI" karena menurut penuturan keluarga Kumpi Syar'i , Panggilan "SI" lebih cenderung melecehkan orang Betawi, karena panggilan ini sering digunakan para Tuan tanah dan Penjajah untuk memanggil para pejuang kita.
Panggilan Bang Ronda sepertinya memang lebih familier dan berjiwa kebetawian serta lebih bernilai penghormatan kepada sosok orang yang lebih tua dan lebih berjasa dalam masyarakat Betawi.
Saya mencari makam ini bersama istri, Cukup lumayan juga mencari makam yang tersembunyi ini apalagi keberadaannya tidak banyak yang mengetahuinya. Makam ini terletak di belakang Pasar Memble Rawa Gabus Cengkareng Jakarta Barat. Harap maklum keberadaan makam beliau ini tidaklah mashyur, sebab saya sudah banyak bertanya kesana-sini, tapi jawabannya kurang memuaskan, namun demikian saya tidak patah semangat sampai akhirnya saya bertemu dengan seorang satpam yang mengetahui makam sang pendekar besar tersebut, kebetulan satpam ini tugasnya tidak jauh dari letak lokasi makam Kumpi Ronda. Alhamdulillah, bahkan saya dianjurkan satpam tersebut untuk meminta kunci pagar makam kepada juru kunci yaitu Bang Karung.
Untuk memasuki komplek makam ini saya pun harus ke rumah keluarga Bang Karung yang memegang kunci. alhamdulilah keluarga mereka sangat ramah bahkan mereka memberikan langsung kunci pagar untuk saya bawa ke komplek pemakaman. Suasana sekitar makam sangat sederhana, tapi siapa sangka disini telah terbaring seorang Pendekar Besar Betawi tempo dulu, seorang pejuang atau Mujahid yang paling dicari-cari setelah eranya Pitung. Makam beliau sangat sederhana dan lingkungannya rindang dan nyaman, hanya nyamuk kebunnya sangat luar biasa..tapi itu sih bukan sebuah halangan..
Dalam sejarah Belanda, seperti biasa gambaran sosok ini selalu ditulis dalam konotoasi yang jelek, masyarakat awam dibuat untuk lebih mengenalnya sebagai sosok perampok ketimbang mujahid, namun bagi para jaringan mujahid jayakarta, Bang Ronda adalah sosok Pejuang. Di mata anak cucunya beliau memang lebih dikenal sebagai sosok Mujahid ketimbang predkat lain...
Beruntunglah saya bisa menemukan makam orang besar Betawi tempo dulu...
Al Fatehah untuk Bang Ronda.....