Jika menyebut nama yang satu ini pasti sebagian besar bangsa kita hafal dengan kisahnya, terutama kalau kita menonton beberapa film yang dibuat di Hollywood dan juga beberapa novel serta juga komik-komik yang bertebaran dan mudah kita dapati. Dalam kisah-kisah tersebut sosoknya sering digambarkan sebagai seorang Vampir Penghisap Darah manusia dan sering berubah wujud menjadi Kalelawar. Pengembangan dari kisah dari Dracula bias kita lihat dengan banyaknya film-film horror yang bertemakan Zombi, dia juga sering diidentikkan dengan Srigala-srigala yang melolong. Fakta ini juga semakin diperkuat oleh Wikipedia yang menulis jika Dracula adalah fiksi. Yang lebih “hebatnya” lagi Dracula dalam beberapa film-film yang ada hanya bisa kalah hanya dengan diperlihatkan Salib. Padahal sesungguhnya manusia ini kelak diakhir hidupnya terbunuh oleh Tentara Islam dari Kesultanan Turki Usmani. Kalau kita mau secara teliti mempelajari siapa sebenarnya manusia satu ini, sesungguhnya dibalik namanya tersebut telah tersimpan sebuah kisah yang mengerikan, menggidikkan bulu roma dan penuh dengan berbagai peristiwa tragedi berdarah yang mencekam terutama bagi umat Islam. Kekejaman dan kesadisannya bahkan tidak bisa ditandingi oleh diktator manapun walaupun sekelas Hitler, Stalin, Pol Pot, Ariel Sharon, Milosevic, George Bush dan Tirani-tirani dunia lainnya. Sampai sekarang rekor kekejamannya belum ada yang mampu menyainginya. Sehingga sangat wajar jika manusia yang satu ini disebut Iblis Sejati berbentuk manusia.
Selama ini kita telah terbuai dengan sosoknya yang seolah-olah mitos padahal sebenarnya sosok ini adalah fakta sejarah yang nyata dan sebagai fihak yang bertanggungjawab dalam “mensosialisasikan” dirinya adalah fihak Barat. Lagi-lagi kita tertipu dengan barat yang memang sejak dulu tidak begitu simpatik dengan perkembangan Islam di negeri-negeri mereka, ini dibuktikan dengan adanya beberapa “penipuan” dalam bidang sejarah. Seharusnya sosok tersebut menjadi Pembantai justru disebut “Pahlawan”, seharusnya sosok itu Pahlawan justru disebut Penjahat, seharusnya sosok tersebut adalah ulama dan pejuang justru digambarkan sebagai pecundang, dan anehnya banyak yang percaya dengan informasi-informasi yang diberikan mereka baik itu melalui film, “seminar ilmiah” maupun buku-buku yang katanya bernilai “sejarah”. Inilah kelicikan barat dalam memberikan informasi sejarah kepada dunia. Dan seperti biasanya sasaran tembak mereka yang paling utama adalah Kaum Muslimin. Barat sepertinya tahu jika Umat Islam lemah terhadap sejarahnya maka, umat Islam akan sangat mudah dikuasai dan diceraiberaikan. Dengan buta akan sejarah maka bisa dipastikan Umat Islam akan kehilangan identitasnya dan kemudian menjadi minder akan dirinya sendiri dan akhirnya menutup diri untuk terlibat dalam perkembangan dan peradaban manusia.
Salah satu penipuan sejarah yang nyaris tidak terungkap adalah Sejarah tentang Drakula. Padahal kisah manusia laknat yang satu ini adalah benar adanya. Selama ini kisah hidup Drakula diliputi mitos. Sosoknya seolah antara ada dan tiada. Kekejamannya dianggap hanya imajinasi BRAM STOKER dalam novelnya yang berjudul “DRAKULA”. Inilah yang membuat dirinya dianggap sebagai legenda cerita dari mulut ke mulut. Padahal sejarah hidup Drakula merupakan sejarah kegelapan abad pertengahan. Kisah hidupnya adalah kisah banjir darah.
Lantas bila halnya demikian lantas siapakah sebenarnya DRAKULA ini ?
Drakula adalah anak dari seorang Bangsawan Kerajaan Wallachia yang bernama Basarab. Basarab sendiri adalah anak tidak sah dari Mircea penguasa Kerajaan Wallachia. Kerajaan Wallachia terletak antara Kerajaan Hongaria dan Kesultanan Turki Usmani. Wallachia kini berada di wilayah negara Rumania. Sebelumnya Wallachia dikenal dengan nama Vlachs sebuah daerah yang terletak di antara Sungai Danube dan Pegunungan Carpathia. Disebelah selatan Sungai Danube terletak negara Bulgaria dan disebelah Selatan terdapat wilayah yang bernama TRANSYLVANIA. Wallachia adalah merupakan kota tua. Awalnya daerah ini merupakan bagian kekaisaran Romawi Kuno. Wilayahnya yang berada ditengah-tengah antara Eropa dan Asia Kecil menyebabkan banyak kerajaan-kerajaan besar ingin menguasainya. Dari tempat ini pasukan perang bisa menyebar ke arah utara menuju negeri-negeri Balkan dan Jerman, Ke Selatan menuju Yunani dan Turki. Pada kurun selanjutnya daerah Wallachia menjadi rebutan antara Bizantium dan orang-orang Turki.
