Assalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.........
Bismillahirrahmanirrahim.......
Alhamdulillah...Segala puja dan puji marilah senantiasa kita panjatkan kepada Allah SWT yang mana hingga detik ini kita masih diberikan oleh-Nya berbagai macam nikmat, baik itu nikmat Iman, nikmat Islam dan juga nikmat sehat wal afiat sehingga pada saat ini kita masih mampu beraktifitas didalam kehidupan sehari-hari. Semoga dengan adanya nikmat-nikmat ini akan selalu membuat kehidupan kita menjadi berkah, amin... Sholawat dan salam marilah senantiasa kita curahkan kepada junjungan kita, Kecintaan kita, Manusia Yang Agung, Penutup Para Nabi & Rasul, Sayyidina Muhammad Rasulullah SAW beserta para keluarganya, para Sahabatnya dan para pengikutnya yang setia hingga akhir zaman, dan semoga kita semua akan senantiasa mendapatkan syafaat dari beliau dihari kiamat nanti. Amin Ya Robbal Alamin......
Saudara-saudariku yang berbahagia yang berada dalam ruang lingkup dunia maya..
Rasanya tidak pernah habis-habisnya ketika berbicara tentang sejarah yang berkaitan dengan Rasulullah SAW, baik mulai dari beliau sampai kepada keturunannya. Untuk kesempatan kali ini izinkanlah kami menulis tema tentang keutamaan Rasulullah SAW. Kenapa kami menulis tema tentang beliau ini? Padahal sejarah tentang beliau sudah ribuan kitab yang menulisnya. Itu karena kecintaan kami kepada beliau yang tidak ada batas baik dari ruang dan waktu. Bagi Rasulullah SAW sumber ilmu pengetahuan yang tidak akan pernah habis-habisnya.
Untuk tema kali ini kami akan menuliskan tema yang kami anggap sangat penting, kami mengangkat tema ini karena berapa kali kami sering menemukan tulisan, perkataan atau ucapan dari beberapa orang yang mengatakan bahwa Rasulullah SAW adalah “manusia biasa”. Terus terang ketika mendengar ucapan atau tulisan yang menyebut bahwa Rasulullah SAW adalah “manusia biasa”, kami jadi bertanya-tanya, apanya yang biasa pada beliau?, padahal sudah jelas beliau adalah seorang Nabi Yang Agung diantara sekian banyak Nabi dan Rasul.
Kami sendiri mengetahui jika ucapan itu muncul dari orang-orang tertentu yang tidak ingin umat Nabi Muhammad SAW ini mengkultuskan beliau secara berlebihan, baiklah kalau memang seperti itu kekhawatiran mereka, walaupun sebenarnya mereka yang sering memuji Rasulullah SAW rasanya tidak sampai ketaraf menyamakan Rasulullah SAW dengan Allah seperti sebagian Kaum Nabi Isa yang telah menTUhankan dirinya. Kekhawatiran akan adanya kultus yang berlebihan mungkin masih bisa difahami, namun kalau dikatakan Rasulullah SAW adalah manusia biasa, sudah tentu perkataan atau ucapan seperti ini perlu dikaji lebih dalam lagi, benarkah demikian adanya? Oleh karena itu untuk menjawab hal seperti ini kami akan mencoba menguraikan siapa sesungguhnya Rasulullah SAW ini? Benarkah beliau manusia biasa? Kalau kita sering menyebut Einstein dengan teori relativitasnya sebagai manusia luar biasa, Thomas A. Edison penemu lampu sebagai manusia genius luar biasa, Bill Gates penemu Microsoft sebagai manusia hebat, Mark Zuckerberg anak muda hebat yang menemukan Facebook, Larry Pages Penemu Google sebagai sosok jenius dan berjasa, Mike Lazaridi penemu Black Berry sebagai manusia cerdas, atau Lionel Messi yang sering disebut manusia ajaib dalam sepak bola, atau ketika kita menyebut seorang ulama dan Kyai dengan sebutan Al Mukarom, atau ketika menyebut seorang yang Alim dan Arif dengan sebutan Al Allamah atau Al Arif Billah, atau ketika menyebut bapak RT, RW atau Lurah dengan sebutan “Yang Terhormat dan kami muliakan” atau dalam sambutan kepada seorang Presiden kita menyebutnya dengan dengan kalimat “Paduka Yang Mulia” mengapa justru kepada Rasulullah SAW kita tidak menyebut lebih daripada mereka, padahal beliau adalah Nabi yang paling dicintai Allah SWT. Kalau ada yang mengatakan bahwa Rasulullah SAW tidak mau dipuji, kita harus melihat konteksnya, lagipula secara logika mana mungkin beliau menyuruh umatnya memuji-muji, sudah tentu kitalah yang harus memuji tanpa harus disuruh-suruh, itu etika yang benar. Oleh karena itu kami merasa miris adanya fenomena seperti ini...... Ada apa ini ?
