Tulisan ini ditujukan kepada mereka yang selama ini mengalami kesalahan informasi dan persepsi terhadap keberadaan Arab Keturunan di Indonesia..
Jika menghitung
berapa banyak tokoh-tokoh keturunan Arab yang pernah mewarnai perjalanan bangsa
ini, kami jamin anda akan tercengang karena begitu banyaknya mereka. Diaspora,
aktifitas dan sumbangsih mereka terhadap negeri ini sangatlah luar biasa. Hebatnya
lagi banyak diantara mereka yang berhasil meleburkan diri menjadi masyarakat
Indonesia, padahal sebagian besar mereka ini berasal dari keturunan Bani Quraisy
yang merupakan suku terhormat dan tertinggi dalam hal “stratifikasi sosial” di
lingkungan kehidupan orang Arab. Namun ketika mereka masuk ke Indonesia,
sebagian besar mereka ternyata banyak yang mampu berasimilasi dengan pribumi.
Sehingga tidak jarang banyak keturunan Arab yang sudah ratusan tahun menetap di
negeri ini sudah tidak lagi terlihat sebagai orang Arab dan banyak yang
mengganti namanya menjadi nama-nama pribumi. Adanya asimilasi ini jelas sangat
menguntungkan kehidupan sosial mereka. Sangat jarang terdengar jika orang Arab
itu mendapatkan intimidasi dari lingkungan sekitarnya terutama dari sisi
etnisnya. Jika dibandingkan dengan etnis China, justru orang Arab ini lebih
bisa diterima secara terbuka. Mungkin karena idiologinya yang sama dan mungkin
juga karena Arab memang dekat dihati Pribumi. Kami sendiri ketika mempelajari
keturunan-keturunan Arab yang ada di Indonesia terutama mereka yang berasal
dari Arab Yaman khususnya Hadramaut cukup dibuat terkaget-kaget ketika
mendapati bahwa banyak dari mereka yang eksis dalam berbagai bidang kehidupan,
mulai dari Ulama, artis, aktor, politikus, seniman, budayawan, musikus,
pebisnis, sejarawan, sosiolog, dokter,
olahragawan, akademisi, bahkan tokoh garis keras juga ada, dan masih banyak lagi profesi lainnya. Perlu diketahui Arab yang ada di Indonesia adalah Arab yang 98 %
berasal dari Yaman khususnya wialyah Hadramaut. Sejak dahulu wilayah Hadramaut
ini banyak menciptakan peradaban yang kemudian disebarkan ke berbagai dunia,
baik itu dari golongan Sayyid maupun golongan non Sayyid. Arab yang ada di
Indonesia adalah Arab yang unik dikarenakan menyebarnya mereka dalam segala
kehidupan, dapat kami katakan Arab Hadramaut yang ada di
Indonesia adalah Arab Warna Warni (Arab Pelangi). Dan rata-rata mereka itu
dalam pemahaman yang kami miliki, banyak yang merasa dirinya “enjoy” menjadi
orang Indonesia sejati. Tubuh dan darah mereka mungkin Arab tapi jiwa mereka
adalah Indonesia. Inilah salah satu kelebihan bangsa Arab terutama Bani
Quraish, di banyak tempat mereka itu
ternyata mampu membawa dirinya dengan baik.
Diantara
tokoh-tokoh keturunan Arab yang terdapat di Indonesia adalah sebagai berikut :
Diantara
tokoh-tokoh keturunan Arab yang terdapat di Indonesia adalah sebagai berikut :
- Golongan Ulama, Sultan Dan Pejuang
1. Maulana Malik
Ibrahim Azmatkhan Al Husaini, beberapa keturunannya banyak yang menjadi ulama
besar dan pejuang di Jawa dan Jayakarta/Jakarta.
2. Sunan Ampel
(Raden Ali Rahmatullah Azmatkhan Al-Husaini), salah satu keturunannya adalah KH
As’ad Syamsul Arifin, Tokoh Besar NU.
3. Sunan Giri
(Maulana Muhammad Ainul Yaqin Azmatkhan Al Husaini), Keturunannya yang merupakan ulama-ulama besar adalah :
- Syekh Ahmad Khotib Al Minangkabawi (Guru Besar Masjidil Haram)
- Syekh Yasin Al Padani, Musnid Fid Dunnia (pemegang sanad terbanyak)
- KH Ahmad Dahlan Pendiri Muhammadiyah Jogyakarta
Keturunannya yang ada di Palembang Sumatra Selatan menggunakan gelar KEMAS, MASAGUS,
yang diantaranya :
· Sunan Candi Walang/Pangeran
Ario Kusuma Abdurrahman Kemas Hindi (Pendiri Kesultanan Palembang Darussalam).
·
Sunan Kebon Gede, seorang alim,
adil dan bijaksana.
·
Sunan Lembang/Sultan Mahmud
Badaruddin Jayo Wikramo
·
Sultan Mahmud Baddaruddin II
·
Pangeran Penghulu Nata Agama
Akil
·
Pangeran Penghulu Nata Agama
Muhammad Akib
·
Pangeran Surya Kusuma Ali
Muhammad Arsyad
· Ki Marogan (Masagus Haji Abdul
Hamid, seorang yang setara dan mirip dengan Mbah Kholil Bangkalan)
·
Kemas Haji Abdullah Umar, Ulama
Besar Karismatik
·
Ki Kemas Haji Umar, Sufi Besar Palembang, Mursyid Thariqoh, Ulama yang karismatik
(kakek dari ahli sejarah Kemas Andi Syarifudin).
·
Kemas Hasan Umari Pahlawan
Perang 5 hari 5 malam
·
Ki Masagus Haji Husin Abu
Mansur, Ulama Karismatik
·
Kemas Muhammad Dahlan, Tokoh
Pendidikan Palembang (tokoh yang berbeda dengan KH Ahmad Dahlan Jogyakarta)
4. Sunan
Kalijaga (Raden Syahid Azmatkhan Al Husaini), keturunannya banyak yang menjadi
ulama besar di Jawa, Palembang.
5.
Sunan Gunung
Jati (Syarif Hidayatullah Azmatkhan Al Husaini), keturunannya banyak yang
memakai gelar Tubagus dan Ratu (wanita) Banten, Para Elang di Cirebon dan ulama
seperti:
·
Syekh Mansyuruddin Banten
·
Syekh Nawawi
bin Umar Al Bantani,
·
Abuya Dimyati
Banten
·
KH Abbas Buntet
6.
Sunan Kudus
(Sayyid Jakfar Shodiq Azmatkhan Al Husaini), keturunannya yang ada di Jawa dan Madura adalah sebagai berikut :
·
Mbah Kholil
Bangkalan Madura
·
Sayyid
Bahruddin Banyuwangi (ahli nasab Walisongo).
·
Jenderal Besar Sudirman.
Sedangkan Keturunan Sunan Kudus yang ada di Palembang menggunakan gelar KEMAS. Diantaranya adalah sebagai berikut :
·
Syekh Kemas Ahmad bin Abdullah
(Sufi, Ulama Besar dan Waliyullah).
·
Syekh Kemas Muhammad bin Ahmad
(ulama Sufi, Guru Kesultanan Palembang).
·
Syekh Kemas Muhammad Azhari bin
Abdullah (Sufi, penulis produktif).
·
Syekh Kemas Muhammad Said (ulama
pejuang yang Syahid).
·
Syekh Kemas Haji Muhammad
Azhari/Ki Pedatuan (ulama besar Karismatik).
·
Ki Kemas H.A Roni Azhari (Sufi
dan Ahli Pengobatan).