Adapun nama sebenarnya dari DRAKULA adalah Vlad III atau Vlad Tepes. Drakula dilahirkan pada Bulan November atau Desember 1431 M dibenteng Sighisoara Translyvania Rumania. Pada saat ia lahir, ayahnya , Basarab/Vlad II diangkat menjadi Gubernur militer Transylvania oleh Raja Hongaria yang bernama Sigismund. Oleh Raja Hongaria, Vlad II atau Basarab dijadikan anggota ORDE NAGA dalam rangka PERANG SALIB. ORDE NAGA adalah pasukan khusus yang berada di garda terdepan untuk menghadapi pasukan Islam. Pendidikan mereka sangar rahasia dan terdiri dari orang-orang terbaik. Lambang Orde Naga adalah berupa SEEKOR ULAR NAGA DENGAN SAYA TERLENTANG LUAS DAN EKORNYA BERGULUNG DILEHERNYA, DIBELAKANG TERPANCANG SALIB MERAH St.GEORGE. Gambar Naga mewakili simbol binatang buas dan salib yang melambangkan kemenangan Kristus. Sebagai bukti bahwa VLAD II/ BASARAB merupakan anggota Orde Naga, kemanapun pergi VLAD II selalu memakai lencana Orde tersebut. Karena ciri khas itu selalu melekat pada Vlad II maka orang-orang Wallachia memanggilnya dengan sebutan Vlad Drakul. Dalam bahasa Rumania “DRACUL” berarti NAGA, jadi VLAD DRAKUL berarti VLAD SANG NAGA.
Lantas dari mana nama DRAKULA berasal ?
Akhiran “ULEA” dalam bahasa Rumania berarti “anak dari”. Dari kata tersebut VLAD III atau VLAD TEPES dipanggil dengan VLAD DRAKULA (dalam bahasa Inggris DRACULEA dilafalkan menjadi DRACULA yang berarti anak dari VLAD DRACUL. Dan sejak saat itu VLAD III terkenal dengan nama DRACULA, sebuah nama yang telah melumuri abad pertengahan dengan noda hitam.
Kisah kekejaman Dracula sendiri dimulai sejak jatuhnya Kerajaan Wallachia ketangan Sultan Muhammad Al Fatih (Sultan Mehmed II). Sebagai bangsawan Wallachia yang termasuk ahli waris kerajaan, Basarab atau Vlad II menggunakan kesempatan tersebut dengan bersikap netral, terjadinya intrik kerajaan Wallachia dia gunakan sebaik mungkin, sehingga dengan sikapnya Kerajaan Hongaria sangat marah. Jatuhnya Wallachia ketangan Turki Usmani menyebabkan Vlad II mengirim dua anaknya yang bernama Randu dan Dracula ke Turki sebagai jaminan. Saat itu Dracula berusia 11 tahun.
Pada saat di Turki ini sifat kejamnya mulau terlihat. Dracula sering menangkap tikus dan burung , setelah tertangkap binatang-binatang tersebut kemudian ditusuk dengan tombak-tombak kecil. Drakula sangat senang ketika melihat binatang-binatang tersebut menggelepar sekarat, karena begitu girangnya tak jarang dia tertawa terbahak-bahak. Drakula tumbuh dewasa menjadi seorang pembangkang, tingkah lakunya tak jarang membuat pasukan kesultanan Turki Jengkel. Akibatnya , Drakula sering mendapatkan hukuman. Ketika mendapat hukuman dia tidak melawan tapi dalam hati dia memendam dendam yang sangat besar, inilah yang kelak membuatnya sangat membenci orang-orang Turki.
Agar tidak bertambah “liar” pengasuhnya memasukan Dracula ke madrasah untuk belajar ilmu agama. Kalau adiknya tekun mempelajari pelajaran di madrasah. Dracula justri sering mencuri waktu untuk melihat pelaksanaan hukuman mati di alun-alun. Drakula begitu menikmati setiap penjahat atau penghianat di pancung. Dia sangat senang ketika kepala-kepala tanpa badan dipancang pada tombak.
Selama berada di Turki, Dracula memeluk agama Islam, begitu pula dengan adiknya. Dia memeluk Islam bukan untuk mempelajarinya agar bisa menjadi muslim yang sejati, tapi semata-mata untuk tujuan politiknya.. Dengan memeluk Islam maka Drakula tidak diperlakukan sebagai tawanan lagi sehingga dia dipindahkan dari Callipoli ke kota besar Andrinople, dengan kebebasan untuk menyusuri kota Turki. Dengan kebebasan tersebut dia bisa menjelajahi, menghirup harumnya rempah-rempah dan keluar masuk barak militer.
Kebebasan tersebut betul betul dimanfaatkan DRACULA untuk belajar ilmu militer sehingga dia menguasai seni perang dan jago bertempur sehingga pada waktu itu sulit mencari tandingannya. Dan yang paling terlihat pada masa itu adalah naluri membunuhnya. Bisa dikatakan bahwa Dracula telah tumbuh menjadi pembunuh berdarah dingin sejak usia remaja.