Salah satu tanda-tanda kelebihan dan kemuliaan seorang Nabi Muhammad SAW adalah namanya yang telah ada di berbagai kitab suci dari beberapa agama yang ada seperti Agama Persia (Zoroaster), Hindu, Budha dan juga Nasrani. Menurut Vidyarti & Uli (2006 : 4) dalam agama Zoroaster, pada Zend Avesta yaitu Kitab Suci “Nabi Zarthustra” terdapat banyak sekali ramalan-ramalan yang sangat jelas tentang Al Qur’an, Nabi Muhammad SAW dan sahabat-sahabatnya. Jelas ini menunjukkan bahwa Nabi Muhammad SAW jelas bukan manusia biasa, karena ramalan tentang beliau sudah ada diagama pada salah satu kerajaan besar dunia pada masa lalu ini. Tidak ada manusia biasa yang namanya sudah disebut-sebut sebelum dia lahir selain orang tersebut bukan manusia biasa. Vidyarti & Ulli (2006 : 27) juga menambahkan bahwa salah seorang Pendeta Besar dalam Agama Hindu yang bernama Maharisi Vasya dimana Pendeta ini adalah yang menyusun Kitab Veda mengatakan bahwa Nama Nabi Muhammad SAW dan para sahabat-sahabatnya jelas disebut dikitab tersebut, beliau dikatakan dari Arab, dia suci dari dosa, raja India akan menunjukkan rasa hormat yang mendalam pada dia, dia akan membinasakan kejahatan dan mengusir penyembah berhala, dia adalah kebanggaan umat manusia. Apakah penjelasan ini menunjukkan bahwa Rasulullah SAW manusia biasa?. Vidyarti & Ulli (2006 : 80 - 93) juga menambahkan, dalam agama Budha ada sosok yang paling ditunggu-tunggu yang disebut Budha Matreya, beberapa kaum Brahmana bahwa Sang Budha Gautama adalah Avatar ke 9, bahkan Shancakaracharya yang merupakan pembaharu Budhisme dianggap sebagai Budha Matreya, ada juga yang menganggap kalau Budha Matreya adalah Yesus, namun menurut Vidyarti dan Ulli ini yang dimaksud dengan Budha Matreya adalah Rasulullah SAW berdasarkan dari penafsiran kata dari sumber Pendeta-pendeta China, Tibet, Burma, Srilangka. Di Kitab Injil sendiri nama Nabi Muhammad sudah banyak dibahas oleh pakar-pakar Kristologi cerdas seperti Syekh Ahmad Deedat, Dr. Zakir Naik, Ustadz Yusuf Estes, dll. Jadi apanya yang biasa? adakah nama-nama kita ada pada kitab-kitab tersebut?
Salah satu manusia yang paling berat ujiannya di muka bumi adalah Rasulullah SAW. Dalam catatan Hanafi Al Mahlawi (2002 : 197 – 214). Ujian pertama dari Rasulullah SAW adalah ketika beliau sudah menjadi Yatim dalam kandungan Ibundanya. Beliau adalah orang yang pertama diuji dalam keyatiman namun beliau tetap bersabar. Ujian kedua adalah ketika istri beliau Sayyidah Khadijah Al Kubro wafat, padahal Sayyidah Khadijah dalam kondisi susah dan senang setia menemani Rasulullah SAW, sedangkan saat itu tekanan quraish sangat kuat. Ujian ketiga adalah dengan wafatnya putra-putra beliau sehingga akhirnya beliau dianggap putus keturunan karena tidak punya anak laki-laki, padahal dalam tradisi bangsa arab saat itu, jika tidak punya anak laki-laki dianggap tidak terhormat, namun semuanya dihadapi dengan tegar dan tabah, apakah ini menunjukkan beliau manusia biasa? adakah yang sanggup menahan beban ujian seperti itu ditengah masyarakat Jahiliah yang ada? jelas beliau bukan manusia biasa!
Pada tulisan Abu Hafash Al Anshary (2001) ada beberapa hal yang dikhususkan pada diri Rasulullah SAW, baik itu kewajiban, larangan, keringanan atau keutamaan.
Dalam hal kewajiban, Allah mengetahui bahwa Rasulullah SAW adalah orang paling SEMPURNA dalam melaksanakan kewajiban apapun dan beliau adalah orang yang paling bersabar daripada yang lain.
