Dapat kabar malam ini kalau salah satu Budayawan Jakarta menghina Fattahillah dalam acara di Inews TV
Maaf saya mau tanya kepada RIDWAN SAIDI (Maaf saya gak pake gelar Bapak lagi karena buat saya anda sudah keterlaluan dan tidak pantas jadi seorang panutan !)
Anda berkali-kali menghina Fattahillah, seolah Fattahillah seorang pembunuh, anda gaungkan kalau Fattahillah pembunuh rakyat Betawi ? Sebenarnya maksud anda menghina dan memfitnah Fattahillah ini apa ? Apa anda pernah disakiti oleh Fattahillah ? Anda seolah-olah memposisikan diri sebagai orang yang paling faham sejarah Jakarta, padahal bukan anda saja yang mengetahui sejarah Jakarta. Saya lebih respek kepada Abah Alwi Shihab, Prof Yasmin, JJ Rizal, Zaelani Kiki, Babe Abdul Chaer, Babe Firman Muntaco, SM Ardan, Babe Rahmat Ali, Babe Gunawan Semaun, yang kesemuanya masih bersikap obyektif dan santun dalam penulisan atau pengungkapan sejarah. Tapi anda ? Berkali-kali saya perhatikan, getol sekali anda ini menghina Fattahillah ! padahal sumber yang anda gunakan berasal dari Portugis dan hikayah kedah yang menurut anda sangat "shohih" ?
Saya heran kepada anda, anda selalu merasa diri paling benar, padahal seorang sejarawan harusnya membuka diri untuk melihat fakta-fakta yang lain. Sejarawan harusnya tidak kaku dan jumud. Sejarawan itu setahu saya mempercerah khazanah pemikiran bukan menjadi sumber fitnah. Sejarawan juga tidak bisa menyatakan dirinya selalu benar mutlak, memangnya mereka TUHAN ? Apa anda sudah seperti yang terakhir ini ? Berkali-kali anda menghina Fattahillah tapi yang lucunya selalu saja anda munculkan itu setiap ada gonjang ganjing politik, jeli sekali anda ditengah suasana hiruk pikuk seperti Pilkada sekarang ini. Ingin menunjukkan eksistensi diri kalau anda seorang sejarawan hebat ?
Menghina Fattahillah padahal diri anda saja belum tentu benar. Anda begitu arogannya dengan seringnya menganggap pendapat yang lain salah. Memangnya sejarah Jakarta hanya anda saja pemilik tunggalnya ?
Mohon maaf saya hanya ingin mengingatkan kepada anda, seorang yang berjiwa Betawi tidak pantas mengaku dirinya Betawi kalau dia masih berani menghina ulama apalagi sekelas Fattahillah. Silahkan anda tanya dan keliling ke masyarakat Jakarta, Bekasi, Tangerang, Tasik, Garut, Demak, Banten, Palembang, Cirebon, Lampung, Aceh, Malaka. Tanyakan siapa Fattahillah, tanyakan juga kepada ulama ulama dari daerah yang saya sebut itu bagaimana pandangan mereka terhadap Fattahillah, bandingkan dengan teori yang anda bangun dan anda paksakan yang ternyata berasal dari penjajah kafir Portugis itu. Dari sekian banyak sejarawan hanya andalah yang paling SOK TAHU dengan berpendapat kalau Fattahillah pembunuh orang betawi. Lucu sekali anda ini, Fattahillah itu merupakan utusan Walisongo dan Kesultanan Demak. Anda faham tidak siapa Walisongo ? Atau jangan-jangan anda juga benci Walisongo ? Untuk Kesultanan Demak saya tahu anda juga sangat membencinya bukan ? Karena saya pernah mendengar langsung dari mulut anda ketika ada seminar sejarah Islam di UIN SYAHID yang diadakan Fakultas Adab dan Padepokan Padusaka.
Lucunya lagi pendapat anda mengenai Fattahillah salah satu pijakannya adalah catatan Portugis yang memang sangat membenci Fattahillah karena berhasil menghalau masuk Portugis ke Sunda Kelapa dengan tujuan utamanya "Gold, Gospel, Glory", fanatik betul anda terhadap data musuh besar Mujahid Nusantara itu ! Data penjajah kok ditelan mentah-mentah....aneh bin ajaib anda ini....sejarawan kok pasrah bongkokan dengan hanya satu sumber.
Saya tidak habis fikir terhadap diri anda ini..orang lain boleh saja diam melihat anda bercoleteh kesana kemari, mungkin karena menganggap anda seorang "pakar" dan manusia yang paling tahu tentang sejarah Jakarta, tapi buat saya tidak ! karena masih banyak sejarawan Jakarta yang bermartabat selain anda. Oh ya saya juga masih ingat ketika anda pernah berkata, "Memangnya kenapa kalau orang Cina jadi Gubernur?" Kebetulan saat itu Ahok naik jadi gubernur menggantikan Jokowi yang menjadi Presiden...dengan entengnya anda mengambil perumpaan Souw Beng Kong yang jelas-jelas merupakan pendukung dan teman sejati Jan Pieter Zoon Coen Si pembunuh bengis dari negeri Batafs
Mohon maaf...bagi saya anda sudah keterlaluan dan tentu ini sangat menyakiti semua keturunan Fattahillah yang ada dimana-mana...Tingkat penghinaan anda benar-benar mencerminkan jika anda manusia yang tidak punya akhlak dan adab, terlebih ketika anda mengatakan kalau Fattahillah adalah JEWISH BARBAR. Catat ya pak tua, FATAHILLAH tulen keturunan ARAB bukan YAHUDI, dan dia bukan orang BARBAR karena dia mendapat pendidikan di Mekkah dan dia lahir dari keturunan para ulama dan keturunan Rasulullah SAW. Jangan karena anda merasa "jago" dalam hal Keyahudian, seenak perutnya mengatakan Fattahillah orang YAHUDI BARBAR....Istigfar Hai pak tua....
Semoga Allah menyadarkan dan melunturkan kesombongan anda...