Menghadiri Haul Pangeran Kuningan Adipati Awangga yang ke 442...
Seperti biasa ditengah aktifitas sehari hari, saya masih bisa menyempatkan diri untuk hadir di acara² silaturahim seperti ini....
Kisah² hidupnya lebih banyak dihabiskan di Jakarta dibandingkan di Cirebon. Sehingga tidaklah mengherankan jika kisah hidupnya diliputi misteri karena keberadaannya yang tertutup dikarenakan perilaku hidupnya yang sufistik.
Sejarah hidupnya yang sebagian tertutup bukanlah berarti kalau garis keturunannya terputus, karena pasca perang suci 1527 dengan Portugis beliau kemudian bergerak ke Selatan Jakarta untuk berdakwah. Di wilayah Selatan tepatnya di pinggir kali krukut beliau mendirikan masjid dan menjadikanya basis penyebaran Islam di wilayah Selatan sampai ke wilayah Parung Bogor, kemudian setelah itu beliau menikah dan mempunyai banyak anak yang makamnya dahulunya tidak jauh dari beliau. Sampai akhir hayatnya beliau masih tetap setia mengawal kota Jakarta menjadi wilayah Islami seperti amanat yang telah diberikan oleh ayahnya..
Berdasarkan silsilah dan nasab Pangeran Kuningan dan Keturunannya yang telah diperlihatkan kepada kami, dari garis keturunannya nanti akan banyak muncul ulama dan tokoh tokoh Jakarta yang berpengaruh termasuk Guru Mugni, Dr. Lufti Fathullah, Dr. Nahrowi Abdussalam, Guru Ismail, Guru Aim, KH Abdurrozak, KH Rohmatullah, KH Ali Sibromalisi, Tuan Tanah Betawi Matraman Haji Raijin dan masih banyak lagi lainnya. Cucu dari Kaisar China dan anak dari Nyai Ong Tien dan Syekh Syarif Hidayatullah bin Sultan Syarif Abdullah Umdatuddin bin Sayyid Ali Nurul Alam bin Maulana Husein Jamaluddin bin Sayyid Ahmad Syah Jalaluddin bin Sayyid Abdullah Amirkhan bin Al Imam Abdul Malik Al Azmatkhan bin Al Imam Alwi Ammul Faqih ini wafat 442 tahun yang lalu dengan meninggalkan kenangan Masjid Al Mubarok dan putra putri dari 3 orang istri yang kelak meneruskan jejak langkahnya...
Alfatehah untuk Syekh Abdurahman/Syekh Arkhanuddin/Pangeran Kuningan Adipati Awangga/Adipati Jayakarta Wilayah Selatan....