Seperti janji saya tempo hari, akhirnya berkunjunglah saya ke Pondok Pesantren Benda Kerep Cirebon dalam rangka silaturahim, ngalap berkah dan tentunya untuk memperoleh keterangan dari nara sumber langsung yang memegang naskah² dan riwayat silsilah dan nasab Keluarga Besar Benda Kerep Cirebon.
Untuk pertemuan yang barokah ini saya ditemani pemuda² gagah dari klub "Biker Dakwah". Dari Jakarta kami berangkat malam minggu ke Cirebon. Sampai di Cirebon kami awali dahulu perjalanan ini dengan berziarah ke makam Sunan Gunung Jati dan makam Syekh Dzatul Kahfi, kemudian dilanjutkan menginap di salah satu kerabat dari Benda Kerep di Kranggraksan Harjamukti. Subuh² jam 3 pagi kami istirahat di pasar harjamukti sambil menyantap gorengan serasa seperti suasana Jakarta Tempo dulu. Minggu siang dilanjutkan ke masjid ciptarasa.
Sore hari barulah kami menuju PONDOK PESANTREN Benda Kerep untuk bertemu dengan sesepuhmya yaitu KH MUAAYYAD BIN KH ZAINI. Perjalanan diiringi dengan angin yang kencang dan dingin. Salah satu anggota rombongan perjalanan yaitu Basuki sangat bersemangat walaupun dia harus dikawal dua orang karena keterbatasan fisiknya. Basuki atau Bas telah membuat kami bersemamgat, teman² biker dakwah dengan setia bergantian menjaganya.
Alhamdulillah akhirnya kami tiba dan bisa bertemu langsung dan banyak mendapatkan berbagai informasi berharga terutama perkembangan tentang nasab Benda Kerep. Pertemuan ini juga tidak lepas atas peran Mang Mas paman dari sahabat kami (sdr amin). Keluarga Mang Mas masih kerabat dekat ALM KH MASHURI SYAHID yang merupakan dosen dan dekan saat kami dulu kuliah dan beliau merupakan alumni Al Azhar Mesir. Karena adanya hubungan inilah kami bisa diterima dengan baik oleh keluarga Mang Mas. Keluarga mang mas inilah yang mempunyai buku nasab keluarga Benda Kerep. Catatan nasabnya sangat rapih. Tulisan Arab dan diagram nasabnya juga bagus bagus, ini menandakan jika sang penyusun nasab orang yang menguasai seluk beluk ilmu nasab. Menurut saudara Amin, kakeknya sepanjang hidupnya memang rajin dalam mencatat dan menghimpun nasab Zuriah Sunan Gunung Jati khususnya pula jalur Benda Kerep.
Dalam pertemuan penting itu. Menurut KH Muayyad bahwa nasab keluarga besar beliau masih mengacu kepada yang dulu yaitu sesuai tulisan dan riwayat yang beliau dapati dari leluhurnya. Kalam beliau, "tidak ada perubahan dan sama dengan kraton kanoman dan kasepuhan". Beliau juga memperlihatkan silsilah nasab buyutnya dalam bentuk lembaran kertas. Catatan nasab beliau sesuai dengan buku nasab keluarga besar Kranggraksan bahwa leluhur mereka adalah Al Imam Ubaidillah bin Ahmad Al Muhajir. Sebelum kembali pulang kami juga sempat membahas dan bertanya kepada putra beliau yaitu Ustadz Lutfi tentang pertemuan tempo hari dan jawaban Ustadz Lutfi nadanya penuh dengan keheranan kenapa kok bisa ada pertemuan tersebut. Sayang waktu kami untuk bicara sangat singkat
Dari pertemuan yang penting ini kami telah banyak mendapat hikmah bahwa jika niat kita baik maka Allah pasti akan mempermudah dan memberikan yang terbaik....