Siapa sebenarnya sosok Fatahillah yang selama sering dibicarakan dalam sejarah berdirinya kota Jakarta atau Jayakarta? Kenapa sejarah utuh tentang dirinya tidak banyak yang mengungkap? Kenapa sosok ini terkesan dianggap misterius?. Tidak itu saja bahkan yang menjadi pertanyaan, kenapa keberadaan dirinya digugat oleh salah seorang penulis sejarah dengan mengatakan bahwa dia adalah seorang Pembunuh bagi orang Betawi, padahal pada tahun 1527 istilah yang dipakai pada wilayah tersebut adalah nama Sunda Kelapa dan kemudian berganti menjadi Fathan Mubhina setelah itu Jayakarta hingga akhirnya menjadi Jakarta.
Bicara Fatahillah, mungkin sudah banyak yang tahu tentang perannya dalam menguasai Sunda Kelapa dan kemudian menggantikannya dengan nama Fathan Mubina hingga akhirnya menjadi Jayakarta. Di balik sosoknya yang berjasa dalam merebut Sunda Kelapa dan kemudian menjadikan dasar daerahnya menjadi daerah Islam, tidak banyak yang tahu jika sebenarnya sosok Fatahillah ini adalah masih bagian keluarga besar Walisongo yang mempunyai fam Azmatkhan yang merupakan salah satu rumpun keluarga besar Alawiyyin. Fam sendiri adalah sebuah nama khusus yang dimiliki beberapa keluarga besar. Beberapa dari kita sering mengatakan bahwa itu adalah marga. Fam adalah sebuah bukti dan tanda jika orang tersebut mempunyai hubungan yang kuat dengan garis keturunan dengan fam tersebut.
Pengetahuan kita akan Ilmu Nasab atau ilmu yang membahas garis keturunan itu mutlak diperlukan bagi mereka yang ingin mempelajari sejarah seseorang. Dengan kita mengetahui nasab tokoh tersebut, maka interpretasi kita akan lebih seimbang dan obyektif, apalagi bila informasi itu berasal dari seorang ulama ahli nasab yang keberadaannya jelas dan mempunyai sanad, keterangan ulama yang mengerti sejarah ataupun nasab seorang tokoh jelas lebih berharga ketimbang data dari Portugis yang jelas ada unsur subyektif dan juga hikayat yang antah berantah atau naskah kuno yang ternyata terbukti bermasalah besar.
Dengan kita mengetahui Nasab Fattahillah maka diharapkan kita tidak berfikir negatif lagi terhadap sosok beliau, apalagi dengan mengatakan dia sebagai perampok dan pembunuh orang Betawi, jelas pernyataan tersebut sangat kelewat batas apalagi ditujukan kepada sosok pemimpin besar Islam dan pendiri Kota Jayakarta yang kini bernama Jakarta.
Menurut Sayyid Bahruddin Azmatkhan dalam kitabnya Al-Mausû’ah Li Ansâbi Al-Imam Al-Husaini, adapun nasab dari Fatahillah terutama jalur nasab ayahnya adalah sebagai berikut :
- Nabi Muhammad Rasulullah SAW
- Sayyidah Fatimah Azzahra
- Al-Imam Sayyidina Husein Asshibti
- Al-Imam As-Sayyid Ali Zaenal Abidin
- Al-Imam As-Sayyid Muhammad Al Baqir
- Al-Imam As-Sayyid Ja’far Asshodiq
- Al-Imam As-Sayyid Ali Al Uraidhi
- Al-Imam As-Sayyid Muhammad Annaqib
- Al-Imam As-Sayyid Isa Arrumi
- Al-Imam As-Sayyid Ahmad Al Muhajir
- Al-Imam As-Sayyid Ubaidhillah/Abdullah
- Al-Imam As-Sayyid Alwi Al Awwal/Alwi Al Mubtakir (cikal bakal lahirnya Keluarga Besar/ Bani Alawi
- Al-Imam As-Sayyid Muhammad Shohibus Souma’aH
- Al-Imam As-Sayyid Alwi Atsani/Alwi-Shohib Baitu Jubair
- Al-Imam As-Sayyid Ali Kholi’ Qosam
- Al-Imam As-Sayyid Muhammad Shahib Marbath
- Al-Imam As-Sayyid Alwi Ammul Faqih
- Al-Imam As-Sayyid Abdul Malik Azmatkhan
- Al-Imam As-Sayyid Abdullah Amirkhan
- Al-Imam As-Sayyid Sultan Ahmad Syah Jalaludin
- Al-Imam As-Sayyid Husein Jamaluddin Jumadhil Kubro I
- Al-Imam As-Sayyid Sultan Barakat Zaenal Alam
- As-Sayyid Maulana Maghfur/Maulana Abdul Ghafur
- As-Sayyid Maulana Mahdar Ibrahim Patakan/Mufti Kesultanan Pasai
- As-Sayyid Fathullah / Ahmad Fathullah / Fatahillah / Fadhillah Azmatkhan/ Wong Agung Paseh / Falatehan / Tubagus Pasai/ Laksamana Khoja Hasan / Pangeran Jayakarta