Kemajuan-kemajuan yang diperoleh DRACULA ini ternyata telah menari perhatian SULTAN MUHAMMAD II/MUHAMMAD AL-FATIH (Sultan Mehmed II). Sang Sultan kemudian menikahkan Dracula dengan salah satu kerabatnya. Dengan pernikahan ini Sultan Muhammad Al Fatih berharap Dracula bisa menjadi Panglima Perang Turki Usmani. Dracula memang diakui cukup cerdas, sebagai tawanan dia menggunakan kesempatan tersebut untuk mempelajari kelemahan dan kekuatan musuhnya. Dia serap sisi positif ketrampilan militer Turki. Sementara sis negatifnya dia simpan sebagai pukulan terakhir untuk menyerang balik musuhnya.
Sikap licik Dracula bertolak belakang dengan sikap Radu, adiknya. Mereka ibarat langit dan bumi, minyak dan air. Randu tumbuh menjadi pemeluk Islam yang taan. Dia mempelajari segala ilmu pengetahuan yang ada di Turki sembari mengembangkan ilmu militernya. Randu terkenal akan sikap bijaksanannya. Inilah yang membuat dia banyak mendapatkan simpati dari pembesar-pembesar Turki Usmani.. Melihat kenyataan ini kebencian Dracula pada diaknya dan orang Turki semakin menjadi jadi.
Semakin dewas kegemaran Dracula semakin menjadi. Bisa dikatakan dia telah kecanduan. Jerit Korban yang sekarat, darah yang muncrat ketika pedang ditebaskan seakan menjadi hiburan yang tidak ada tandingannya. Bila sehari saja tidak ada hukuman mati maka dia akan segera menangkap burung, tikus, kecoak, laba-laba dan kemudian menyiksanya sampai mati dengan cara ditusuk seperti tukang sate menusuk irisan daging kambing.
Bibit kekejaman rupanya dia dapatkan di Wallachia. Di Kota tersebut pembantaian sudah menjadi tontonan sehari-hari. Sebelum kedatangan Turki, seorang raja yang semalam berkuasa pagi harinya kepalanya sudah diarak keliling kota oleh para pemberontak. Seolah udara kota tersebut selalu anyir oleh bau darah. Dan Dracula yang masih kecil melihat kekejaman demi kekejaman itu. Bibit kekejaman itu kemudian dia bawa ke Turki.
Selain terkenal kekejamannya, Dracula juga menyukai perempuan. Bisa dikatakan nafsunya terhadap perempuan sama besarnta dengan nafsu membunuhnya. Ketika malam, dia sering menyelinap pergi ketempat pelacuran-pelacuran illegal yang berada di pinggir kota. Sepanjang malam dia berada ditempat tersebut sehingga paginya pulang dengan setengah merangkak karena kelelahan. Begitulah masa kecil dan remaja Dracula.
Kisah kekejamam Dracula yang mengerikan akhirnya dimulai saat dia berhasil menjadi penguasa Wallachia. Dracula penjadi penguasa Wallachia tahun 1456 – 1426 M dan juga pemerintahannya yang kedua yaitu tahun. Pada masa pemerintahannya ini Dracula telah membantai 300.000 umat Islam. Jumlah ini tentu sangat besar dan fantastis bila melihat jumlah penduduk dunia pada masa itu. Dapat dikatakan jumlah tersebut merupakan jumlah yang setara dengan rekor para penjahat perang dunia kedua seperti Stalin ataupun Hitler. Bahkan sebagian Sejarawan Eropa mengatakan bahwa jumlah tersebut bisa bertambah dengan korban-korban dari berbagai fihak termasuk rakyat Wallachia.
Masa pemerintahan Dracula merupakan masa teror yang mengerikan. Naluri kekejamannya benar-benar tersalurkan ketika menjadi penguasa Wallachia. Kurang setahun dari kekuasaannya dia telah membunuh ribuan orang. Para Tuan Tanah dan sanak kerabat penguasa Wallachia sebelumnya dibunuh dengan cara yang belum ada sebelumnya, yaitu DISULA. Disula adalah pembunuhan dengan cara KORBAN DITUSUK DARI BAGIAN DUBUR DENGAN TIANG PANCANG SEBESAR LENGAN DEWAS, SETELAH TIANG PANCANG MASUK, KEMUDIAN SULA TERSEBUT DIPANCANGKAN SEHINGGA TUBUH KORBAN AKAN TURUN SEDIKIT DEMI SEDIKIT HINGGA TEMBUS SAMPAI KEPALA, MULUT ATAU BAGIAN TUBUH LAIN.
Dracula benar-benar melakukan “reformasi” paling berdarah dalam sejarah abad pertengahan. Akibat kekejamannya itu para pangeran dan bangsawan Wallachia serta perampok-perampok menjadi ketakutan karena kekejamannya. Dia tidak hanya membunuh bangsawan dan rakyat Wallachia yang tidak mau mengikuti perintahnya, terhadap umat Islam bahkan sikap lebih mengerikan lagi. Pada waktu itu negeri Wallachia banyaklah dikunjungi dan ditempat tinggali orang Islam dari berbagai negara, dan yang paling terbanyak adalah penduduk Turki. Kepada umat Islam dia banyak memberikan siksaan yang luar biasa kejamnya. Sikapnya yang kejam ini bahkan kemudian digunakan oleh Pasukan Salib dalam menghadapi Kesultanan Turki Usmani, Bisa dikatakan Dracula adalah salah satu Panglima Perang Salib yang cukup diandalkan oleh Pasukan Salib yang terdiri dari negara-negara Eropa.
