Sabtu, 11 Februari 2023

SUNAN KUDUS, SALAH SATU BENANG MERAH HUBUNGAN SEJARAH PALEMBANG DAN JAWA

 Safari ziarah satu minggu yang lalu salah satunya adalah dengan berzarah Ke Sunan Kudus (Sayyid Jakfar Shodiq) bin Raden Usman Haji (Sunan Ngudung) bin Sayyid Fadhol Ali Murtadho (Raden Santri Gresik) bin Maulana Ibrahim Zaenuddin Asmoroqondi bin Maulana Husein Jamaluddin Al Akbar/Syekh Jumadil Kubro Wajo bin Sultan Ahmad Syah Jalaluddin bin Abdullah Amirkhan bin Al Imam Abdul Malik Al Azmatkhan bin Al Imam Alwi Ammul Faqih bin Al Imam Muhammad Shohib Mirbat..dan seterusnya sampai kepada Rasulullah SAW.

Sunan Kudus adalah satu diantara dari banyak wali yang dianggap sangat berpengaruh di pulau Jawa. Dari beliau nanti akan banyak menurunkan ulama ulama besar. Dakwahnya yang kultural dan sufistik banyak membawa pengaruh besar pada masyarakat Jawa, terutama mereka yang berada di Kudus.
Sunan Kudus salah satu ulama yang dekat hubungannya dengan Raden Fattah. Begitu dekatnya, keturunan beliau ada yang berbesanan dengan Pendiri Kesultanan Islam Pertama di Pulau Jawa itu. Kedekatan antara keluarga Kesultanan Demak dan Kudus terus berlanjut, bahkan pada tahun 1546 M, 24 Keluarga Bangsawan Kesultanan demak melakukan hijrah menuju Palembang, dan beberapa anak Sunan Kudus juga hijrah ke Palembang untulk berdakwah bersama dengan Keluarga Sultan Trenggono, Keluarga Arya Penangsang, Keluarga Fattahillah dan juga keluarga lainnya.
Di wilayah Sumatra Selatan salah satu anak beliau yaitu Amir Qodhi atau Kemas Syahid atau Pangeran Ogan Komering bersama Tuan Umar Baginda Sari/Saleh bin Fattahillah, Arya Penangsang bin Pangeran Sekar bin Raden Fattah melakukan dakwah Islamiah di pesisir Sungai Ogan, Komering dan sekitarnya, tidak lupa mereka juga masuk ke wilayah pedalaman sehingga tidaklah mengherankan jika wilayah Sumsel, khususnya Palembang, Ogan, Komering, Lahat, dll, Islamnya sangat kuat. Di beberapa wilayah pesisir dan pedalaman wajah keislamannya sampai saat ini masih terus terjaga.
Sampai saat ini tongkat estafet dakwah masih terus dilanjutkan oleh para keturunannya baik itu yang berada di Madura, Jawa maupun Palembang dan beberapa daerah lainnya. Bahkan sampai hari ini para keturunan Sunan Kudus, Fattahillah dan Raden Fattah masih terus menjalin tali silaturahim guna melestarikan sejarah.
Bagi saya sosok beliau adalah panutan, sosoknya komplit secara keilmuan, juga berkarisma di mata rakyat maupun penguasa pada saat itu. Tidak heran jika sampai saat ini makamnya masih terus diziarahi..


Semua tanggapan:
Mashel Yuri, Rifky Darul Farah dan 49 lainnya