Selasa, 26 Januari 2016

BERZIARAH KE MAKAM ULAMA BESAR TAREKAT TIJANIAH

Selama ini kawasan Empang Bogor Jawa Barat lebih dikenal dengan ulama keramat yang bernama Habib Abdullah bin Muhsin Al-Attas dan juga makam Sayyidil Walid Al-habib Abdurrahman Assegaf dari Bukit Duri Jakarta Selatan, padahal selain makam dua ulama karismatik tersebut, ternyata ada salah satu makam ulama besar yang jarang diketahui orang banyak, kedudukan ulama tersebut dimata beberapa muridnya bukan main alimnya. Mungkin karena dimasa hidupnya beliau lebih senang Mastur, maka makamnya pun juga terkesan tidak mau diketahui masyarakat banyak, beruntunglah saya yang telah diberi tahu salah satu murid beliau yang masih hidup, bahwa di empang bogor ada salah satu makam Waliyullah yang jarang diziarahi masyarakat, padahal beliau ini bukan main dalam ilmunya..
Menurut salah satu muridnya yang merupakan keturunan dari Pangeran Diponegoro, bahwa dahulunya Sayyid Muhammad Al-Hasani tinggal di Madinah, namun karena ayahnya telah mendapatkan "Isyarat" agar beliau berhijrah ke Indonesia demi mengembangkan dakwah dan juga tarekat yang dipegang keluarga besar mereka, maka tidak lama kemudian, Sayyid Ali menjual semua harta bendanya untuk memberikan modal kepada anaknya agar hijrah ke negeri dan wilayah yang sudah "diisyaratkan". Dari Madinah kemudian Sayyid Muhammad menuju Indonesia dan kemudian pada proses selanjutnya beliau memilih Empang Bogor sebagai wilayah dakwahnya, Pada beberapa ulama Karismatik (ulama Khos) yang ada di kota Bogor, nama beliau sangat dikenal. Sehingga tidak mengherankan jika sosoknya sangat dihormati pada masanya.....Beberapa fihak yang biasa berziarah di Empang Bogor sangat terkejut begitu saya kabarkan bahwa di Empang Bogor juga ada seorang ulama besar keturunan Sayyidina Hasan yang dimakamkan. Sebenarnya bukan hanya beliau, tapi masih banyak di Bogor itu ulama-ulama yang setaraf dengan beliau ini, namun sayangnya masih banyak fihak yang kurang menyadarinya. Pada saat saya berziarah ke makam Sayyid Muhammad Al-Hasani ini, beberapa orang bahkan terlihat heran melihat kami mendatangi makam beliau ini, karena setahu mereka yang paling sering diziarahi adalah Sayyidil Walid Al-Habib Abdurrahman Assegaf.Di Pemakaman Lolongok Empang Bogor ini ada hal yang unik, karena ternyata pengelola makam tersebut "berbeda" pandangan dalam menyikapi tradisi ziarah kubur (dan bagi saya ini adalah sebuah dinamika yang wajar saja), bahkan pemakaman ini dijadwalkan waktunya, namun demikian ternyata mereka juga memberikan kesempatan atau toleransi terutama pada Malam Jumat kepada yang mau berziarah, terutama di makam Sayyidl Walid Al-Habib Abdurrahman Assegaf yang merupakan Pimpinan Besar Madrasah Tsaqofah Islamiah Bukit Duri, tempat kami menimba ilmu agama di tahun 90an.