Diantara metode kekejaman dan siksaan pernah yang pernah Dracula lakukan pada umat Islam Turki adalah sebagai berikut :
1.Penyulaaan : inilah metode penyiksaan yang paling dia senangi, Sula merupakan kayu sebesar lengan dewas yang ujungnya runcing, alat ini biasanya digunakan oleh Dracula untuk menusuk seseorang melalui dubur atau (maaf.....liang kemaluan wanita). Biasanya si Korban ditidurkan telentang diatas meja dalam keadaan telanjang tanpa pakaian sehelaipun. Kemudian tiga arau empat prajurit memegangi kaki dan tangan korban untuk memudahkan penyulaan. Setelah mulailah sula dimasukan kelubang dubur dan aurat wanita. Setelah masuk kedalam badan korban, sula kemudian dipancangkan di atas tanah dalam keadaan tegak lurus, tentu saja ini akan menyebabkan korban akan turun dengan pelan mengikuti gerak badannya, ada yang tembus sampai kepala, ada yang sampai mulut ada juga tembus sampai perut. Penyulaan ini dilakukan tanpa pandang bulu termasuk anak kecil, bayi, orangtua tanpa pandang bulu. Siksaan Penyulaan ini bahkan membuat Drakula terbahak bahak bahkan dia menyaksikan sambil makan siang. Bisa dibayangkan bagaimana lolongan para korban yang disiksa dengan Penyulaan ini. Setiap rintihan korban biasanya akan dinikmati oleh manusia laknat ini, dia juga senang melihat mereka yang sekarat sambil melihat tetesan darah si korban. Semua ini dilakukan oleh Dracula beserta para prajuritnya dengan tenang dan dingin. Penyiksaan dengan metode penyulaan yang mengerikan bahkan pernah dilakukan oleh 20.000 prajuritnya kepada kaum muslimin berjumlah 30.000 orang hanya dalam satu malam !. Tujuan penyulaan ini adalah untuk teror mental kepada prajurit Turki yang akan menyerang Kerajaan Wallachia karena mendengar sepak terjangnya yang sudah kelewat batas. Untuk mematikan semangat pasukan Turki Usmani, bahkan sesudah penyulaaan, mayat-mayat kaum muslimin yang terdiri dari para prajurit, orang tua, wanita, anak kecil, bayi, dipajang secara memanjang mengikuti alur sungai. Mayat-mayat tersebut bahkan dipajang dengan tanpa pakaian sehelaipun. Dan perlu diketahui penyulaan itu dilakukan setelah sebelumnya kaum muslimin digiring selama berhari-hari tanpa makan dan minum dalam keadaan telanjang !. sehingga banyak dari mereka yang kelaparan dan mati diperjalanan, tidak jarang banyak dari mereka yang makan tikus karena begitu laparnya, sedangkan dalam perjalanan berhari-hari tersebut mereka dirantai dan tidak diberikan minuman ataupun makanan, tawanan yang masih hidup ditempat penyulaaan kebanyakan terdiri dari prajurit yang tertawan. Drakula sepertinya memang ingin menghinakan kaum muslimin dengan cara membuat mereka telanjang dan kelaparan sebelum dibantai habis. Sepertinya Drakula tahu bahwa aurat bagi kaum muslimin adalah hal yang terhormat, sehingga cara untuk menghinakan kaum muslimin adalah dengan menelanjangi mereka dan kemudian disiksa secara kejam tanpa ada belas kasihan.
2.Pemotongan Payudara Perempuan dan Merusak Organ Vitalnya : Dracula tidak pernah pilih kasih dalam melakukan penyiksaaan termasuk terhadap perempuan. Siksaan terhadap perempuan yang disukai oleh Drakula selain penyulaaan adalah mengerat Payudara. Korban diikat di atas meja dengan kuat dalam keadaan telanjang. Kemudian Dracula mengamati tubuh si korban dan ujung rambut sampai ujung kaki. Setelah puas dia akan mengeluarkan pisau kecil yang selalu dibawa-bawanya dari sarungnya. Pisau itu berkilatan terkena sinar matahari. Dengan ketenangan yang luar biasa seperti ahli bedah yang berpengalaman Dracula mulai mengerat si korban. Bisa dibayangkan korban akan teriak histeris karena kesakitan. Tapi Dracula melakukan pekerjaannya dengan tenang dan tanpa merasa terganggu. Setelah satu payudara selesai dikerat dia meletakkkan di meja yang di dekatnya, kemudian melanjutkan mengerat payudara yang satunya.. Bila korban pingsan maka dia akan menungggu siuman atau menyuruh prajuritnya membangunkannya. Baginya menyiksa korban tanpa rintihan atau lolongan kesakitan tidak akan memuaskan hati. Setelah payudara wanita itu dikerat kemudian dia akan menguliti seluruh kulit wanita tersebut. Baru setelah selesai dia akan mencuci tangan yang berlumuran darah dibaskom yang telah disediakan pelayannya. Yang lebih sangat mengerikan, istrinya yang dari Turki bahkan dia perlakukan dengan cara seperti ini bahkan lebih biadab dan bengis. Puaskah Dracula ? Belum ! bila korban masih hidup Drakula akan merusakn Liang aurat kemaluan wanita malang tersebut dengan kayu kurang lebih sepanjang 30 cm, yang beratnya selengan bayi. Ujung kayu tersebut diruncingkan seperti SULA. Jika melihat wanita tersebut meronta dan melolong lolong maka semakin gembiralah hati Drakula. Entah darimana Drakula belajar cara penyiksaan seperti ini. Para pakar psikologi pun belum dapat menyimpulkan penyakit kejiwaan yang diderita Drakula ini, namun mereka sepakat jika Drakula merupakan seorang Psikopat yang maniak dan haus darah.