7. Sunan Muria
(Raden Umar Said Azmatkhan Al Husaini), keturunannya banyak yang menjadi
pembesar kerajaan dan ulama.
8. Sunan Derajat (Raden Syarifuddin Azmatkhan
Al-Husaini) banyak menurunkan ulama-ulama di Madura, Jawa Timur.
9.
Fattahillah
Azmatkhan Al-Husaini, keturunannya banyak yang menjadi ulama dan pejuang di
beberapa daerah seperti Jayakarta, Lampung, Palembang, Aceh. Beberapa
keturunannya yang terkenal adalah :
·
Guru Amin
Pejuang Jakarta
·
Raden Intan Pahlawan Lampung.
Di Palembang keturunan Fattahillah memakai gelar KIAGUS
yang diantaranya adalah :
·
Tuan Umar Baginda Saleh, Waliyullah, penyebar Islam di Sumatra Selatan
·
Datuk Muhammad Akib (Sufi,
Waliyullah)
·
Syekh Abdullah bin Makruf
(Penulis, Sufi, Khatib)
·
Kiagus H.A. Malik Imam
(penulis, Imam besar Masjid Palembang)
·
Kiagus Penghulu Muhammad Yusuf.
·
Hoofd Penghulu Kiagus Haji Nang
Tayyib
·
Kiagus Haji Abdul Hamid imam, (
Imam, Khotib, imam masjid Agung Palembang)
10.
Raden Fattah
(Sayyid Hasan Azmatkhan Al Husaini), Pendiri Kesultanan Demak Bintoro. Beberapa keturunannya
yang menjadi tokoh-tokoh besar adalah :
·
KH Kasan
Besari (Ulama Besar Karismatik)
·
HOS/Haji Oemar Said Cokroaminoto (Bapak Bangsa)
·
Bung Karno (Presiden RI)
· Kartosuwiryo (Tokoh MIlitan Islam
·
KH Raden Muhammad Adnan (Ahli
Tafsir dari Surakarta)
·
Pendekar
Pitung Jayakarta (Pejuang Jakarta)
·
Syekh Abdul
Ghoni Jayakarta (Sufi, Waliyullah dari Jakarta)
·
KH Ahmad
Syar’i Mertakusuma (penyusun kitab sejarah Jayakarta Al Fatawi).
·
Syekh Junaid Al Batawi, (Maha
Guru Ulama Mekkah)
·
Guru Mansur, (Ulama Ahli Falak
Dari Sawah Lio Jakarta Barat).
_ - Mbah Nurkarim Cibabat (Waliyullah)
- Mbah Jangkung Cibabat Cimahi (Waliyullah)
Keturunan beliau yang lain banyak menyebar di Jawa Barat, Jakarta, Palembang, Madura, Jawa Tengah, Jawa Timur. Di Jawa Barat banyak terdapat keturunanya menjadi Ajengan dan Ulama di Garut, Tasikmalaya, Bandung dan mereka banyak yang memimpin Pesantren, Sedangkan di Jakarta keturunannya banyak yang menjadi Pejuang dan Ulama dan dahulu mempunyai gelar Ratu Bagus (hampir mirip dengan gelar Tubagus).
11.
Jaka Tingkir (Sayyid
Abdurrahman Azmatkhan Al-Husaini), Diantara Keturunannya adalah
·
Syekh Mutamakkin,
·
Ronggo Warsito
·
KH Hasyim Asy’ari
·
KH Wahid Hasyim
·
Gus Dur
·
KH Sahal Mahfudz
12. Keturunan
Sayyid Abdurrahman Basyaiban melalui Sayyid Sulaiman Mojoagung yang tersebar di
berbagai daerah seperti Magelang, Pekalongan, Jakarta, Yogyakarta, Semarang,
Purworejo, Surabaya, Pasuruan, Bandung,
Banten, Jambi, Mekkah, Jeddah. Di Magelang ini keluarga besar Basyaiban dahulu
dikenal dengan gelar Raden Dhoro Sayyid atau Doro Sayyid. Keturunanya banyak
yang menjadi ulama besar dan berhasil berbaur dengan pribumi. Basyaiban adalah
Fam atau keluarga tertua setelah Azmatkhan Al-Husaini.
13. Habib Husein
bin Abu Bakar Alaydrus Keramat Luar Batang. Beliau adalah salah satu Habaib
gelombang kedua yang datang di Nusantara, merupakan tokoh karismatik pada
masanya.
14. Sayyid Husein bin Abubakar
Alaidrus Kramat Luar Batang Jakarta Utara, sosok ulama karismatik pada masanya.
15.
Sayyid Sholeh bin Husein bin
Alwi bin Yahya (Raden Saleh), Pelukis Terkenal Indonesia
16. Al-Habib
Usman bin Yahya, Mufti Batavia Pada masa penjajahan, berkat
nasihat-nasihat Habib Usman kepada
pemerintah Belanda posisi bangsa Arab pada waktu tidak terlalu banyak
ditekan dan diintimidasi.
17.
Al-Habib Abdurrahman Az-Zahir,
Salah satu pemimpin perang Aceh.
18. Al-Habib Ahmad bin Abdullah bin Thalib Al Attas Ulama
Besar Pekalongan. Salah satu ulama karismatik yang banyak menelurkan
ulama-ulama besar pada waktu itu
19. Habib
Abdullah bin Muhsin Al Attas Keramat Empang Bogor Jawa Barat, ulama yang
terkenal akan kelimuwan dan kekeramatannya
20. Habib
Muhammad bin Idrus Al Habsyi, Perintis Pembacaan Maulid Simtudduror yang
pertama di Jawa untuk kemudian diestafetkan di Jakarta kepada Habib Ali
Kwitang.
21.
Habib
Muhammad bin Ahmad Al Muhdor Bondowoso, ulama karismatik.
22.
Habib
Abubakar bin Muhammad Assegaf Gresik, waliyullah besar pada masanya.
23.
Habib Ali bin
Abdurrahman Al Habsyi Kwitang, Maha Guru Ulama Nusantara. Habib Ali merupakan
ulama besar yang memiliki pengikut dan jaringan yang sangat besar,
keberadaannya dihormati berbagai kalangan pada waktu itu.
24.
Habib Alwi
bin Muhammad bin Thohir Al Haddad, salah satu penasehat Bung Karno.
25.
Habib Husein
bin Muhammad bin Thohir Al Haddad, ulama besar
Jombang
26.
Habib Jakfar
bin Sekhan Assegaf Pasuruan, guru besar dan Waliyullah, Guru terdekat dari Mbah
Hamid Pasuruan.
27.
Habib
Ali bin Husein Al Attas Bungur Jakarta,
Rujukan para ulama Jakarta, gurunya para Kyai dan Muallim di Jakarta. Banyak
Ulama Besar pernah berguru pada ulama yang karismatik ini, diantaranya adalah
KH Muallim Syafi’i Hadzami, Habib Ali Assegaf, KH Buya Abdurrahman Nawi.
28. Habib Idrus
bin Salim Al Jufri Palu, Pendiri Pondok Pesantren Al Khairta di Indonesia
Timur.
29.
Habib Abdul
Qodir bin Ahmad Bilfaqih Darul Hadist Malang, Ulama Besar yang alim . Pondok
Pesantrennya banyak melahirkan ulama-ulama besar seperti Habib Syekh Bin Ali Al
Jufri, Habib Saggaf bin Mahdi, Habib Muhammad Quraish Shihab, Prof. Dr. Habib
Abdullah Bil Faqih (Ulama Hadist yang jenius)
30.
Habib
Muhammad bin Husein Alaydrus Surabaya (habib Neon), Ulama Besar Karismatik.
