Selasa, 04 Juni 2024

Pemberian Jenderal Kehormatan dalam Sejarah TNI, "Penghargaan Politik" atau "Karir Militer ?"

 *Masa Jenderal Soeharto* memberikan bintang 4 kepada :

1. Soesilo Sudarman dari Letnan Jendral (Purn) menjadi Jendral Horn (4 bintang)
2. Sarwo Edi Wibowo dari Letnan Jenderal (Purn) menjadi Jenderal Horn (4 bintang)
3 GPH Jatikusumo dari Letnan Jendral (Purn) menjadi Jenderal Horn (4 bintang)
*Masa Gus Dur*
1. Soeryadi Sudirja Gubernur DKI dari Letnan Jendral menjadi Jendral Horn (4 bintang)
2. Agum Gumelar dari Letnan Jenderal (Purn) menjadi Jenderal Horn (4 bintang)
3. Luhut Binsar Panjaitan dari Letnan Jenderal menjadi Jenderal Horn (4 bintang)
* Masa Megawati*
1. Hari Sabarno dari Letnan Jendral (Purn) menjadi Jenderal Horn (4 bintang)
2. AM Hendropriyono dari Letnan Jenderal (Purn) menjadi Jenderal Horn (4 bintang)
3. SBY dari Letnan Jendral (Purn) menjadi Jendral Horn (4 bintang)
*Masa Jokowi*
Prabowo Subianto dari Letnan Jenderal (Purn) menjadi Jenderal Horn (4 bintang) dalam usia 72 tahun !
Jendral Kehormatan (Jendral Horn) adalah penghargaan kepada mereka yang mempunyai pangkat terakhir Bintang 3 atau Letnan Jenderal Purnawirawan. Artinya mereka mendapat 4 bintang saat sudah pensiun ! Selain bintang 4, bintang 3 juga pernah diperoleh oleh mereka yang pensiunan Mayor Jenderal seperti Mensesneg Murdiono.
Mendapatkan 4 bintang atau Jenderal adalah impian seorang militer termasuk Prabowo. SBY bahkan pernah kecewa berat karena karir militernya mentok hanya di bintang 3 dan kemudian menjadi menteri. Namun kalau tidak salah akhirnya dia naik jad bintang 4 kehormatan atas usul Gus Dur.
Bila ditanya oleh para senior atau pini sepuh TNI (dulu ABRI) tentu terjadi silang pendapat yamg cukup tajam. Saya ingat dulu bagaimana kerasnya Letnan Jenderal Suryo Prabowo (orang dekat Prabowo) di TV ONE yg mengkritik agum gumelar dan luhut binsar ketika mereka menyerang prabowo di pilpres 2019. Letjen Suryo sampai menyentil Gelar Jenderal Kehormatan kedua tokoh tersebut. Jendral Soeryo mengatakan bahwa keduanya adalah Purnawirawan Letnan Jenderal.
Jadi kalau ditanya kepada tokoh² militer, apalagi yang memperoleh 4 bintangnya murni saat menjadi militer aktif, saya yakin pasti akan lain jawabannya...mungkin bisa ditanyakan kepada Jenderal Endriarto Sutarto, Jenderal Ryamizard, Jenderal Tri Sutrisno, Jenderal Subagyo, Jenderal Gatot, Jenderal Mulyono, dan jenderal² bintang 4 yang masih hidup.
Yang jadi pertanyaan apakah ini karena merupakan penghargaaan politik belaka karena 'jasa" atau jabatan yang disandang ? atau karena memang dia seorang "militer aktif" ? Bintang 4 adalah pangkat terakhir tertinggi dalam hirarki militer aktif. Biasanya mereka akan berada pada posisi Panglima TNI, KSAD, KSAU, KSAL. setelah itu pensiun....sedangkan Jenderal Kehormatan, 4 bintang tapi mereka tidak pernah menjabat apapun di 4 jabatan militer bergengsi tersebut, lha wong udah pensiun.
Tradisi pemberian jenderal kehormatan memang baru dimulai dari Jenderal Soeharto yang merupakan Jenderal penuh di ABRI. Uniknya karena jasa jasanya yang dianggap besar di militer dan sipil, Panglima TNI saat itu yaitu Jenderal Feisal Tanjung menganugrahi 5 bintang saat Soeharto sudah sepuh. Selain itu Jenderal Nasution dan Jenderal Soedirman yang sudah wafat juga mendapatkan 5 bintang sehingga Jenderal Soeharto, Pak Nas, Pak Dirman menyandang pangkat Jenderal Besar. Tentu anugrah kebanggaan besar bagi Jenderal Soeharto.
Dari sini kita bisa mengambil kesimpulan deh kenapa bisa muncul "Jenderal Kehormatan"...
Silahkan analisa sendiri, kalau ane sih udah dari awal bingung saat dulu Pangab Feisal Tanjung memberikan gelar Jenderal Besar dan tambah bingung lagi ketika nama nama diatas mendapatkan "anugrah" disaat beberapa dari mereka sudah wafat. Dan .....tambah bingung lagi ketika ada yang dapat bintang 4 disaat lagi kondisi seperti sekarang ini...setahap lagi kayaknya "cita cita" orang yg sering bilang 'saya lebih TNI dari TNI" itu akan terwujud dengan 'kolaborasi" yang "harmonis dan dinamis" bersama para pengikut²nya dan tentunya "Si Manusia 11 Ribu Trilyun"
Itu !