3.Merebus Korban Hidup-hidup : Penyiksaan dengan cara merebus korban hidup-hidup biasasanya dilakukan di Ibukota Wallachia. Sebuah bejana besar kira-kira berdiameter 2 meter diletakkan di atas tungku yang berada di alun-alun. Bejana tersebut diisi air, setelah penuh kayu bakar dinyalakan. Sambil menunggu air mendidih para korban dikeluarkan dari dalam penjara kemudian diarak menuju alun-alun. Biasanya setelah air mendidih Dracula akan memberikan tanda kepada prajuritnya untuk melepas korban dari tiang pancang tanpa melepas ikatan ditangan. Korban kemudian digiring menuju bejana yang air mendidih, setelah itu korban dilemparkan. Selama korban terus meronta ronta sampai mati, Dracula terlihat sangat menikmati dan terlihat penuh semangat dari tempat duduknya. Setelah mati, korban diangkat dan diganti dengan korban lain. Setelah semua korban direbus hidup-hidup, Dracula memerintahkan prajuritnya memotong-motong tubuh tersebut. Para jagal-jagal tersebut melakukan tugasnya layaknya memotong daging rusa. Bagian tubuh yang sudah terpotong kemudian dimasukan kedalam keranjang, setelah semua selesai, potongan-potongan tersebut akan diberikan pada binatang buasa peliharaan Dracula seperti Harimau dan Buaya. Salah satu pakar Psikologi, Dr. Thomas Medevitt menyatakan bahwa Dracula menderita kecanduan akan darah seperti layaknya orang kecanduan Heroin, biasanya orang seperti ini mempunyai ciri fisik seperti lingkaran gelap dibawa mata, pipi cekung dan kulitnya pucat.
4.Menguliti Kepala dan Bagian Tubuh Lainnya: Dracula juga suka menguliti korbannya. Biasanya bagian yang dikuliti adalah kepala dan itu dilakukan ketika korban masih hidup. Korban yang akan dikuliti ditidurkan di atas meja dengan ikatan yang kuat. Dracula kemudian berdiri di dekat korban setelah merasa siap dia akan menguliti kepala korban dengan pisau yang tajam. Mulai dari wajah kemudian kulit korban dikuliti sampai semua kulit kepada terkelupas. Bisa dibayangkan bagaimana rasa sakit yang dialami si korban. Dan lebih gilanya Dracula melakukan hal tersebut dengan tenang seperti menguliti kulit kambing. Dia baru akan berhenti bila seluruh kulit kepala telah terkelupas. Setelah semua terkelupas biasanya dia akan meletakkan kulit tersebut di atas meja. Selain menguliti kepala Dracula juga akan menguliti bagian tubuh yang lain. Sudah menjadi kebiasaannya bahwa setelah puas menguliti kepala si korban, dia berhenti sejenak untuk menyantap makanan atau minum sambil melihat korbannya. Begitu merasa cukup beristirahat dia akan melanjutkan siksaannya dengan menguliti bagian tubuh yang lain seperti tangan, kaki, paha, perut dan lain-lain sehingga darahpun membasahi ruangan penyiksaan Dan Dracula sangat melihat genangan darah tersebut. Dalam melakukan pengulitan biasanya Dracula melakukan dengan pelan-pelan seakan setiap bagian tubuh korbannya adalah barang berharga. Bisa dibayangkan bagaimana korban yang masih hidup mengalami penyiksaan semacam ini. Tentu mereka sangat menderita. Jika suku primitif melakukan pengulitan untuk kemenangan, maka melakukan pengulitan hanya untuk nafsu setannya.
5.Mencekik : Pencekikan dilakukan dengan cara korban berjongkok dan tangannya diikat di belakang. Di leher korban kemudian dilingkarkan kawat dengan kedua ujungnya dipegang. Setelah siap maka kedua ujung tersebut ditarik kuat-kuat. Dalam melakukan pencekikan biasanya dilakukan sendiri oleh Dracula. Ketika korban meronta-ronta dan akan sekarat biasanya Dracula akan melepaskan cekikannya untuk beristirahat sejenak. Setelah siap dia akan melakukannya lagi. Begitulah yang dia lakukan sampai korban mati dengan lidah menjulur. Sebagai salah satu ciri penyiksaan Dracula adalah dia tidak mau melihat korbanya lekas mati, dia akan berusaha agar korbannya mati secara perlahan-lahan. Bagi Dracula setiap detik menjelang kematian adalah sesuatu yang berhraga demi memuaskan nafsu sadisnya.