31. Habib Salim
Jindan Jakarta, Ahli Hadist dan orator, keturunannya yang sekarang melanjutkan
adalah Habib Jindan bin Novel dan Habib Ahmad bin Novel.
32.
Habib Sholeh
bin Muhsin Al-Hamid Tanggul Jembel Jawa Timur, Waliyullah dan ulama karismatik.
Pada masanya beliau terkenal dekat dengan Wakil Presiden Adam Malik. Beliau
juga Terkenal akan doanya yang mustajab.
33.
Habib Umar bin Hud Al-Attas
Jakarta. Salah satu ulama Alawiyyin yang cukup berpengaruh di Jakarta dan
beberapa manca negara.
34. Habib
Abdurrahman bin Ahmad Asssegaf Jakarta, salah ulama yang terkenal akan
keilmuwannya, banyak menelurkan ulama-ulama tangguh Jakarta.
35. Habib Anis Al Habsyi Solo,
salah satu ulama Solo yang cukup karismatik yang setiap mauled dihadiri puluhan
ribu jamaah.
36. Prof. Dr. Alhabib Abdullah
Bilfaqih, Ulama Besar Malang, Ahli Hadist Indonesia yang cukup ternama di luar
negeri.
37.
Al Habib
Syekh bin Ali Al Jufri, Ulama Jakarta yang memiliki jaringan yang cukup luas.
38.
Al Habib
Saggaf bin Mahdi bin Syekh Abu Bakar, Pimpinan Pondok Pesantren Ciseeng Bogor
yang tidak memungut biaya pendidikan.
39.
Al-Habib Ali bin Abdurrahman
Assegaf, Salah satu ulama Alawiyyin yang cukup menonjol pada masa ini.
40.
Al-Habib Abdurrahman bin
Muhammad bin Ali, Ketua ICI Kwitang.
41.
Syekh
Muhammad bin Ali Basalamah, Khalifah Tariqah Tijaniah dari Jati Barang.
42. KH Sholeh bin
Muhammad Basalamah, Muqaddam Thariqah Tijaniah yang terkenal di Pantura.
43.
Abdullah
Sholeh Al Hadrami, dai
44.
Habib Taufik Assegaf Pasuruan,
Ulama dari Pasuruan.
45.
Habib Syekh bin Abdul Qodir
Assegaf, Pembaca zikir dan sholawat.
46.
Habib Lufti bin Yahya
Pekalongan. Salah satu ulama yang cukup berpengaruh di Jawa saat ini. Pengikutnya
sangat banyak di wilayah Pekalongan dan sekitarnya.
47. Husein Umar Al Hajri, Ketua
Umum Dewan Dakwah Islamiah, ketua
dewan Pakar ICMI, wakil Ketua Syura Partai Bulan Bintang.
48.
Habib Munzir Musawa, Pencetus
Majelis Pemuda di Jakarta.
49.
Habib Ali bin
Hasan Al Bahar MA, da’i.
50.
Habib Hasan Assegaf, Majelis
Nurul Mustofa.
51.
Ustadzah Lutfiah Sungkar, penceramah
di beberapa stasiun TV
52.
Al ustadz Ahmad Al Habsyi, Dai muda ternama.
53.
Syekh Toriq Fikri Al Katiri,
Dai Terkenal.
- Golongan Politikus Pejuang
Dan Perintis Kemerdekaan
- Abdurrahman
Baswedan, Perintis Kemerdekaan, Pendiri Partai Arab Indonesia (PAI), Anggota
Panitia 19 Februari Pembukaan UUD 45 (1945), Anggota BPUPKI, Anggota KNIP
(Komite Nasional Indonesia Pusat, Anggota Parlemen RI (1950), Pendiri
Kantor Berita Antara, Wartawan, Jurnalis, diplomat, agamawan, negarawan,
budayawan, sastrawan dan anggota
Partai Masyumi. Tokoh berpengaruh keturunan Arab
dan Pejuang Yang disegani yang dikenal sebagai manusia multi talenta.
Beliau juga merupakan Pencetus Sumpah Pemuda Keturunan Arab pada tahun
1934 dalam sebuah konfrensi di Semarang. Sampai saat ini Sumpah Pemuda
Keturunan Arab adalah satu satunya kelanjutan setelah Sumpah Pemuda tahun
1928.
- Syekh Ahmad bin Abdurrahman Bajened, Presiden
Syarikat Dagang Islamiah di Bogor (1909)
- Syekh Ghalib bin Sayid bin Tebe (Syarikat
Dagang Islam)
- Syekh Muhammad bin Sayid Bajened.
- Ahmad bin Muhammad Musawa Dari Surabaya,
Pendukung Utama Gerakan Pan Islami.
- Alim Al Gadri (Kapiten Arab Pasuruan),
Pelopor Aliran Modern dan gerakan Islam
- Hasan bin Smith, aktivis Pendidikan dan
Politiik.
- Muhammad Husni Thamrin, Pahlawan Nasional dan
Tokoh Betawi, dalam kitab Al fatawi diketahui bahwa nasab sebenarnya dari
MH Thamrin berasal dari keluarga Al-Qadri yang berlokasi di wilayah
sekitar Masjid Angke.
- Sultan
Hamid Al Qadri, pencipta Lambang Garuda Pancasila.
- A.S.
Al Attas, Penasehat Ketua PAI (Partai Arab Indonesia), Penandatangan
petisi Sutarjo.
- H.M.
A. Husein Al Attas Ketua Partai Arab Indonesia.
- Abdullah
Bayasut, Politikus PAI (1947 – 1950).
- Husein
Bafaqih, Jurnalis, Pejuang PAI, pendiri majalah Aliran Baroe, jurnalis
cerdas.
- Barkah
Al Ghanis, aktifis PAI yang juga istri AR Baswedan.
- Abdullah
Hasan BPH, Wakil keresidenan Solo.
- Said
Bahmid, Ketua PAI Maluku tahun 40an.
- Abu
Bakar Al Attas (bung Abu), gugur dalam peperangan dengan Jepang.
- Alhadad,
gugur bersama adik Prof. Dr. Sumitro Joyohadikusomo dan dimakamkan di TMP.
- Juslam
Badres, tokoh pemuda PAI.
- Salim
Ar-Rasyidi, tokoh yang memonitoring Belanda dengan Bahasa Arab di RRI
Jogya (1947 – 1949).
- Abdul Kadir Assegaf Yang mendampingi Bung
Hatta dalam Koferensi Meja Bundar.
- Yahya Alaydrus Yang mendamping Bung Hatta
dalam konferensi Meja Bundar.
- Faraj
bin Said Awad Martaq, Saudagar Besar dan Pembeli rumah di jalan Pegangsaan
Timur No 56, untuk kemudian diserahkan kepada Bung Karno.
- Ali
Gathmyr, Perintis Kemerdekaan, Ketua DPR Tingkat I Sumatra Selatan.
- Salim
Ali Maskati, Tokoh Perintis Kemerdekaan, tokoh pejuang PAI (Partai Arab
Indonesia), merupakan mentor dari AR Baswedan dalam bidang tulis menulis,
wartawan Indonesia keturunan Arab pertama. Salah satu karyanya adalah
“Indonesia Tumpah Darahku”. Merupakan pelanjut majalah Zaman Baroe.
- Mr.
Hamid Al Qadri, Politikus, Tokoh Nasionalis, Perintis Kemerdekaan dan
Sejarawan, anggota BPKNIP.
- Ustadz
Husein bin Abu Bakar AL Habsyi, Aktivis Masyumi, Pejuang dan Ulama dari
Surabaya.
