Memasuki hari pertama di bulan Ramadhan ini ada sesuatu yang menarik yang terjadi di daerah kawasan Harapan Indah Kelurahan Pejuang Kecamatan Medan Satria Bekasi Barat.
Setiap tahun seperti biasa, memasuki bulan Ramadhan tepatnya pada saat menjelang buka dan menjelang sahur daerah Harapan Indah akan dipenuhi oleh para pedagang dadakan (seperti tahu bulat). Uniknya dari sekian pedagang yang ada banyak didapati mereka yang berasal dari etnis china. Memang setahu kami daerah pemukiman HI ini banyak terdapat etnis china.
Banyaknya pedagang china di bulan Ramadhan tentu menjadi sebuah pemandangan unik di daerah yang bersejarah ini. Daerah Harapan Indah dahulunya adalah salah satu wilayah yang kental akan nilai sejarah perjuangan. Daerah ini pernah menjadi Medan Satria yang digelegarkan oleh KH Nur Ali dan Kapten Lukas, tidak mengherankan kalau kemudian daerah ini masuk Kelurahan PEJUANG kecamatan MEDAN SATRIA.
Banyaknya pedagang china mengais "rezeki" di bulan Ramadhan sudah berlangsung lama. Bagi masyarakat daerah "HARAPAN" terutama yang muslim hal itu biasa -biasa saja, karena sejak dulu orang Bekasi ataupun Jakarta dalam masalah sosial kemasyarakatan sangat toleran dengan suku manapun.
Mereka para pedagang dari etnis china sekalipun banyak yang kepercayaannya beda, toh saya lihat banyak juga orang Islam yang berbelanja untuk persiapan buka dan sahur. Jika saya amati dari tahun ketahun, makanan dan minuman yang mereka jual sepertinya berasal dari sumber yang sama dengan pedagang yang lain. Paling mudah mungkin mereka mengambil di Pasar Senen atau Pasar Bekasi. Sudah tentu mereka juga akan berhati-hati dalam menjual, mereka juga akan selektif dalam memilih makanan dan minuman mengingat orang Islam sangat berhati-hati dalam urusan seperti ini. Makanan yang umum terlihat dijual mereka biasanya seperti kolak, kue-kue ringan dan juga minuman ringan.
Adanya pedagang china dibulan Ramadhan saya rasa tidak hanya di HARAPAN INDAH saja. Di beberapa daerah lain saya yakin mereka juga ada dan ini tentu sudah berlangsung lama. Interaksi masyarakat pribumi dengan etnis yang satu ini pada dasarnya cukup baik, hanya saja akibat ulah oknum satu dua orang posisi mereka yang berada di arus bawah terkena stigma yang negatif. Namun dengan adanya Ramadhan ini terlihat sekali harmonisasi mereka dengan masyarakat pribumi.
Sepertinya bulan suci Ramadhan juga memberikan "berkah" terhadap orang-orang china di tanahnya para Pejuang Bekasi ini...
Inilah bentuk toleransi yang sebenarnya...