Jakarta adalah tanah leluhur para Mujahid
Fattahillah datang secara damai ke negeri Sunda Kelapa
Sunda Kelapa diperolehnya seperti halnya penjanjian Hudaibiyah
Sejak itu nama Fathan Mubina muncul bergema
Seiring itupula maka muncul nama Jayakarta
Baru beberapa saat terjadi peralihan kekuasaan
Datanglah bangsa asing negeri Paringgi
Mereka datang dengan pongah dan melecehkan Jayakarta
Namun tidak disangka, lautan Sunda Kelapa pecah takbir !
Paringgi terkejut, klaim mereka sebagai kekuatan dunia runtuh
Fattahillah menjepit dan meruntuhkan kekuatan Paringgi
Takbir menggeleggar menggema di mana-mana..
Paringgi kocar kacir seperti Tikus Got
Fransisc De Sa Kaget tak terkira
Kepercayaan dirinya runtuh seketika
Luka dihati tidak pernah bisa disembuhkan olehnya
Dia memilih hidup menjalani kehidupan agamanya..
Sedangkan Fattahilah dan mujahid bersyukur tiada terkira..
Sujud syukur dan derai air mata mengiringi kemenangan Islam
Peluk dan haru tidak habis habisnya karena bisa menjatuhkan salah satu imperium laut terkuat dunia saat itu
Sejak itulah negeri Jayakarta berjaya
Islam menyebar dari Kraton Marunda sampai Karawang dan Bogor
Fattahillah, Maulana Hasanuddin, Aria Jipang menjadi tiga kekuatan Islam yang disegani Paringgi dan negeri luar pada saat itu
Jayakarta mampu berdiri tegak...
Namun tragedi itu datang
1619....Jayakarta berhasil direbut manusia bengis Jan Pieterzoon Coen
Sejak itulah nama Jayakarta berganti menjadi Batavia
Namun mujahidin tidaklah kenal menyerah..
Batavia hanya berada di dalam benteng
Jayakarta tetap berada diluar benteng...
Jayakarta masih terus hidup dengan para Mujahidnya....
Napak tilas perjuangan terus berlanjut
Munculllah nama Pejuang-pejuang Sejati Islam
Pangeran Wijayakusuma bin Fattahillah, Petarung dari Jelambar yang tidak pernah berhenti berjuang...
Pangeran Ahmad Jayawikarta, Jihadis tangguh dari Jatinegara Kaum
Pangeran Kertadria, yang tidak pernah menyerah walaupun akhirnya tubuhnya dipecah menjadi 4 bagian dengan 4 kuda
Pangeran Wirantayuda yang merupakan Panglima Perang Untung Surapati dam gugur di Pasuruan
Pangeran Jidar Nitikusuma yang harus syahid karena dibunuh Tuan Tanah China dan Belanda
Pangeran Papak yang harus menyingkir ke garut karena diburu hidup atau mati oleh Tuan Tanah dan Belanda
Aria Wiratanudatar yang tanahnya dirampas Tuan Tanah China dan Belanda kemudian akhirnya harus hijrah ke Cianjur
Pangeran Sake yang kemudian dibuang ke Srilangka
Pangeran Soegiri yang terus menerus menjadi buruan Penjajah
Pangeran Sangyang yang jadi buruan VOC
Pangeran Senopati yang merupakan musuh besar VOC
Pituan Pitulung yang tanah leluhurnya dirampas Tuan Tanah China dan Belanda dan menjadi musuh besar Penjajah...
Hei....Jayakartaku adalah negeri leluhur para Mujahid...
Sudah sejak lama negeri ini dihuni oleh para pejuang-pejuang sejati Islam......
Catat olehmu......Tidak ada kamus menyerah untuk mempertahankan negeri ini dari bangsa asing...
Catat olehmu....sekalipun kami harus berhadapan dengan para pribumi penghianat, namun jiwa perjuangan tidak akan pernah runtuh pada diri dan jiwa kami...
Jayakarta adalah Islam....
Islam adalah Jayakarta.....