- Abdullah
bin Husein Alaidrus, ketua Jamiatul Khoir Yang selalu ikut rapat-rapat
Syarikat Islam.
- Abdullah
Salim Basalamah, ketua DPR DKI (1955 – 1956.)
- Saleh
Sungkar, Ketua DPR Lombok (1955 – 1965).
- Husein
Muthahar, Pencipta Lagu Lagu perjuangan.
- Said
Bahresy, perintis kemerdekaan, jurnalis dan anggota PNI.
- Ahmad Bahmid dari NU, Anggota DPR tahun 1950.
- Abu Bakar bin Harun dari Surabaya, Mahasiwa
HAS (Hollanddsc Arabische Shool) dan Aktivis PAI.
- Abdullah Bahasuwan, Mahasiwa HAS (Hollanddsc
Arabische Shool) dan Aktivis PAI.
- Zein Bin Yahya, pengurus, Pengurus Besar PAI
dan Mahasiswa Sekolah Tinggi Hukum
Jakarta Rechtshogeschool) tahun 1937.
- Anwar Makarim, Staf Redaktur Majalah Insyaf,
Pengurus Partai PAI dan Mahasiwa Sekolah Tinggi Hukum Jakarta
(Rechtshogeschool) tahun 1937.
- Mahdar bin Syekh Abu bakar, Komite Politik
Kalangan Arab, respon terhadap perjanjian ‘renville”
- Hud Alaydrus, Komite Politik Kalangan Arab,
respon terhadap perjanjian ‘renville”
- Saleh Abdul Aziz, Komite Politik Kalangan
Arab, respon terhadap perjanjian ‘renville”
- Golongan Pembaharu Islam
- Syekh
Ahmad Surkati, sekalipun beliau
berasal dari Sudan tapi nasabnya berasal dari sahabat Anshor di Madinah.
- Al-Habib
Abdullah bin Alwi Al Attas, Pemuka Gerakan Pan Islamisme, pernah mengirim
4 orang putranya ke Sekolah Tinggi Turki, Wafat 1928.
- Golongan Politikus Era Tahun 90an hingga sekarang
- Nurhayati
Assegaf, politikus senior Partai Demokrat.
- Jakfar
Bajeber, tokoh politik PPP & PBR, pimpinan DPRD
- Zain
Bajeber, tokoh PPP dari Sulawesi Utara.
- Muhsin
Bafadal, anggota DPR pusat dari PPP.
- Nabil
Musawa, Anggota DPR PKS.
- Agus Abu Bakar Al Habsyi dari Partai Demokrat
- Habib Mahdi bin Abdurrahman Al Attas, Ketua
Bidang Agama DPP Partai Gerindra.
- Said Abdullah bin Abdullah Syekhan Baqraf dari PDIP, Anggota DPR RI,
Politisi Senior dan berpengalaman
dari Sumenep Madura.
- Sayuti Asy-Syatri, Dulu pernah aktif di PAN
dan kemudian di PDK.
- Abu
Bakar Al Habsyi, PKS Komsisi III
- Isa
Mahdi Al Habsyi, DPRD Jember.
- Ahmad
Husein Alaydrus, Partai Demokrat.
- Golongan Pendidik, Akedemisi, Cendikiawan
- Awal
Syahbal, Pendiri HAS (Holland Arabe School), 1930 – 1940, Penganjur
Pendidikan Modern.
- Abdul
Kadir Assegaf, Penganjur Pendidikan Modern.
- Abdullah
Bahasuwan, pendiri Holland Arabiche School (1940).
- Abu
Bakar Shihab, Penganjur Pendidikan Modern.
- Prof. Dr. Achmad Bachmid, Guru Besar Dalam
Bidang Sastra dan Kebudayaan Arab UIN Syahid.
- Prof.
Dr. Ir. Anis Saggaf, Rektor Unersitas Sriwijaya Palembang 2015 – 2019.
- Prof.
Dr. Ir. Muhammad Idrus Al Hamid, Guru Besar Fakultas Tehnik Universitas
Indonesia
- Prof.
Dr. Umar Shihab, Ulama (MUI).
- Prof.
Dr. Abdullah Al Kaf, Guru Besar UIN Syahid.
- Dr.
Umar Al Haddad MA, Dosen Fakultas Syariah UIN Syahid dan Pendiri QLC
(Qur’an Learning Center yang berada
di Jalan Buncit Raya No 18 E Jakarta Selatan.
- Dr.
Khalid Al Kaf, Pengajar QLC dan Dosen Fakultas Adab UIN Syahid.
- Dr.
Idrus Al Kaf MA, Ketua Program Studi Jurusan Kebudayaaan UIN Raden Fattah
Palembang.
- Dr.
Abdul Qodir Al Habsyi. Dosen dan Da’i
- Ismail
Fajri Al Attas, intelektual Muda
- Prof.
Dr. Muhammad bin Hasan Baharun, merupakan Rektor Universitas Nasional Pasim,
Ahli Pendidikan, jurnalis,
pejuang Aswaja.
- Prof.Dr.
Syekh Muhammad Naquib Al Attas, Cucu Habib Empang Bogor.
- Habib Hasan Baharun, Ensiklopedia Islam
Berjalan Dari Gresik.
- Dr.
Syekhan Shahab, Pendiri Universitas Islam Azzahra Kampung Melayu Jakarta
Selatan,
- Golongan Pemerintahan
- Prof.
Dr. Fuad Hasan, Menteri Pendidikan zaman zaman Pak Harto.
- Ali
Al Attas, Menteri Luar Negeri Zaman Pak Harto.
- Dr.
Fuad Bawazir, Menteri Keuangan Zaman Pak Harto.
- Dr.
Alwi Shihab, Menteri Luar Negeri Gus Dur.
- Prof.
Dr. Quraish Shihab, Menteri Agama dan Ahli Tafsir Indonesia, Menteri Agama
- Prof.
Dr. Said Agil Husein Al Munawar, Menteri Agama Zaman Pak Harto.
- Mar’i
Muhammad, Menteri Zaman Pak Harto.
- Nabil
Makarim, Menteri Lingkungan Hidup.
- Dr.
Salim Segaf Al Jufri, Menteri Sosial.
- Fadel
Muhammad Al Hadar, Menteri Kelautan, Gubernur Gorontalo dan Politikus
Partai Golkar.
- Dr.
Anis Baswedan, Menteri Pendidikan.
- Prof.
Dr. Muhammad Al Hamid, ketua Bawaslu.
- Abdul
Qodir Basalamah, Dirjen Haji.
- Hamid
Al Hadi, Diplomat Senior Deplu.
- M.
Alaydrus, Duta Besar Tunisia.
- Saleh Afif, Menteri Perindustrian Era
Pak Harto
- Lutfi Hamid
Syekbubakar, Komisaris PLN, “Profesor” Olahraga Bulu Tangkis
- Dr. H. M. Basyir Ahmad Syawie , Walikota Pekalongan.
- Said Assagaf, Gubernur Maluku.
- Golongan Sejarawan & Budayawan
- Sayyid Ahmad bin Abdullah bin Muhsin Assegaf,
merupakan Pejuang, Reformer Pendidikan, Ahli Nasab, dan Sejarawan
Alawiyyin yang menulis kitab Khidmatul Asyirah (kitab ringkasan sejarah
nasab Bani Ba’alawi yang bersumber dari Kitab Syamsu Zahirah), beliau juga
menulis tentang Sejarah Banten dan tentang konsep-konsep pendidikan.