6.Memotong otot-otot tertentu : Biasanya bagian yang di potong adalah otot-otot pada lutut. Pemotongan pada bagian ini menyebabkan si korban mengalami kelumpuhan seumur hidup. Bagi Dracula hukuman seperti ini termasuk dalam katagori hukuman ringan. Mereka yang dihukum seperti ini biasanya para petani miskin yang tidak mampu membayar upeti pada tuan tanah yang dekat dengan Dracula.
7.Memotong hidung dan telinga : Pemotongan hidung atau telinga dilakukan dengan cara korban diikat pada tiang pancang, kemudian Dracula mendekati si korban dan selama beberapa saar mengamati korbannya seolah dia mau membeli barang. Setelah merasa siap dia akan memotong hidung atau telinga korban dengan pelan-pelan, kadang juga dengan sekali tebas. Dan korbanpun tidak akan mempunyai hidung dan telinga lagi sepanjang masa hidupnya. Penyiksaan seperti merupakan katagori yang ringan bagi Dracula.
8.Membutakan Mata : ada dua cara metode untuk membutakan mata yang dilakukan monster satu ini, pertama menuangkan timah cair panas ke dalam mata, kedua dengan cara mencongkelnya. Bisa dibayangkan bagaimana timah panas bersuhu diatas seratus derajat celcius dituangkan ke mata, dan bisa dibayangkan bagaimana ngerinya ketika mata si korban dicongkel. Orang-orang yang disiksa dengan cara ini biasanya adalah mata-mata dibutakan biasanya mereka akan dikirimkan kembali kepada kerajaan yang menyuruhnya sebagai bentuk penghinaan.
9.Membakar hidup-hidup : Penyiksaan seperti ini biasanya dilakukan secara massal. Para korban dimasukan kedalam rumah yang pintu-pintunya telah terkunci. Rumah tersebut kemudian dibakar dari luar. Tak begitu lama api akan menjarah semua ruangan dan korban-korban yang ada di dalamnya akan terpanggang hidup-hidup. Dari luar Dracula mendengar jerit kematian dari dalam rumah. Suara-suara tersebut membuatnya merasakan kenikmatan yang luar biasa. Setelah semua jeritan mereda dan semua korban sudah mati Dracual akan meninggalkan tempat tersebut dengan perasaan puas.
10.Memaku Kepala : Dracula juga terbiasa menyiksa korban dengan memaku kepala. Korban yang diikat disuruh jongkok di depannya dengan tangan terikat. Setelah korban jongkok, Dracula akan memaku kepala si korban. Bersamaan dengan paku yang masuk ke dalam kepala maka korban akan berteriak kesakitan. Cara penyiksaan seperti ini jarang dipakai oleh Dracula. Si Korban yang dipaku kepalanya apabila mengenai otak akan langsung mati. Hal ini kurang disukai Dracula karena penderitaan si korban cepat berlalu.
11.Memangsakan di Korban Pada Binatang Buas : Seperti raja-raja Romawi zaman Gladiator, Dracula juga mengadakan pesta berupa pertarungan antara binatang buas dan manusia. Acara sering diadakan di alun-alun Wallachia. Kalau zaman Romawi korban diberikan kesempatan untuk melakukan perlawanan maka semasa Dracula korban diikat. Korban yang tak berdaya itu dllemparkan ke tengah alun-alun. Setelah siap, dua atau tiga harimau akan dilepas untuk memangsa di korban. Harimau-harimau tersebut akan berebut mencabik-cabik si korban yang berteriak kesakitan. Sementara itu ditempat duduknya Dracula menikmati adegan-adegan tersebut dengan wajah puas. Selain Harimau binatang yang dpakai untuk menyiksa si korban adalah buaya. Benteng Dracula dikelilingi oleh parit lebar kira-kira 5 – 7 meter. Di dalam parit-parit tersebut diisi dengan buaya. Ketika ada warga Wallachia yang mau dihukum, biasanya buaya buaya tersebut tidak diberi makan selama tiga hari. Dengan kondisi buaya yang kelaparan maka di korban akan segera menjadi santapan begitu dilemparkan ke parit. Seketika air sungai menjadi merah karena darah.
12.Menarik Korban Dengan Dua Kuda : Hukuman semacam ini bisa dikatakan sangat mengerikan. Kaki korban diikat dengan tali. Tali tersebut kemudian diikatkan pada dua kuda. Kuda-kuda tersebut menghadap pada arah yang berlawanan yang satu utara yang satu selatan. Setelah kaki korban diikat dengan kuat kedua kuda tersebut akan di cambuk. Tak ayal kedua kuda tersebut akan berlari kencang dengan arah yang berlawanan. Bisa dibayangkan apa yang terjadi, tubuh di korban akan terbelah menjadi dua bagian dari anus sampai kepala. Bila Dracula akan menikmati siksaan ini, biasanya kuda tidak dicambuk tapi diperintahkan untuk berjalan pelan pelan, maka dengan demikian kaki korban akan tertarik pelan-pelan, satu ke kiri satu ke kanan. Tentu korban akan merasakan kesakitan yang luar biasa.. Pada posisi yang menyakitkan ini kuda diperintahkan untuk berhenti beberapa waktu.
