Oleh : Iwan Mahmud Al-Fattah
Tidak disebutkan dalam tulisan saya yang baru saja diupload siapa sebenarnya dari Keluarga Bung Karno yang telah menyampaikan pesan wasiatnya yang ditujukan kepada Jendral Soeharto untuk kemudian nanti disampaikan kepada Hamka.
Nampaknya sosok yang dimaksud tertuju kepada Rahmawati Soekarnoputri.
Informasi tersebut bisa jadi karena berdasarkan pengalaman yang sudah ada..
Menurut penjelasan Jenderal Soeharto dari buku yang ditulis oleh Ramadhan KH dan Dwipayana yang berjudul "Soeharto, Ucapan, Pikiran dan Tindakan Saya Cet 5 tahun 1994 penerbit Citra Lamtoro Gung Persada, hlm.244 - 245) bahwa dimasa tahun 1968 Soekarno pernah berkirim surat kepada Presiden Soeharto agar Bung Karno diizinkan pindah ke Jakarta setelah sebelumnya berada dalam "karantina politik" di Pavilium Istana Bogor dan peristirahatan Hing Puri Bima Sakti di Batu tulis. Bung Karno tidak cocok lagi di Bogor karena kondisi fisiknya.. (bisa jadi karena faktor cuaca dingin kota Bogor).
Surat itu kemudian dibawa Rahmawati Soekarnoputri ke Cendana. Ibu Tin Soeharto kemudian menerimanya dan kemudian menyerahkan kepada Presiden Soeharto.
Dalam pertemuan itu Rahmawati menceritakan tentang bagaimana kondisi kesehatan ayahnya saat itu. Soeharto memperhatikan dengan seksama sambil memandang wajah Rahmawati. Akhirnya Jenderal Soeharto berjanji untuk membantu Rahmawati memenuhi keinginan ayahnya.
Setelah pertemuan itu, diawal tahun 69 Bung Karno kemudian dipindah ke wisma Yaso. Wisma Yaso sekarang menjadi museum satria mandala dan bersebelahan dengan Masjid Tua Al Mubarok yang didirikan Pangeran Kuningan di tahun 1500an.
Dalam bukunya, Jenderal Soeharto juga mengakui bahwa pada tahun tahun itu Bung Karno telah diperiksa untuk keperluan Kopkamtib. Namun setelah diketahui penyakitnya semakin serius pemeriksaan itu kemudian dihentikan.
Bisa jadi berdasarkan pertemuan ini, apalagi Soeharto juga berjanji akan mengatur kepindahan Bung Karno, saya menduga Rahmawati inilah yang telah menyampaikan pesan kepada Jenderal Soeharto.
Putri Bung Karno yang satu ini memang berbeda dari yang lainnya..Bayangkan saja, jika putra putri yang lainnya mungkin sedang mengalami "trauma" dengan kondisi saat itu dimana "fihak yang menjaga" Bung Karno kurang layak dalam memperlakukan Sang Putra Fajar tersebut, Rahmawati dengan berani malah justru mendatangi rumah kediaman Presiden Soeharto di Cendana untuk memenuhi keadaan ayahnya.
Buku Biografi Jenderal Soeharto paling tidak merupakan petunjuk awal siapa sebenarnya si pembawa wasiat Bung Karno. Mungkin pula Soeharto ketika mau menerima Rahmawati karena dia mungkin dianggap sebagai putri Bung Karno yang lebih terbuka kepada Jenderal Bintang Lima itu..
Wallahu A'lam Bisshowwab...