- Sayyid
Muhammad bin Hasyim, merupakan
seorang Satrawan, Penyair, editor majalah Al
Bashir, majalah berbahasa Arab pertama di Hindia Belanda dan Hadramaut
Courant.
- Des
Alwi, Sejarawan Indonesia dari Banda Naira, Anak Angkat Bung Hatta.
- Prof.
Dr. Yasmin Shahab, Budayawan dan Sejarawan Jakarta.
- H.M.H.
Alhamid Al Husaini, Ulama,
Sejarawan Islam dan Ahlul Bait Indonesia.
- Dr.Haji
A. Majid Hasan Bahafdullah, sejarawan dan Ahli Hadramaut.
- Dr.
Hilmi Bakar Al Mascaty, Sejarawan Aceh.
- Abdul
Qodir Maula Dawilah, Sejarawan Alawiyin
- Muhammad
Al Baqir, Sejarawan Alawiyyin dan peneliti Ahlul Bait.
- Dr. Idrus Al Mashyur, Sejarawan dan Ahli
Nasab Rabithah Alawiyah, Lembaga yang mendata dan mensensus keturunan
Alawiyyin yang ada di Indonesia.
- Golongan Olahragawan
- Muhammad
Zein Al Haddad, Pelatih Sepak Bola Persebaya.
- Shehan
Saleh Al Habsyi, Pelatih kawakan Karate (Guru Besar Lemkari) Pemegang DAN
V.
- Helmi
Sungkar, Pembalap Mobil.
- Rifat
Sungkar, Pembalap mobil.
- Sutan
Harhara, pesepakbola legendaries.
- Aun
Harhara, Pesepakbola
- Salim
Alaydrus, pesepakbola
- Rossy
Syekhbubakar, Atlet Tenis Meja Nasional
- Irfan
Bachdim, pesepakbola
- Rudi
Bahalwan, pesepakbola.
- Haidar
Al Junaid, Atlet Futsal Nasional.
- Mahdi Fahri Al Bar, Pesepakbola
- Jamal
Attamimi salah satu tokoh sepakbola Indonesia.
- Golongan Seniman Dan Pelaku Sineas
- Syekh
bin Abdullah Al Bar, pemain gambus legendaries pada tahun 1920 – 1930an,
pernah dikagumi oleh pers Libanon dan dijuluki pemusik gambus terbaik di
Timur Tengah, merupakan ayah dari Ahmad Al Bar Vokali Grup Rock
Legendaris, God Bless.
- Sa’diah
Al Bar, Seniman wanita Jakarta era tahun 1950an.
- Alwi.A.S
(Alwi Alaidrus), Aktor Senior (pemeran Pak Lurah dalam film Masa Depan di
TVRI).
- Alwi
Oslan (Alwi Al habsyi),Aktor senior tahun 60 dan 70an.
- Ahmad
Al Bar (Iyek), Vokali Grup Musik Legendaris God Bless
- Muhsin
Al Attas, Penyanyi.
- Fahmi
Shahab Penyanyi.
- Syekh
Abidin Al Jufri, Drumer Band Rock Legendaris AKA dari Surabaya
- Amak
Baljoun, Aktor watak
- AN
Alcaff/Alkaf, Aktor watak
- Bing
Slamet/Ahmad Syekh Al Bar, Pelawak Legendaris.
- Alwi
Shahab, Sejarawan Jakarta
- Ali Shahab,
Sutradara.
- Mubarellah
Ali Sungkar (Mark Sungkar), Aktor.
- Amang Rahman Zubair, kritikus Sastra dan
pelukis sufistik.
- Omar Olly Alaudrus,
- Fauzi
Baadila, Artis.
- Hadad
Alwi, Penyanyi religi.
- Husein
Bawafie, Penyanyi dan pencipta lagi Melayu.
- Fuad
Hassan, Drumer Terbaik pada masanya, anggota Grup Musik God Bless
- Rama
Aiphama (Hasan Alaidrus), penyanyi.
- Fuad
Baraja, Aktor, Aktifis anti rokok.
- Munif
Bahasuan, Pencipta dan penyanyi
legendaries musik melayu
- Muhammad
Masyhabi, Pencipta lagu melayu
- Said
Effendi/Said Arrasyidi, Penyanyi Legendaris & pencipta lagu melayu
terkenal.
- Umar
Fauzi Aseran, Pendiri Orkes Melayu Modern
- Said
Kelana Bawazir, Musikus Jazz.
- Hamdan
At Tamimi, Penyanyi Dangdut.
- Risyad
Karim, Aktor Senior
- Ali
Zaenal Abidin Shahab, Aktor.
- Sakdiah
Ma’ruf, Komedian Stand Up Comedy
- Iskandar
Wijaya Hadar, Pemain Biola Internasional.
- Fuad
Al Khar, Pemeran Pertama Wan Abud.
- Hussein
Al Attas, Runer Up Indonesian Idol 2015.
- Saleh
Husein Bawa, gitaris White Shoes And The Couples Company dan juga seniman.
- Alex
Abdullah Abbad, VJ MTV dan Comedian Stand Up Comedi.
- Fatima
Vanesa Al Habsyi, Model Majalah Go Girl.
- Naila
Alatas, model.
- Nabila
Syakib, Artis
- Ali
Syakib, Aktor
- Opet
Al Attas, mantan Drumer Gigi.
- Awab
Adam Jordan, Aktor.
- Saleh Ali Bawazir, pemeran sitkom Bajay
Bajuri.
- Ibrahim Al Katiri (Baim), Artis Cilik
- Golongan Aktifis dan Pergerakan
- Munir
Said Thalib, Pejuang HAM Indonesia (tewas diracun).
- Muhammad
Ikbal Assegaf (Ketua PB Anshor 1995 – 1999).
- Said
Fahrul Barakbah, tokoh kiri Kaltim era tahun 60an.
- Ivan
Abu Bakar Hadar, Pejuang
Kemanusiaan dan peradaban, aktivis Mahasiswa, tokoh Maluku Utara, Mantan Wartawan Jakarta Post Dan Media IndonesIA,
Sosiolog.
- Wanda
Hamidah Syekbubakar, Politikus PAN, aktifis 98.
- Itje
Khadijah, Aktivis dan Praktisi Pendidikan Nasional dan International.
- Annas
Alamudi, Aktivis 98,
- Abdullah
Al Jufri, Pegiat LSM.
- Hamid
Basyaib – Aktifis JIL (Jaringan Islam Liberal).
- Thaha
Al Hamid, tokoh Papua (Sekjen OPM).
- Awab
bin Muhammad Nahdi, tokoh pemuda pendobrak kultur di Kalibata.
- Faisal
Assegaf, Progres 98.
- Golongan Penulis, Sastrawan. ilmuwan &
Peneliti
- Muhammad
Balfas, Sastrawan Angkatan 45.
- Salim
Bahresyi, penulis dan penerjemah kitab-kitab agama.
- Agus
Rahmad Sarjono/Faisal Baisya, penyair dan penulis.
- Agil
Abdullah Al Batati, penulis
- Zeffry
Al Katiri, Sejarawan dan penulis
- Mansyur
Al Katiri, penulis artikel pada beberapa media besar.
- Dr.
Haidar Baqir (pemilik Mizan).
- Hasan
Bahanan, pengamat masalah keturunan Arab.
- Prof. Dr. Ir. Muhammad Anis Shahab M.Met,
Rektor UI Tahun 2014 - 2019
- Dr.
Muhammad Yusuf Alamudi, peneliti dari Universitas Airlangga.
- Dr. Taufik Bawazir, Doktor Ilmu Politik UI.
- Profesor Zaki Baridwan, Dosen Senior Unibraw
Malang.