13.Memendam tubuh korban : Penyiksaan ini akan dilakukan dengan cara korban ditelanjangi terlebih dahulu. Setelah itu korban dimasukan ke dalam lubang setinggi pusar, kemudian korban ditimbun dengan tanah sehingga yang kelihatan hanya bagian pusar ke atas. Setelah siap Dracula memerintahkan para prajuritnya agar menembaki korban sampai mati. Tentu si korban tak bisa berbuat banyak karena seluruh anggota badannya tidak dapat digerakan. Metode memendam korban biasanya dilakukan secara massal. Korban-korban diletakkan dalam formasi yang diinginkan Dracula.
14. Memanggang : Hukuman ini memang sangat mengerikan. Dracula memerintahkan korban yang telah disula untuk dipanggang. Seringkalu korban masih hidup. Pemanggangan seolah seperti memanggang rusa. Kedua ujung Sula diletakan pada tiang pancang berbentuk Y. Setelah siap kayu arang yang telah disediakan dibawah korban dinyalakan. Dua orang yang berada di masing-masing ujung sula memutar tubuh si korban seolah agar seluruh bagiannya masak. Tentu saja korban teramat tersiksa karena disula bertambah tersiksa ketika api menjilati tubuhnya. Rintihan korban itulah yang membuat Dracula bahagia.
15.Membuat Virus Mematikan bagi lawan-lawannya : ternyata metode yang satu pernah dilakukan oleh manusia laknat ini, entah pengetahuan darimana sehingga tanpa harus melakukan peperangan dia berhasil mengusir musuh dengan cara menyebarkan virus yang mematikan kepada pasukan turki dan juga pendukung umat Islam. Dan bisa saja cara seperti ini diadaptasi oleh barat untuk memusnahkan sebuah bangsa dengan cara menciptakan vaksin-vaksin yang mematikan ketika terjadi peperangan ataupun dalam “hal” lain.
Dari semua korban yang disiksa dengan cara-cara biadab seperti yang ditulis ini, korban kekejaman Dracula yang paling banyak berasal dari Umat Islam. Sejarah mencatat sekitar 300.000 umat Islam dibantai oleh Dracula sepanjang masa pemerintahannya, belum lagi penduduk Wallachia yang telah masuk Islam. Mereka yang menjadi korban berasal dari berbagai golongan, sebagian besar petani, fakir miskin dan tahanan. Diantara mereka terdapat perempuan dan anak-anak. Namun sayang korban pembantaian Dracula tersebut tidak pernah terungkap secara jelas.
Pembantaiannya yang tertera jelas misalnya :
1.Pembantaian Terhadap Prajurit Turki di Tirgoviste : mereka ditelanjangi dan diarak serta kemudian disiksa dengan Penyulaan.
2.Membakar Para Pelajar dan Pemuda-pemuda Turki : mereka ditelanjangi dan disula, kemudian dikumpulkan di sebuah aula dan kemudian dibakar massal !
3.Mamaku topi yang dipakai utusan Kesultanan Turki Usmani.
4.Membakar Fakir Miskin Dan Petani yang dibakar di Tirgoviste.
5.30.000 Pedagang Turki dan Pedagang Islam lainnya disiksa dan dibunuh dengan cara Disula dan sejarah mencatat hari tersebut sebagai “Hari Peringatan St. Bartholome Yang Merah"
6.Membuat Virus mematikan di sebuah wilayah Wallachia yang mendukung Kesultanan Turki Usmani. Akibatnya banyak korban berjatuhan dan kemudian daerah ini menjadi kosong, karena ditinggalkan penghuninya. Membunuh dengan cara menyebarkan virus mematikan ini membuat Dracula dipuji-puji sebagai panglima perang Salib yang paling berani dan cerdik dalam mengalahkan musuh.
7.Meracuni Sungai Danube yang merupakan sumber pokok kehidupan rakyat Wallachia, untuk menjatuhkan mental prajurit Turki Usmani.
8.Puncaknya adalah pembantaian 20.000 orang Turki untuk menjatuhkan mental Prajurit Turki. Peristiwa ini terjadi tahun 1462 M. Setelah membantai mereka melakukan penyerangan mendadak terhadap prajurit Turki yang dipimpin langsung Sultan Muhammad Al Fatih. Penyerangan ini nyaris membuat Sultan Muhammad Al Fatih terbunuh, namun berkat pengalamannya, Pasukan Dracula berhasil dipukul mundur, bahkan kemudian Mujahidin Turki Usmani berhasil merebut benteng utama Dracula. Dracula sendiri berhasil melarikan diri ke Kerajaan Hongaria.
Sosok bengisnya diubah menjadi misteri yang semakin kabur dan dijadikan legenda turun temurun, padahal sudah jelas dia adalah fakta sejarah yang terang benderang dan ini sangat jelas akan berkaitan “pertempuran” abadi Perang Salib. Kebengisan dan kekejamannya sampai saat ini mungkin belum ada yang bisa menandinginya. Sekalipun demikian kekejaman manusia laknat ini pada akhirnya harus berakhir di tangan Pasukan Islam Kesultanan Turki Usmani. Sultan Muhammad Al-Fatih rupanya sudah tidak bisa lagi menahan diri untuk memberi pelajaran kepada Iblis berbentuk manusia ini.