Dalam hal Larangan dan pengharaman, Rasulullah SAW juga diharamkan menerima zakat, Rasulullah SAW tidak makam bawang putih, bawang merah, bawang bakung serta makanan-makanan yang memiliki aroma tidak sedap diantara sayur-sayuran, beliau juga tidak makan sambil bersandar, Nabi diharamkan membuat syair dan tidak menulis. Larangan lain adalah Haram bagi Rasulullah SAW mencopot baju perang sebelum berjumpa dan berperang dengan musuh, haram hukumnya bagi Nabi menunjukkan pandangan kepada kenikmatan hidup yang diberikan kepada orang lain, haram Nabi melakukan Khainatul A’yun (tindakan pengkhianatan, atau menyembunyikan sesuatu yang berbeda dengan yang nampak. Dalam hal pengharaman, Rasulullah SAW diharamkan mEmpertahankan wanita yang tidak suka dinikahinya serta benci kepadanya, menikahi wanita ahli kitab.
Dalam hal mubah Rasulullah SAW, beliau diperbolehkan puasa wishal, beliau punya hak untuk memilih harta rampasan perang yang akan diambilnya sebelum dibagikan, Rasulullah SAW memiliki wewenang yang luas terhadap seperlima bagian Fay’ dan ghanimah dan empat perlima fay’ secara sendirian, diperbolehkan memasuki kota Makkah tanpa mengenakan Kain Ihram, melakukan pembunuhan di dalam wilayah tanah Haram, harta beliau tidak diwariskan, diperkenankan kepada Nabi memutuskan hukum berdasarkan ilmunya, boleh memutuskan hukum untuk dirinya sendiri dan anak-anaknya, boleh menerima kesaksian orang yang bersaksi untuk dirinya, boleh melakukan pembelaan atas dirinya, diperkenankan kepada beluau untuk mengambil makanan dan minuman dari pemilik yang membutuhkannya bila beliau juga membutuhkannya, diharuskan kepada umatnya untuk mencintainya dengan setinggi tinggi tingkat kecintaan, Rasulullah Saw tidak batal wudhu walaupun tidur, diperbolehkan masuk mesjid dalam keadaan junub, dibolehkan kepada Rasulullah SAW mengutuk apapun tanpa sebab yang membuatnya melakukan itu, karena kutukan beliau merupakan rahmat, dibolehkan bagi beliau membunuh setelah mengeluarkan jaminan keamanan.
Dalam hal pernikahan, Rasulullah SAW boleh menikahi dari empat orang istri, Rasulullah SAW mempunyai hak untuk menikahkan seorang wanita dengan seorang yang disukainya tanpa perlu ada izin dari wanita itu dan izin dari walinya juga memiliki hak untuk menikahkan wanita itu dengan diri beliau sendiri, beliau juga punya hak mengambil alih urusan kedua belah fihak tanpa perlu ada izin wanita dan serta izin walinya, wanita yang dinikahkan Allah dengan Rasulullah SAW menjadi halal bagi beliau, dihalalkan bagi Rasulullah SAW menikahi wanita yang sedang menjalani masa iddah karena diceraikan suaminya, tidak halal bagi beliau menikahi dua wanita bersaudara, tidak halal mengawini ibu dan anak perempuannya.
Dalam hal keutamaan, seluruh istri Rasulullah SAW yang ditinggal wafat, menjadi muhrim bagi orang lain untuk selamanya, istri-istri Rasulullah SAW merupakan ibu bagi orang beriman, semua istri-istri beliau lebih utama dari seluruh wanita, dan masih banyak keutamaan lainnya.
Apakah 4 hal diatas tersebut menunjukkan bahwa beliau manusia biasa?
Untuk menunjukkan bahwa beliau bukan manusia biasa Syekh Yusuf An-Nabhani yang telah dialih bahasakan oleh HMH Al Hamid Al Husaini (2006) bahwa Rasululah SAW mempunyai banyak Mu’jizat, Barokat serta peristiwa Ghaib yang menandai Kenabian beliau. Dalam catatan Syekh Yusuf An-Nabhani Rasulullah SAW mempunyai 139 Mu’jizat dan Barokat yang berlangsung cukup lama dan salah satunya yang paling abadi adalah Al Qur’an. Beliau Syekh Yusuf juga mencatat keutamaan Rasulullah SAW yang diantaranya :
- Allah menciptakan Ruh beliau sebelum Nabi Adam AS
- Allah menjadikan Nabi sebagai pengikut Nabi Muhammad SAW
- Nabi Musa jika dia hidup dimasa Nabi Muhammad SAW maka beliau jadi pengikut Rasulullah SAW
- Allah mendahulukan menyebut nama beliau sebelum nama Nabi yang lain.