- Dr. Ir. Muhammad Faidz Syuaib, Dari Program Recognition and Mentoring Institut Pertanian
Bogor (RAMP-IPB).
- Dr. Anwar Alaydrus, MM. Dosen Ilmu
Sosial Politik Universitas Mulawarman Samarinda.
- Nabil A. Karim Hazaye’, penulis dan penyusun
biografi tokoh Abdurrahman Baswedan.
- Taufik Alwi
Syekhbubakar, ketua STIKOM CKI/Sesprp Pascasarjana IMNI Jakarta.
- Dr. Muhsin Labib. Dosen UIN dan Penulis di Blog.
- Ben
Shohib/Ali Shahab, penulis novel The Da Peci Code.
- Dr.
Muhammad Muchdor Al Hamid, Cendikiawan Muslim dari Makassar.
- Habib Novel bin Muhammad
Alaydrus, penulis produktif Sejarah, Agama.
- Habib Abdurrahman bin Ahmad Assegaf, penulis
muda Produktif.
- Smith
Al Haddar, Penasehat Ismes, Staf Ali Institute For Democrazy Education
(IDE), pengamat Timur Tengah.
- Syadiq
Badri Assegaf, Konsultan Komunikasi Bidang Pengembangan Cabang Perhumas.
- Golongan Penggiat Ormas, Organisasi
& Lembaga Keagamaan, Ormas Umum/Pelajar/Mahasiswa/Alumni, &
Yasayan
- Al Habib Zein bin Smith, Ketua Rabithah
Alawiyah, Lembaga Yang mensensus data-data keturunan Alawiyyin yang ada di
Indonesia dan sekitarnya.
- Habib
Riziq Shihab, Ketua Front Pembela Islam.
- Geys
Ammar Ketua Umum Al Irsyad
- KH Abdullah Jaidi, Ketua Umum Al Irsyad 2006
- 2011
- Husein
Al Habsyi, Pendiri Ikhwanul Muslimin Indonesia
- Abdullah
Baraja, Pendiri Pesantren Al Mu’min.
- Yahya
Assegaf, Pembina Forum Silaturahmi Hadrami Indonesia.
- Muhammad Ridwan bin Abdurrahman Al Jufri,
Ketua Umum Forum Alumni Al Azhar Cairo.
- Yusuf Usman Baisya, Pendiri Yayasan As-Sunnah
Cirebon Jawa Barat.
- Salim Bajrei,
pemimpin Yayasan As-Sunnah Cirebon Jawa Barat.
- Yayasan Ulil Albab di
Lampung, Sukabumi dan Bogor yang diketuai Yazid Jawaz.
- Hasyim
bin Salim Al-Hilabi, Anggota Majelis Intelektual dan Ulama Muda Indonesia (MIUMI) Provinsi DKI Jakarta.
- Al
Ustadz Abdurrahman Abubakar Bahmid LC, Ketua MUI Gorontalo.
- Dr. Khalid Basalamah Lc, MA,
dari Divisi Fatwa dan Pengkajian MUI Jakarta.
- Dr. HS Aqil
Al Attas, Ketua Yayasan Pendidikan Jamiatul Ittihad Wa Muawwana, Makasar.
- Dr. Muhsin
Bin Ahmad Al Attas, Penasehat MUI Depok, Ketua FKUB (Forum Kerukunan Umat
Beragama Depok, Presiden Laskar Anti Korupsi Pejuang 45 (Laki P 45),
Sekjen FPI.
- Buya
Abubakar bin Zein Al Habsyi, Ketua Annas Jakarta,
- Syarif
Jakfar Baraja, Yayasan Muallaf Center.
- KH Abdul
Karim Makarim, Ketua MUI Kupang NTB
- KH Hasan
Makarim, Rohaniawan Penjara Nusakambangan, Ketua MUI Cilacap, penyebar
Islam di Nusakambangan.
- Habib Muhammad bin Ahmad Al Attas, Yayasan Darul Mustofa, bergerak
dibidang sosial, pendidikan dan keagamaan
- Jakfar
Umar Thalib, Pendiri Laskar Ahlussunnah Wal Jama’ah.
- Abdullah
Sungkar, Pendiri Jamaah Islamiah.
- Abu
Bakar Baasyir, pendiri Jamaah Islamiah.
- Hisyam
Bawazir/Umar Patek, tokoh militant.
- Golongan Penggiat Hukum
1.
Nono Anwar Makarim, Ahli hukum,
pengacara. Bekas Pemimpin Redaksi Harian
KAMI
2.
Muhammad Assegaf SH, pengacara
Senior.
3.
Malik Bawazir, Ahli hukum,
pengacara.
- Golongan Kreativitas & Usahawan
1.
Maher Al
Gadri, Pengusaha Pendiri Perusahaan Kodel
2.
Gamal Al Binsaid, pencetus bank
sampah di Malang)
3.
Nadim Makarim, Pendiri GO JEK
4.
Thohir Al Qadri, Pengusaha
5.
Ir. Ahmad Al Ganis, Pengusaha.
6.
Soleh
Jamalullail,
7.
Fathy F Bahanan,
mahasiswa FTP Unibraw yang menemukan beras tiruan
O.
Golongan Militer & Polisi
- Zaki
Anwar Makarim (Mayor Jenderal AD), Ketua BIAS.
- Prof.
Dr. Irjen. Muhammad Faruk, Gubernur PTIK.
- Golongan Praktisi dan Penggiat Kesehatan
- Prof.Dr. Husein Al Attas, Sp.A, praktek Pribadi
dn Praktek di RSIA Evasari dan di Cempaka Putih, Guru Besar tetap yang
mengajar di FKUI.
- Prof. Dr. dr
Idrus Alwi Shahab SpPD KKV FECS FACC, meraih
spesialisasi di bidang kardiovaskular.
Beliau anak Ibu Nafisah Ahmad Zen Shahab dan Alwi Idrus Shahab dari
Palembang yang terkenal karena 10 anaknya jadi Dokter, Luar Biasa !!!
- Drg. Farida Alwi menekuni bidang spesialisasi
gigi, (Adik dari Prof Idrus Alwi
Shahab dari Palembang).
- dr. Shahabiyah MMR menjadi Dirut RSU Islam Harapan
Anda di Tegal, (Adik dari Prof. Idrus Alwi Shahab dari Palembang).
- dr Muhammad Syafiq SpPD, spesialis penyakit dalam;
(Adik dari Prof Idrus Alwi Shahab dari Palembang).
- dr. Suraiyah SpA (spesialisasi anak); (Adik dari
Prof Idrus Alwi Shahab dari Palembang).
- dr. Nouval Shahab SpU, spesialis urologi dan sedang
menempuh pendidikan untuk gelar PhD di Jepang, (Adik dari Prof Idrus Alwi
Shahab dari Palembang).
- dr. Isa An Nagib SpOT mengambil bidang spesialisasi
ortopedi, (Adik dari Prof Idrus Alwi Shahab dari Palembang).
- dr. Fatinah yang menjabat
wakil direktur RS Ibu dan Anak Permata Hati Balikpapan, (Adik dari Prof Idrus Alwi Shahab dari Palembang).
- dr. Zen Firhan, dokter umum di
Balai Pengobatan Depok Medical Service dan Sawangan Medical Center (Adik dari Prof Idrus Alwi Shahab dari Palembang)
- dr. Nur Dalilah, dokter umum
di RS Permata Cibubur, (Adik dari Prof Idrus Alwi
Shahab dari Palembang).
- Dr. Muhammad Ali Toha Assegaf,
Praktisi Kedokteran Ala Nabi, Pendiri Rumah Sehat Afiat.