Pada satu pertempuran di Bulan Desember 1476 M Dracula terjadi pertempuran hebat antara Kerajaan Hongaria yang merupakan benteng terdepan pasukan Salib di Eropa Timur dan barat melawan pasukan Bulan Sabit yang dipimpin langsung Sultan Muhammad Al Fatih. Pasukan Salib bergabung menuju Bucharest, sepanjang jalan mereka menabuh gendering untuk menunjukkan keperkasaan. Pada saat itu Dracula mendapat tugas untuk menggempur kekuatan Pasukan Turki Usmani disekitar Sungan Danube. Sadar bahwa ini mungkin pertempurannya yang terakhir, Dracula menitipkan anak dan istrinya di Transylvania. Dracula kemudian bergerak menelusuri sungaI Dimbovita dengan tujuan utama Danau Snagov. Setelah 15 hari berjalan melewati rawa dan hutan yang lebat mereka akhirnya tiba di danau Snagov, dan ternyata kedatangan pasukan Dracula sudah disambut pasukan Turki Usmani, terjadilah pertempuran dahsyat, dalam pertempuran inilah akhirnya manusia durjana ini menemui ajalnya ditangan prajurit Turki dengan cara dipenggal. Setelah dipenggal, kepala tersebut dibawa ke Konstantinopel sebagai bukti bahwa si Penyula sudah terbunuh. Mereka juga sepakat setelah di konstantinopel kepala iblis ini dipancang di tengah alun-alun untuk dipertunjukkan kepada rakyat. Sampai saat ini kepala dan jasad Dracula tidak pernah ditemukan.
Sepak terjang Dracula memang telah membuat umat Islam sengsara dan tertindas, padahal Pasukan Islam terutama pada masa Kesultanan Turki Usmani berjaya tidak pernah memperlakukan kaum nasrani dibawah pemerintahan mereka. Sultan Muhammad Al-Fatih bahkan ketika berhasil menahlukkan benteng Konstantinopel, dia melindungi semua kaum yang ada di dalamnnya, termasuk kaum Yahudi dan Nasrani Katolik, semua dilindungi hak-haknya, semua dibebaskan untuk menjalankan kegiatan keagamaannya.
Sosok Dracula yang telah berhasil dimitoskan fihak Barat untuk mengelabui umat Islam ini, pada akhirnya kini banyak yang mulai mengetahuinya, sekalipun banyak yang menjadikan dia “pahlawan” namun fakta sejarah menunjukkan kalau manusia ini adalah Iblis berwujud manusia. Dan barat sepertinya ingin mengubur kisah kelamnya dengan mengangkat sisi “hero” nya.
Ada beberapa sebab kenapa sejarah Pembantaian Dracula tidak pernah diungkap secara terbuka :
1.Pembantaian Dracula terhadap umat Islam tidak bisa dilepaskan dari Perang Salib. Negara-negara Barat yang pada masa Perang Salib menjadi pendukung utama pasukan Salib tak mau tercoreng wajahnya. Mereka yang getol mengorek-ngorek pembantaian Hitler ataupun Pol pot akan enggan membuka borok mereka sendiri. Hal ini sudah menjadi tabiat Barat yang selalu ingin menang sendiri.
2.Dracula merupakan pahlawan bagi pasukan Salib. Betapapun kejamnya Dracula maka dia akan dilindungi nama baiknya. Dan sampai saat ini di Rumania, Dracula dianggap sebagai Pahlawan. Sebagaimana sebagian besar sejarah Pahlawan-Pahlawan pasti akan diambil sosok super heronya dan dibuang segala kejelakan, kejahatan dan kelemahannya, begitupula sejarah Dracula.
3.Langkah yang diambil Dracula untuk melakukan pembantaian secara sistematis terhadap warga muslim jelas menguntungkan pasukan Salib. Dengan pembantaian sebanyak itu, Kesultanan Turki Usmani walaupun berhasil merebut kekuasaan Wallachia hingga abad pertengahan, tapi posisinya semakin terisolasi. Benteng yang selama ini melindungi mereka , yaitu warga muslim, jumlahnya telah menyusut drastis. Kekejaman Dracula membunuh Umat Islam mendapatkan penghargaan dari pasukan Salib. Bahkan sosok Dracula menjadi warga kehormatan Kerajaan Hongaria.
4.Rasa gengsi Barat sepertinya begitu besar untuk mengakui bahwa mereka telah mengalami kekalahan telak dalam perang salib, terutama ketika jatuhnya Konstantinopel oleh Sultan Muhammad Al Fattih atau Sultan Mehmed II, dan Sultan Mehmed II inipula yang menghabisi riwayat Dracula, sehingga lengkap sudah kekalahan mereka. Dracula adalah sosok kebanggaandan symbol keberanian pasukan salib mereka, namun akhirnya dia juga harus tumbang ditangan orang yang telah menundukan Benteng Konstantinopel yang merupakan benteng terakhir Kekaisaran Romawi dan disitu terdapat kekuatan politik, militer, katolik yang paling terkuat didunia pada saat itu.
Drakula jelas fakta sejarah ! dia bukan mitos ! dia bukan seperti yang diceritakan di film-film, dia adalah pembantai manusia yang paling terkejam yang pernah ada di dunia ini, menganggap dia mitos, itu berarti kita buta akan sejarah.
Wallahu A’lam Bisshowab……….
.
Sumber :
Hyphatia Cneajna, Dracula, Pembantai Umat Islam Dalam Perang Islam, Kisah Kebiadaban Count Dracula Yang Disembunyikan Selama 500 Tahun, Yogyakarta : Navila Idea, 2008.