Oleh : Iwan Mahmud Al Fattah
Penulis beberapa buku sejarah Islam di Jakarta
Selama ini kita mengenal Ulama Petamburan adalah seorang singa podium yang cukup konsisten. Dari awal kemunculan beliau terutama di masa masa tahun 98, gaya dan tutur ceramahnya tidak berubah. Ceramah dan pidatonya sering membuat banyak orang terhenyak bahkan baper stadium 4, bahkan tidak sedikit yang kupingnya "kepanasan" hingga mengalami "ketulian" akan sebuah kebenaran. Tidak sedikit juga fihak yang menuduh kalau ulama petamburan adalah sosok yang "kasar" dan 'sadis" ceramahnya. Hal lain yang sering terjadi, beberapa fihak ada yang hobi membanding bandingkan bahkan membenturkan dirinya dengan Zuriah Rasul lain yang ceramahnya lembut dan santun. Padahal kalau kita mau jernih, setiap orang punya watak, gaya atau "stail" tersendiri dalam berdakwah termasuk para Zuriah Rasul. Antara Sayyidina Hasan dan Sayyidina Husein wataknya saja berbeda sehingga dalam menghadapi Bani Ummayah pun berbeda. Kalau Imam Hasan lebih cenderung akomodatif kalau Imam Husein lebih cenderung frontal. Namun kedua adik kakak ini saling memahami dan memaklumi tabiat masing masing. Antara Khalifah Umar dan Khalifah Usman terjadi perbedaan watak namun kedua duanya tetap dicintai Nabi..
Ulama Petamburan adalah sosok yang dikenal teguh dan kokoh seperti batu karang. Sekalipun pernah dicekal selama tiga tahun setengah di Mekkah toh ternyata gaya beliau masih sama seperti yang dulu, bahkan dalam beberapa hari ini justru semakin "keras" apalagi jika sudah menyangkut ketidak adilan dan kezoliman. Gaya ceramah seperti ulama petamburan memang beresiko besar karena tidak semua orang akan bisa menerima..tapi itulah hakikat perjuangan... .
Ulama Petamburan adalah merupakan salah satu gambaran atau tipikal ulama Betawi yang khas. Mungkin bagi orang lain gaya ceramah beliau kurang diterima, namun bagi masyarakat Betawi hal itu merupakan sesuatu yang biasa biasa aja. Keras menurut orang lain namun bagi masyarakat Betawi sih biasa saja. Urusan amar maruf nahi mungkar memang tidak boleh remang remang. Jadi kalau suatu saat anda menemukan ceramah seperti beliau di Betawi ya biasa saja...namun demikian ceramah ceramah lembut dan juga penuh keilmuan ala Aa Gym, Ustadz Arifin, juga banyak pula kok yang dilakukan oleh para ulama Betawi...tengok saja Hbb Ali bin Abdurrahman Assegaf, Hbb. Munzir Musawwa, Hbb. Jindan bin Novel, Hbb. Ahmad bin Novel bin Jindan, Hbb. Hasan bin Jakfar Assegaf, dll. Mereka semua itu punya hubungan baik dengan ulama petamburan
Kehidupan masyarakat betawi yang sering digambarkan dalam ceramah ceramah lucu yang dilontarkan ulama betawi adalah ha biasa, juga saling berbalas "celaan" adalah hal yang sering ditemukan pada masyarakat Betawi. Semua bertujuan untuk menambah keakraban bukan untuk merendahkan. Ceramah ulama petamburan kadang ada hal seperti itu. Kadang keras, tegas, lembut, kadang juga diselipi humor ala Betawi...sayangnya kadang ceramah ceramah beliau sering dipotong potong hingga akhirnya sering dijadikan bullyan para pembenci beliau. Gaya dakwah adalah masing masing orang punya. Dan itu tidak bisa dipaksakan..tinggal jamaahnya bisa "faham" atau tidak.
Betawi itu kaya dengan istilah humor. Jadi ente jangan salah faham kalau suatu saat ada muncul ledekan seperti belatung nangka, kadal kebon, tokek langgar, kutil babi, ga'ang sawah, orang-orangan sawah, dll, itu semua bukanlah bermaksud "membinatangkan" atau melecehkan harkat martabat orang lain, namun lebih sebagai perumpamaan yang ditujukan kepada mereka yang memang "tekak" untuk dinasehati.
Petamburan adalah salah satu kantong wilayah Betawi yang cukup khas kehidupannya. Berada dilingkungan kawasan tanah abang membuat nama Petamburan semakin tenar apalagi dengan keberadaan ulama petamburan. Sejak dulu wilayah tanah abang memang penuh dengan sejarah termasuk para ulama dan pendekar pendekarnya. Jadi munculnya ulama petamburan di kawasan itu dengan segala tipikalnya tidaklah mengagetkan saya.
