Melelahkan tapi membahagiakan...
Menulis Sejarah Islam Berdasarkan Fakta & Data, Cp 08179803186, FB : Iwan Mahmoed Al Fattah II & III
Sabtu, 11 Februari 2023
PERJALANAN SOLO RELIGI KE BUMI PARA WALI
HASIL KAJIAN DARI PERJALANAN MAKAM WALI SONGO
Berdasarkan pengamatan saya di lapangan saat berziarah ke makam-makam walisongo, beberapa hal yang menjadi catatan penting..
SITI FATIMAH BINTI MAIMUN MUSLIMAH "TERTUA" DI INDONESIA DI TENGAH KESUNYIAN
Memasuki wilayah bersejarah ini seolah saya memasuki lorong waktu...suasana kekunoannya terasa sekali. Suana lain yang sangat terasa adalah sunyi...
Sejak masih SD-SMP dan SMA dulu, sosok ini sudah saya kenal melalui pelajaran sejarah dan agama Islam. Selalu yang saya ingat bahwa bukti awal adanya Islam di pulau Jawa bahkan Indonesia adalah adanya makam Siti Fatimah binti Maimun di Desa Leran Gresik Jawa Timur.
Saya sendiri memang udah lama berniat untuk mendatangi makam bersejarah ini. Saya membayangkan jika komplek pemakaman seperti komplek makam walisongo yang selalu ramai. Namun di makam beliau ini kebetulan saya suasana yang sepi dan sunyi.
Berdasarkan bukti arkeologis berupan nisan yang ditemukan di makam beliau tertera angka yang bila dikonversi ke tahun masehi menjadi tahun 1082 M.
Makam yang berada di desa Leran ini merupakan salah satu obyek wisata religi di Gresik Jawa Timur. Ketimbang nama beliau (SITI FATIMAH BINTI MAIMUN) obyek wisata religi lebih dikenal dengan nama makam panjang, karena beberapa makam di sekitar beliau bentuknya panjang (sekitar 10 meteran).
Sejarah tentang Siti Fatimah binti Maimun bin Hibatullah sudah banyak yang membahasnya. Para ahli sejarah bersepakat bahwa berdasarkan hasil penelitian tulisan di makam beliau yang dilakukan pakar sejarah dan juga ahli peneliti tulisan nisan, beliau ini adalah muslimah tertua di Indonesia.
Banyak pula yang meyakini sosok ini adalah Dzuriah Rasulullah SAW tertua di pulau Jawa sebelum datangnya walisongo.
Saat saya tiba, tidak banyak informasi yang saya peroleh. Suasana makam juga tidak seperti makam makam walisongo yang banyak peziarahnya. Ini mungkin karena infrastrukturnya belum memadai. Jika ingin berziarah rombongan, maka lahan parkir bus sebenarnya ada. Hanya saja mungkin dibandingkan makam² walisongo yang ada di gresik sangat jauh berbeda. Juru kunci makam juga seorang nenek tua yang kemudian mempersilahkan saya memasuki komplek makam..
Saat saya masuk ke komplek mulai terlihat nuansa nuansa kekunoan, terutama bangunan khas makam Siti fatimah binti maimun. Selain itu nampak beberapa makam panjang yang sudah berlumut yang nisannya diberi kain putih...
Saat saya memasuki bangunan makam, saya harus menunduk karena pintu masuk hanya satu meter...di dalam makam saya kemudian berdoa dan melakukan renungan sejarah kepada wanita pendakwah awal di pulau Jawa ini..suasana makam kedap suara, benar benar sunyi senyap apalagi saya hanya sendiri saja...
Setelah selesai saya kemudian keluar dan kemudian mengambil banyak gambar. Saat itu tiba tiba cuaca mulai gelap. Saya merasa was was karena khawatir tidak bisa mendapatkan foto secara maksimal...dalam hati saya berdoa, Ya Allah mohon lancarkan ini semua...dan Alhamdulillah setelah selesai pengambilan gambar hujan turun dengan derasnya...
Selesai hujan, saya berangkat kembali dengan ojek, ditengah perjalanan saya melihat tulisan SITUS MASJID MAULANA MALIK IBRAHIM...ah saya baru ingat akan situs ini...sayangnya saya tidak bisa ke tempat ini, mengingat tempat tempat lain sudah saya plot terlebih dahulu untuk didatangi untuk pendataan. Waktu juga terus berjalan...
Siti fatimah binti maimun jelas bukti sejarah yang otentik, sayang bagi anda yang sudah menziarahi walisongo tapi tidak menziarahi beliau yang notabenenya adalah makam yang lebih tua. Jika ada waktu dan biaya, datanglah kesana untuk mengenang sosok generasi awal Islam di Nusantara ini. Ibaratnya, yang muda saja disambangi yang tua pun harus lebih disambangi..
SUNAN KUDUS, SALAH SATU BENANG MERAH HUBUNGAN SEJARAH PALEMBANG DAN JAWA
Safari ziarah satu minggu yang lalu salah satunya adalah dengan berzarah Ke Sunan Kudus (Sayyid Jakfar Shodiq) bin Raden Usman Haji (Sunan Ngudung) bin Sayyid Fadhol Ali Murtadho (Raden Santri Gresik) bin Maulana Ibrahim Zaenuddin Asmoroqondi bin Maulana Husein Jamaluddin Al Akbar/Syekh Jumadil Kubro Wajo bin Sultan Ahmad Syah Jalaluddin bin Abdullah Amirkhan bin Al Imam Abdul Malik Al Azmatkhan bin Al Imam Alwi Ammul Faqih bin Al Imam Muhammad Shohib Mirbat..dan seterusnya sampai kepada Rasulullah SAW.