- dr. Haidar
Abdullah Bawazir Sp.PD, Ahli penyakit dalam yang juga aktivis dakwah,
praktek di RS QADR Tangerang Banten.
- Dr. Fachmi Shahab, Dokter senior yang praktek
di Jalan Kebun Kacang IV Tanah Abang Jakarta.
- Dr. Muhammad Hadad, Dokter Spesialis anak
angkatan 66, tinggal di Jalan Bangka Jakarta Selatan.
- Dr.
Hasan Shahab, S.PM, Dokter Spesialis Mata dari Rumah Sakit Permata Cibubur
Jakart Timur.
- Dr.
M.K. Shahab, Spesialis Mata dan merupakan Dokter Senior, praktek di Jalan
Dewi Sartika No 115 Cawang Jakarta Timur.
- Dr.
Mustafa Kamil Shahab, Oftalmologi dari Rumah Sakit Sukanto Kramat Jati
Jakarta Timur, beliau adalah orang tua dari artiz Zee Zee Shahab.
- Dr.
Abdullah Segaf Al Haddad, Dokter Umum di Surabaya Alumni Airlangga.
- dr.
Hasan Ali Al Habsyi, Dokter Umum dari Lulusan Trisakti
- dr.
Muhammad Al Habsyi, dari Malaria
Center, Halmahera
- Dr.
Faris Basalamah Sp.JP, Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah RS
Mitra Keluarga Bekasi.
- Dr.
Abdullah Basalamah, Sp.OG, dokter kandungan RS Hermina Bekasi
- dr.
Sarah Al Attas, Sp OG, Dokter Spesialis Obstetri Genekologi Rumah Sakit
Bunda Aliyah Jakarta.
- dr.
Rizal Alaydrus, Pakar Support Nutrisi, Pemenang L Men Year 2012, pemain
film garuda superhero
- dr.
Ali Alattas, merupakan dokter muda yang inspiratif, sekarang kuliah
menjalani program KOAS di RSUP
Fatmawati.
- dr.
Hisyam Attamimi, Ahli Jantung dan Pembuluh Darah dari RSU Kraton,
Pekalongan.
- dr.
Abbas Thalib, dokter dari Pasuruan (Mertua DR. Hidayat Nurwahid)
- dr.
Diana Abbas Thalib, dokter dan direktur RS Ibu dan Anak Bunda Aliyah
Pondok Indah Jakarta (Istri Mantan Ketua MPR, Hidayat Nurwahid).
- dr.
Fatima Safira Al Attas, Ph.D, S.PA, Dosen FK UI, Sistem Informasi Lab
Riset dan Pengabdian Masyarakat.
- Dr
Jasmin Thalib, Sp. KK, dokter spesialis kulit kelamin, Sidoarjo, Surabaya.
- Dr.
dr. Lucky Aziza Bawazir, Sp.DD – KGH, Staf Divisi Ginjal Hipertensi, FKUI
– RSCM.
- Dr.
Fauzi Ahmad Al Katiri, praktek di Gedung Bidakara Medical Lantai Dasar.
- Dr.
dr. Ali Sungkar Sp.OG, Dosen UI dan dokter Kandungan RS Pondok Indah.
- Dr.
Harun Al Bar Sp.A, dokter RS Medika Permata HIjau Jakarta Selatan.
- dr.
Muhammad fahrizal Al Hamid, dokter umum di Pekanbaru Riau.
- dr.
Idrus Al Jufri, dokter di jalan condet raya Jakarta Timur.
- dr.
Farida Al Hasni, general Praktioner, Manado.
- dr.
Muhammad bin Sholeh bin Salim bin Abdurrahman Al Jufri, penulis buku
HIjamah Dilihat Dari Segi Sains dan Kedokteran Modern.
- dr.
Saleh Al Jufri
- dr.
Soraya Al Jufri, SPOG
- dr.
Munira Al Jufri
- dr.
Afaf Aqil Munawar, Spesialis Kulit Kelamin.
- Golongan Wartawan, Jurnalis Dan Pertelevisian
- Harun Musawa, Wartawan Senior Majalah Tempo,
Pendiri Majalah Al Kisah.
- Prof.Dr.
Salim Said, Wartawan Senior dan Pengamat Militer.
- Fikri
Al Jufri, Wapemred Tempo.
- Jakfar
Assegaf, wartawan Senior.
- Safira
Bawazir, presenter Stasiun TV NET.
- Najwa
Shihab, presenter Metro TV.
- Rahma
Sarita Al Jufri, Presenter Nasional
- Fessy
Alwi Assegaf, Presenter Metro TV
- Ziza Hamzah, Presenter
- Golongan Penerjemah
- Ali Audah (bin Salim), Penerjemah tangguh buku buku bahasa Arab,
Sastrawan yang dikagumi, Legenda yang cukup mendapat apresiasi para
penulis dan penyair kawakan di negeri ini.
Tahun 1961-1978 Ali Audah mengajar agama Islam di Lembaga Pendidikan
Kesenian Jakarta (LPKJ). Selanjutnya, ia menjadi ketua Himpunan Penerjemah
Indonesia dan menjadi Dewan Redaksi majalah Horison, serta
menjadi dosen Humaniora di Institut Pertanian Bogor (IPB).
- Husein Shahab, penerjemah bahasa Ingris yang sering
mendampingi Syekh Hisyam Kabbani, diakui cara penterjemahannya sekalipun
materi yang diberikan Syekh Hisyam mencakup materi yang sulit.
- Abdullah Sholeh Ali Al Hadrami, penerjemah Imam Besar Masjidil Haram Mekkah, Syaikh Abdur Rahman
As-Sudais dan Imam Besar Masjid Nabawi Madinah, Syaikh Shalah Al-Budair
ketika kunjungan resmi kenegaraan di Malang Jawa Timur, beliau juga banyak
menyandang berbagai jabatan.
- Husein Muhammad BSA,
Penerjemah Arab Inggris, Condet Raya Jakarta Timur.
- Orang-orang
yang kami “indikasikan” memiliki tautan darah Arab
- Prof.Dr.
Husein Haikal MA, Guru Besar UNY Jogya, Rektor Universitas Pekalongan 2004
– 2009 (masih dalam pendalaman, dikarenakan bio data belum secara terbuka
menyatakan dirinya keturunan Arab). Muhammad Husein Haikal, Jurnalis
Tangguh dari Harian Bisnis Indonesia, anak dari Prof. Dr. Husein Haikal MA
(masih dalam pendalaman)
- KH
Ali Yafie, (bila melihat nama terakhir beliau,
itu adalah salah satu Bani yang ada di Hadramaut
Yaman). Kakek beliau juga
terkenal sebagai ulama besar Di Masjidil Haram, kami berharap ada
informasi mengenai nasab beliau ini.
- Camelia
Malik (ibunya bernama Farida Al Hasni dari Keturunan Sayyidina Al Hasani)
- Abdurrahman Saleh Jaksa Agung. (kami masih
belum mendapati fam yang melekat pada beliau), namun banyak yang
mengatakan jika beliau adalah keturunan Arab
- Marsekal Saleh Basarah (Basyahroh?), Mantan
KSAU (Kepala Staf Angkatan Udara), masih dalam penelitian dan kami belum
berani mencantumkan dikarenakan minimnya informasi tentang ayah atau kakek
beliau ini.
- Dr. Lula Kamal, (ibunya dari Klan Bawazir), Artis dan dokter.
- Eza
Yayang (pemeran Rozak dalam sinetron Tukang Ojek), ibunya dari Klan
Assegaf.