Sangat jelas dalam nasab ini jika Fatahillah nasabnya masih merupakan keluarga besar Walisongo, karena kakeknya yang nomor 21 yaitu Al-Imam Sayyid Husein Jamaluddin Jumadhil Kubro adalah nenek moyangnya Walisongo, sedangkan kakeknya yang 22 adalah Maulana Abdul Ghofur. Maulana Abdul Ghofur adalah adik dari Maulana Malik Ibrahim Azmatkhan yang merupakan walisongo angkatan pertama. Artinya Maulana Malik Ibrahim masih terhitung kakek dari Fatahillah, karena Maulana Abdul Gafur adik dari Maulana Malik Ibrahim. Adapun jika ditinjau dari jalur ibunya, nasab Fatahillah adalah :
1. Nabi Muhammad Rasulullah SAW
2. Sayyidah Fatimah Azzahra/Fatimah Al Batul
3. Al Imam Sayyidina Husein Asshibti
4. Al Imam As-Sayyid Ali Zaenal Abidin
5. Al Imam As-Sayyid Muhammad Al Baqir
6. Al Imam As-Sayyid Ja’far Asshodiq
7. Al Imam As-Sayyid Ali Al Uraidhi
8. Al Imam As-Sayyid Muhammad Annaqib
9. Al Imam As-Sayyid Isa Arrumi
10.Al Imam As-Sayyid Ahmad Al Muhajir
11.Al Imam As-Sayyid Ubaidhillah/Abdullah
12.Al Imam As-Sayyid Alwi Al Awwal/Alwi Al Mubtakir (cikal bakal Bani Alawi)
13.Al Imam As-Sayyid Muhammad Shohibus Souma’ah
14.Al Imam As-Sayyid Alwi Atsani/Alwi Shohib Baitu Jubair
15.Al Imam As-Sayyid Ali Kholi’ Qosam
16.Al Imam As-Sayyid Muhammad Shahib Marbath
17.Al Imam As-Sayyid Alwi Ammul Faqih
18.Al Imam As-Sayyid Abdul Malik Azmatkhan
19.As-Sayyid Abdullah Amirkhan
20.As-Sayyid Sultan Ahmad Syah Jalaludin
21.As-Sayyid Husein Jamaluddin Jumadhil Kubro Wajo
22.As-Sayyid Ibrahim Zaenuddin Al Akbar Asmorokondi
23.As-Sayyid Maulana Ishak Azmatkhan
24.Syarifah Musallimah Azmatkhan (MELAHIRKAN FATTAHILLAH)
Artinya ayah dan ibu Fatahillah sama-sama Azmatkhan Al-Husaini, kedua-duanya berasal dari rumpun nasab yang sama yaitu Sayyid Husein Jamaluddin Jumadhil Kubro Wajo. Ibu dari Fatahillah adalah adik kedelapan dari Sunan Giri Azmatkhan (Maulana Muhammad Ainul Yaqin), artinya Fatahillah adalah keponakan dari Sunan Giri. Fatahillah juga merupakan cucu keponakan dari Sunan Ampel Azmatkhan, karena Maulana Ishak adalah kakak dari Sunan Ampel Azmatkhan. Jadi jelas dari uraian nasab ini Fatahillah adalah masih merupakan bagian penting keluarga besar Walisongo.
Di Jayakarta kelak Fattahillah banyak menurunkan-pejuang tangguh yang salah satunya adalah Guru Amin dari Kalibata, Pejuang Betawi yang legendaris dari rumpun keluarga besra Pangeran Sanghyang yang merupakan keturunan Pangeran Sendang Garuda bin Fattahillah dan dimakamkan di Cirebon. Disamping itu, salah satu anak Fattahillah yaitu Pangeran wijayakusuma yang dimakamkan di Jelambar Jakarta Barat juga kelak menjadi tokoh besar. Keturunannya yang lain yang berada di lampung adalah Raden Inten yang merupakan musuh besar penjajah Belanda, juga beberapa ulama besar di palembang juga banyak keturunan dari Fattahillah, belum lagi yang berada di Malaka dan juga Aceh. Intinya Fattahillah adalah tokoh besar Islam Nusantara. sehingga sangatlah wajar jika keberadaannya dhormati masyarakat Aceh, Malaka, Demak, Cirebon, Banten, Ternate, Lampung, Palembang, sehingga sangatlah ironis jika ada orang Jakarta justru melecehkan pahlawan besar Nusantara ini.
Melecehkan Fattahillah yang jelas merupakan ulama, pejuang, mujahid, itu sama saja menunjukkan bahwa mereka yang melakukan hal negatif itu buta akan sejarah pejuang yang Agung ini...
Al Fatehah Untuk As-Sayyid Ahmad Fathullah/Wong Agung Pasai/Laksamana Hoja Hasan/Fattahillah/Taruna Pasai......
SUMBER ;
Iwan Mahmud Al Fattah, Fattahillah Mujahid Agung Pendiri Kota Jayakarta, Jakarta : Madawis: 2014.
Asy-Syaikh As-Sayyid Bahruddin Azmatkhan , Kitab Al-Mausû’ah Li Ansâbi Al-Imâm Al-Husaini, Penerbit. Madawis, h.258-270