Abu Jahal dahulu dikenal sebagai Firaunnya di masa Nabi Muhammad SAW. Abu Jahal adalah musuh ummat Islam saat itu. Kedengkian, kekejaman dan kesadisannya sangat dikenal dimana-mana. Abu Jahal adalah "kunci" perlawanan kafir Quraish terhadap Nabi Muhammad. Abu Jahallah yang menjadi otak dari rencana pembunuhan kepada Nabi. Bahasanya dimata bangsawan kafir quraish dianggap bijak dan dia juga menjadi tempat curhat. Tapi dimata kaum muslimin Abu Jahal adalah momok yang mengerikan dan menakutkan karena sosok ini dianggap raja tega.
Begitu jahatnya Abu Jahal, sampai hari ini untuk menggambarkan sifat orang yang jahat terhadap Islam adalah ketika disebut namanya. Tidak ada satupun manusia di dunia ini yang mau namanya disandingkan dengan "Bapak Kebodohan" dari bangsawan kafir Quraish ini.
Tapi siapa sangka dibalik jahatnya seorang Abu Jahal, salah satu putranya yang bernama Ikrima telah menjadi pahlawan besar Ummat Islam dalam perang Yarmuk. Perang yang sangat menentukan hidup matinya ummat Islam saat itu. Perang yang mendebarkan yang nyaris membuat kaum muslimin mengalami kekalahan karena kekuatan musuh yang luar biasa besarnya...Kekuatan musuh yang berasal dari Kekaisaran Romawi Timur berjumlah 240.000 sangat jauh dengan pasukan Islam yang hanya berjumlah 36.000 saja...
Namun berkat keberanian dan kehebatan Ikrima, perang ini secara menakjubkan berhasil dimenangkan ummat Islam. Ikrima di saat saat genting, dimana pasukan Islam mengalami kelelahan fisik dan mental, tiba-tiba mengeluarkan ide tidak masuk akal, dimana dia nekat membentuk pasukan berani mati kurang lebih 400 orang ! Tindakannya ini ditegur keras kholid bin Walid ! Kholid berkata, "kalau anda mati, maka pasukan Islam akan jatuh mentalnya !' Posisi anda sangat penting bagi pasukan kita ! Tapi Ikrima menjawab, bahwa dia dulu pernah menjadi musuh besar Rasulullah SAW maka dia akan menebusnya dengan mati syahid...Ikrima bersikeras ngotot untuk maju menyerbu sampai jantung ke pertahanan musuh dengan tujuan mati syahid. Dia berorasi semangat dan mengajak pasukan Islam mengikuti jejaknya, lisannya yang fasih, orasinya yang menggelegar telah membahana di seantero pasukan Islam, dia juga menggambarkan betapa indahnya kematian syahid hingga akhirnya terkumpullah 400 orang yang siap menyongsong syahid di medan pertempuran.
Saudaraku.....Ikrima Sang Pemuda keras hati, dengan pasukan berani matinya berjumlah kurang lebih 400 orang, akhirnya mampu memporak porandakan sampai kepada barisan inti pasukan musuh. Ribuan anak panah yang dilesatkan oleh pasukan Romawi tidak membuat mundur pasukan muslim yang dipimpinnya. Ikrima bahkan ketika kudanya mati tertancap puluhan anak panah, langsung turun dan maju terus dan mengamuk menghajar pasukan pasukan terbaik Romawi. 400 pasukan berani yang dipimpinnya juga ikut menggila. Ratusan ribu pasukan Romawi panik dan kaget melihat keberanian pasukan Islam. Gema takbir membahana dimana-mana. Nyali pasukan Romawi yang dikenal hebat bergetar melihat ada 400 orang maju seperti buldozer tanpa takut mati apalagi dengan diiringi teriakan takbir dimana-mana..Ribuan anak panah, ribuan tombak dan alat alat senjata lainnya tidak membuat Ikrima dan pasukannya mundur sejengkalpun. Justru anak panah yang jumlahnya ribuan itu dihadapi dengan tenang dan berani...