Selain nama beliau di Betawi kita juga akan banyak menemukan catatan sejarah dan kisah kisah ulama yang sangat berani dalam berdakwah.
Mereka dikenal sebagai penceramah dan oratur ulung di seantero Betawi. Pidato mereka dikenal sangat menggelegar dan penuh semangat..dalam momen-momen tertentu, sosok ulama yang mungkin sehari hari lembut dalam pengajian namun ketika berada diatas podium akan berubah menjadi sosok yang berwibawa dan tegas ceramahnya, tidaklah mengherankan keberadaan mereka sangat disegani oleh berbagai golongan pada masa hidupnya.
Salah satu ciri ceramah ulama Betawi, sekalipun mereka tegas bahkan mungkin keras dalam mengingatkan, semua itu bisa cair karena ceramah ceramah mereka sering diselipi humor-humor segar yang merakyat dan sarat dengan nilai-nilai kehidupan. Tidak usah heran mereka mungkin yang tersentil tidak marah karena penyampaian ulama Betawi itu kadang "tegang" kadang lucu.
Diantara mereka yang pernah dijuluki Singa Podium adalah :
1. Al-hbb. Ali Al Habsyi Kwitang, dimasa penjajahan Jepang Habib adalah sosok yang sangat diwaspadai jepang karena pidato pidatonya yang mampu membuat semangat untuk melakukan perjuangan di tanah Betawi. Habib Ali Kwitang juga dikenal sebagai pelopor timbulnya majelis taklim secara terbuka pada masa penjajahan.
2 . Al-Hbb. Salim bin Ahmad bin Jindan, beliau kakek Habib Jindan dan Habib Ahmad bin Novel.
3. Al-hbb. Novel bin Salim bin Jindan, ayah Habib Jindan ini pada masa hidupnya dikenal akan pidato pidatonya yang menggelegar dan berani. Saya termasuk orang yang sering melihat dan mendengar langsung ceramahnya.
4. Al-hbb. Syekh Bin Ali Al Jufri Condet, seringkali saya dapati beliau ketika berceramah lantang dan lugas. Beliau juga dikenal memiliki jaringan yang sangat luas.
5. Al.hbb. Hamid bin Hud Al Attas, ceramahnya dikenal berani, di era 90an saya sering bertemu beliau dan menyaksikan bagaimana tegas dan lantangnya beliau ketika berceramah.
6. KH Noer Ali (Singa Karawang Bekasi) namanya dipuji puji Bung Tomo. Alhamdulillah saya sering berjumpa beliau ditahun akhir dan awal 90an.
7. KH Abdurozak Makmun, beliau cucu Guru Mugni Kuningan dan salah satu kesayangan hbb. Ali Kwitang.
8. KH Abdullah Syafii (Assyafiiyah), ulama karismatik yang ceramah-ceramahnya tegas, berwibawa dan berani.
9. KH Zaenuddin MZ dai sejuta Ummat yang ceramah ceramahnya menasional.
10. KH Syaifudin Amsir, ulama karismatik, ceramahnya dikenal penuh dengan materi yang sangat berkelas, intonasinya suaranya mengingatkan akan KH Abdullah Syafii yang juga merupakan gurunya.
11. KH Asmuni Marzuki, di wilayah Jakarta Timur pada masa hidupnya ceramah beliau dikenal tegas, berani namun penuh dengan humor. Suaranya lantang dan berapi api.
12. KH Fahrurrozi Ishaq. Jangan ditanya bagaimana cara ceramah beliau. Tegas dan berani itulah cirinya. Sekalipun demikian beliau juga sering menyelipi dakwahnya dengan humor humor merakyat.
13. Ustadzah Siti Suryani Thahir. Ustadzah Suryani adalah tipikal wanita yang kalau ceramah tegas, kadang berapi api. Putri dari KH Tohir Rohili ini dikenal dekat dengan emak emak majelis taklim sejakarta.
14. KH Abu Hanifah, ceramahnya dikenal tegas, berani dan lantang apalagi jika sudah menyangkut kemungkaran. Berapa kali saya mendengarkan beliau benar benar tipikal ulama betawi banget.
Dan masih banyak lagi para macan podium Betawi yang saat ini banyak menyebar di seantero Betawi. Yang ane sebut ini baru sebagian kecil saja...belum lagi ulama ulama luar yang sudah menetap di Betawi seperti Almarhum KH Hasyim Adnan juga yang saat ini dituakan yaitu KH Syukron Makmun, kalau kita keliling 6 wilayah Jakarta pasti akan menjumpai mereka.
Wallahu A'lam....