- Viergiawan Listanto (Iwan Fals), ibunya
berdarah Arab bermarga Abdat, bahkan pada waktu kecil Iwan Fals pernah
tinggal di Jeddah mengikuti salah satu saudara orangtuanya yang tidak
punya anak.
Adanya
fakta keberadaan tokoh-tokoh keturunan
diatas yang sebagian besar sudah kami pelajari biografinya ini jelas
menunjukkan jika tuduhan yang selama ini dilontarkan oleh mereka yang fobia
terhadap Arab adalah salah kaprah dan terlalu prematur. Jelas tuduhan mereka
yang fobia Arab itu terlalu dipaksakan dan terkesan bertujuan untuk menjatuhkan
orang Arab melalui pembunuhan karakter. Arab yang ada di Indonesia, adalah Arab
yang sudah nasionalis atau sudah berjiwa Indonesia. Kalau ada orang Arab di Indonesia berperilaku
exktrim, itu bukanlah gambaran umum orang Arab Indonesia. Justru bila ada orang
Arab yang berperilaku extrim, Sebagian besar orang Arab lainnya merasa gelisah
dan khawatir mereka terkena imbanya. Jangan dikira mereka yang sebagian besar
itu tidak galau jika mendengar ada sebagian kecil orang Arab yang bertindak
extrim.
Fakta deretan tokoh orang Arab
yang kami ungkap yang berasal dari berbagai bidang dan latar belakang ini
agar mereka yang fobia Arab bisa melihat dengan jelas siapa sesungguhnya orang
Arab yang ada di Indonesia itu. Kami sengaja menulis semua tokoh, mulai yang
dari konservatif, moderat,
kontroversi sampai yang extrim, mulai yang mempunyai pemahaman “kiri” sampai “kanan” mulai dari tokoh agama sampai tokoh sekuler, semua
kami tulis dengan sangat terbuka. Hitunglah berapa banyak yang orang Arab yang
extrim atau mempunyai pemahaman “anti
mainstream”, hitung pula berapa banyak orang Arab keturunan
sudah yang berjasa pada bangsa ini, hitung pula berapa banyak kiprah
mereka yang ada di berbagai bidang dibanding dengan orang-orang Arab yang katanya
“bermasalah”. Jumlah diatas yang kami tulis ini
belumlah seberapa dan belum mewakili orang-orang Arab yang sukses dan menjadi
tokoh-tokoh di negeri ini, masih
banyak lagi sebenarnya mereka itu, hanya karena keterbatasan waktu kami saja
yang belum sempat mendata mereka..
Ingatlah dulu betapa orang Arab
juga punya sikap nasionalis yang tinggi disaat negeri ini dijajah oleh Belanda,
mereka punya sumpah yang bernama Sumpah Pemuda Keturunan Arab yang dicetuskan di Semarang Tanggal 3 – 4 Oktober
1934 yang berbunyi :
- Tanah
Air Peranakan Arab adalah Indonesia (sebelumnya, mereka merasa bertanah
air Yaman, negara asal mereka).
- Karenanya
, mereka harus meninggalkan kehidupan menyendiri (isolasi).
- Memenuhi
kewajiban terhadap tanah air dan bangsa Indonesia.
Satu hal yang disepakati oleh
Bangsa Hadrami tersebut bahwa identitas mereka merujuk kepada tanah air, juga
telah membedakan mereka dari masyarakat Asia Tenggara lainnya. Studi studi mengenai usaha bangsa Vietnam, Birma
dan Melayu untuk menegaskan kembali Identitas mereka selama periode diatas
tersebut menunjukkan bahwa “ras” atau masyarakat menjadi dasar yang penting
untuk menyatakan batas-batas identitas. Proses yang sama terjadi pada
masyarakat Indonesia pribumi.
Secara Keseluruhan masyarakat Arab
Hadramaut pasca perang dunia ke II mengakui bahwa mereka adalah bangsa
Indonesia dengan percepatan yang luar biasa. Hamid Al Qadri menyatakan bahwa
penggabungan bangsa Arab Hadramaut ke dalam negara Indonesia modern hanya
merupakan keberlanjutan proses asimilasi yang berjalan lama, yang secara
singkat terpecah karena gangguan
penguasa colonial Belanda dan pelaksanaan kebijakan seperti
Passenstelsel dan Wijkenstelsel. Pola ini menganggap dengan sangat remeh ruang
kompleksitas perubahan social dari idiologis yang terjadi pada bangsa Indonesia
sejak awal abad keduapuluh. Tokoh-tokoh kebangkitan mereka meletakkan
prinsip-prinsip untuk melakukan “Indonesianisasi” Kaum Arab Hadramaut pasca
Arab. Keinginan mereka untuk berubah sehubungan dengan keadaan lingkungan yang
berubah, kemampuan mereka untuk memperkirakan sejumlah jawaban atas
pertanyaan-pertanyaan pokok mengenai siapakah mereka dan termasuk bangsa apakah
mereka, dan sensitivitas mereka terhadap perubahan idiologis dalam
masyarakatnya dengan batas-batas yang dimilikinya sehingga mereka menemukan
jati dirinya, merupakan gambaran tradisi intelektual yang hidup dan ini
menjelakan mudahnya mereka menyesuaikan diri dalam zaman yang diwariskan dan
dilestarikan oleh bangsa Arab Hadramaut Indonesia generasi paska kemerdekaan..
Wallahu A’lam
Bisshowwab...
Sumber :
Iwan Mahmud Al-Fattah. Sejarah Dan Sumbangsih
Orang Arab Di Indonesia (Meluruskan Pemahaman Yang Salah Tentang
Arab Keturunan),
Jakarta : Madawis & Ikrafa, hlm 60 – 72, 2016.
Catatan :
1. Bagi yang ingin Copi Paste harap disebutkan penulis dan link websitenya,
hal ini semata-mata untuk menjunjung tinggi nilai-nilai kejujuran dan untuk
menghargai sebuah karya intelektual.
2.
Nama-nama diatas tersebut sudah melalui riset dan penyelusuran yang
mendalam, namun apabila masih ditemukan beberapa nama yang perlu dikaji ulang,
maka penulis dengan senang hati merima kritik dan saran..
Biografi Penulis :
- Ketua Umum Ikrafa
(Ikatan Keturunan Raden Fattah Azmatkhan)
- Ketua Bidang
Sejarah dan Penelitian Nasab Majelis Dakwah Walisongo.
- Anggota Jamiiyah
Manaqib Syekh Abdul Qodir Jaelani di Jakarta Pusat
- Anggota Perhimpunan
Penempuh Rimba dan Pendaki Gunung Wanadri
- Anggota KSR PMI
Jakarta Selatan.
- Guru SMA di Jakarta.
- Dll.
Adapun nasab kedua orangnya adalah sebagai berikut :
1. Jalur Ayahnya keturunan dari Arya Penangsang/Sayyid Husein bin Pangeran Sekar Seda Lepen/Raden Bagus Sayyid Ali bin Raden Fattah/Sayyid Hasan Azmatkhan Al Husaini (Pendiri Kesultanan Islam Pertama di Jawa)
2. Jalur Ibunya adalah keturunan dari Sunan Prawoto/Raden Bagus Mukmin bin Sultan Trenggono/Sultan Ahmad Abdul Arifin/Sayyid Abdurrahman bin Raden Fattah/Sayyid Hasan Azmatkhan Al Husaini (Pendiri Kesultanan Islam Pertama di Jawa.
3. Beberapa tautan nasab, terutama dari istri para leluhurnya juga terdapat nama keturunan dari Fattahillah, Sunan Kudus, Sunan Ampel.