Keberanian Ikrima dan pasukan beraninya benar benar telah membuat pasukan Islam yang tadinya nyaris runtuh mentalnya, langsung terbakar ! Melihat pasukan Romawi yang mulai kocar kacir, akhirnya Sang Jendral Kholid bin Walid memerintahkan pasukan Islam untuk ikut maju menerjang bersama diiringi teriakam takbir dimana mana....
Pasukan Islam maju menerjang pasukan Romawi yang mulai runtuh mentalnya karena mendapatkan serangan mematikan dan mengagetkan dari Ikrima Sang Pioneer pertama pencetus pasukan mati dalam sejarah Islam. Jumlah 240.000 runtuh mentalnya oleh 400 pasukan berani mati yang spektakuler ini...
Allahu Akbar....Kemenangan akhirnya berhasil diperoleh. Pasukan Romawi yang dikenal tangguh dan ahli dalam setiap pertempuran harus menerima kenyataan jika dalam perang Yarmuk mereka kalah.
Ummat Islam haru dan bahagia, karena siapa sangka dengan kekuatan sedikit, mampu mengalahkan negara super power yang hebat, semua karena rasa keimanan mereka yang tinggi...
Sang Jenderal tempur, Khalid bin Walid setelah usai pertempuran langsung memerintahkan untuk segera mengurus jasad jasad para syuhada yang bergelimpangan. Kholid juga memerintahkan untuk mencari dimana keberadaan Ikrima bin Abu Jahal.
Akhirnya ditemukanlah tubuh Ikrima dalam kondisi luka parah dan kehausan. Ikrima minta dibawakan air...kholid bin walid menangis melihat keadaan sahabat sejatinya itu...namun Ikrima tersenyum karena dia merasa yakin bahwa apa yang dilakukannya telah membuat "Rasulullah SAW tersenyum".
Disaat Ikrima sedang mengalami sakratul maut dan gelas air sudah hampir diminum, tiba tiba disampingnya ada sahabat yang juga kehausan dengan kondisi luka yang juga parah, Ikrima langsung membatalkan minumnya dan kemudian memberikan kepada sahabat tersebut. Disaat sahabat itu pun mau minum, tiba-tiba ada lagi sahabat yang lain minta minum, akhirnya gelas yang berisi air tersebut diberikan kepada sahabat ke 2 tersebut. Tapi belum berhenti, ternyata ada lagi yang kehausan, akhirnya sahabat ke 2 memberikannya kepada yang ke 3.
Tidak lama akhirnya Ikrima gugur sebagai Syuhada besar...pecahlah tangis kholid bin Walid dan para sahabat lain karena wafatnya Sang Petarung Sejati anak seorang yang dulu pernah menjadi musuh besar kaum muslimin. Kholid bin Walid bahkan "iri" kepada Ikrima karena dia berhasil memperoleh mati syahid, sebuah kematian yang diidam idamkan dirinya..
Saudaraku....Ikrima telah mengajarkan kita, bahwa keimanan seseorang adalah Allah yang menentukan, hidayah adalah misteri, hanya Allah yang berhak memilih dan memberikan kepada orang yang DIA kehendaki. Sejahat apapun Abu Jahal, ternyata Allah punya kehendak dengan menjadikan anaknya menjadi seorang pahlawan besar.
Ikrima adalah patriot sejati ummat Islam, keberaniannya, keteguhannya, kecerdasannya, kecintaanya terhadap Islam telah menghapus semua kesalahannya di masa lalu. Dia tidak malu sebagai anak Abu Jahal, justru dia terpacu untuk membuktikan bahwa Ikrima adalah Ikrima, Abu Jahal adalah Abu Jahal. Jika kematian ayahnya adalah seburuk buruknya kematian, maka kematian Ikrima adalah sebaik-baik kematiannya....
Ikrima....From Zero To Hero...
Alfatehah untuk Sang Pelopor Pasukan Berani Pertama Kaum Muslimin....
"Dari berbagai sumber"