- Allah menyebut nama Nabi dengan cukup dengan namanya, sedangkan Rasulullah SAW tidak disebut namanya tapi disebut dengan panggilan seperti “Wahai Nabi”, “Wahai Rasul”
- Allah memberitahu bahwa umat-umat terdahulu, bila berdialog dengan Nabinya, masing-masing menyebut Nabinya dengan panggilan namanya saja, sedangkan Nabi Muhammad SAW adalah dengan sebutan Rasulullah SAW
- Beliau adalah Habibullah (orang yang dicintai Allah)
- Gua yang sempit menjadi melunak ketika Rasulullah SAW memasukinya.
- Rasulullah SAW diberikan kunci untuk memperoleh harta dunia, tapi beliau tidak mengambilnya
- Sebelum lahir, Rasulullah SAW berada ditiang Sulbi Nabi Adam As, Nabi Nuh AS, Nabi Ibrahim As dan turun kepada rahim-rahim, pernikahan dan keturunan yang suci.
- Kedatangan Nabi Muhammad sudah banyak diketahui melalui berita-berita gaib
- Tidak pernah melakukan penyembahan berhala sebelum masa Kenabian.
- Tidak pernah mengikuti acara musyrik apapun sebelum Kenabian
- Sebelum masa Kenabian, beliau mengikuti apa yang dipandang benar dari ajaran Nabi Ibrahim AS
- Dan masih banyak lagi keutamaan Manusia Yang Agung ini
Satu saja kami tanya kepada mereka yang mengatakan Rasulullah SAW manusia biasa, bisakah mereka meniru point satu sampai 15 tersebut ? jelas bahwa fakta tersebut telah menunjukkan jika beliau bukan manusia biasa. Jadi apa yang menunjukkan kalau beliau itu manusia biasa?
Dengan adanya penjelasan diatas seperti ini sudah tentu beliau bukan “Manusia Biasa”, masak iya kita dengan mudah dan gampangnya mengatakan bahwa beliau adalah manusia biasa? Ini bukan pengkultusan, tapi ini adalah rasa cinta kami kepada beliau, rasanya sangat tidak pantas jika beliau disebut manusia biasa, apalagi beliau seorang Nabi dan Rasul. Apakah pantas beliau yang merupakan panutan umat manusia disamakan dengan manusia yang lain ?. Kita tidak perlu khawatir jika banyak umat memuji beliau, mereka para umat beliau bukanlah seperti perilaku para Fans Artis yang histeris dan menangis "haru" sambil "mencakar-cakar" atau bertingkah tidak jelas ketika melihat idolanya datang, mereka yang sering memuji Rasulullah SAW adalah umat yang sangat mencintai beliau, kami berani menjamin bahwa mereka yang memuji muji Rasulullah SAW tidak akan pernah mencapai taraf menyamakan Rasulullah SAW dengan Allah sebagaimana Nabi Isa AS disandingkan dengan Allah SWT. Kebanyakan mereka memuji karena rasa cintanya kepada Nabi Yang Agung ini. Para ulama dahulu begitu cintanya kepada Rasulullah SAW yang keluar adalah tangisan, saking begitu rindunya kepada Rasulullah SAW. Dan kami berani katakan, bahwa diantara sekian ulama-ulama yang pernah bermimpi bertemu dengan Rasulullah SAW tidak akan sanggup menguraikan atau menceritakan mimpinya itu secara gamblang, karena mereka sudah duluan menangis karena rasa cinta dan tidak kuatnya menghadapi keagungan dan cahaya dari Rasulullah SAW. Jadi sebenarnya apanya yang biasa pada diri Rasulullah SAW, suda jelas beliau adalah Manusia Luar Biasa Yang Tidak Ada Duanya Di Muka Bumi Ini........kenapa justru dikatakan manusia biasa? Oleh karena itu bagi kita semua, pertanyaannya sekarang adalah :
MASIH MAUKAH KITA MENYEBUT BELIAU SEBAGAI MANUSIA BIASA? PANTASKAH KITA BERSIKAP SEPERTI ITU SEBAGAI UMATNYA?
Wallahu A’lam Bisshowab...
SUMBER :
Al Anshary, Abu Hafash, Kekhususan Rasulullah SAW, Jakarta : Pustaka Azzam, 2001.
An-Nabhani, Syekh Yusuf (Alih Bahasa HMH Al Hamid Al Husaini), Peristiwa Ghaib, barakat, Mujizat KeNabian Muhammad SAW, Bandung: Pustaka Hidayah, 2006.
Al Mahlawi, Hanadi, Bercermin Pada Ujian Para Nabi dan Rasul, Jakarta; Penerbit Mustaqim, 2002, hlm 197 – 214.
Uli, A.H Vidyarthi, U, Nabi Muhammad SAW Diakui Kitab Suci Persia, Hindu, Budha, Bandung, Penerbit Amanah Publishing House, 2006.